Mencengkeram Istana

15.4K 1.2K 101
                                    

Vomen, please ⭐
.
.
.
.
.
.
Enjoy

÷÷÷÷÷

Ingin rasanya Lisa menjambak rambut panjang Kaisar dan memakan otak tololnya itu. Sungguh, gadis itu kesal bukan main setelah mengetahui bahwa dalang di balik eksekusi mati pada para kasim, dayang dan pelayannya adalah Kaisar sendiri.

Well, bukankah dia semalam ada di kamar Kaisar Lee?

Bukankah kaisar sendiri juga tahu kalau dia adalah Permaisuri Aerin?

Bahkan, siapa yang menyuruhnya tetap tinggal di kamar kaisar kalau bukan Kaisar Lee?

Jadi ...

BUKANKAH SEHARUSNYA KAISAR TAHU KALAU PERMAISURI TIDUR DI KAMARNYA?

Lisa mendengus kesal. Ke mana otak kaisar sehingga menghukum para pengikutnya dengan alasan Permaisuri Aerin menghilang?

Hish ... kalaupun hilang, ia menghilang di kamar Kaisar Lee. Seandainya ada pihak yang harus dihukum, bukankah itu Kaisar Lee?

Kalau saja tidak ada masalah yang lebih serius, pasti Lisa akan memilih melabrak langsung ke kediaman Kaisar Lee. Sayangnya, ada masalah yang jauh lebih penting daripada mengurus ketololan baginda Kaisarnya.

"Yang Mulia, hamba mohon jangan lakukan ini," ucap Dayang Im, seorang dayang berumur paruh baya menggantikan posisi Nara sebagai Kepala Dayang sementara.

Wajah keriput itu tampak risau saat menyaksikan tuannya tengah mengganti baju kebesaran kerajaan dengan baju rakyat biasa. Bukan hanya masalah pakaian, Kepala Dayang Im juga khawatir karena niatan Permaisuri yang ingin mencari Dayang Nara sendiri. Tentu, hal itu sangat beresiko, bahkan sangat berbahaya. Ditambah lagi fakta bahwa baru kemarin mereka mendapat serangan.

Sayangnya, Lisa adalah gadis pemberani lagi keras kepala. Dunia antah berantah ini memang keras. Namun, jangan lupakan dunia entertainment di abad 21, tempatnya berasal. Sama seperti di sini, atau mungkin malah lebih kejam karena di sana amat sulit membedakan mana teman mana lawan.

Kehidupan sebagai idol bukan hal gampang, semua juga butuh jatuh bangun, air mata dan perjuangan. Tidak jarang dulu ia terlibat konflik dengan sesama trainee atau idol lain di bawah satu atap agensi. Terlibat persaingan ketat untuk memperebutkan kata debut. Kalau dia bukan orang yang kuat, tentu dia sudah jatuh dan hancur sebelum sempat menjadi bintang.

Namun ... tiba-tiba kepala Lisa menjadi berdenyut. Suara-suara terdengar samar di kepalanya. Bersamaan dengan itu, sekelebat potongan memory berputar secara acak, membuat Lisa harus memegangi kepalanya yang mulai berat. Kakinya berhenti melangkah.

"Lisa, selamat, ya ... kau memang pantas mendapat penghargaan itu," ucap Song Hani tulus sambil memeluk tubuh sahabatnya.

Ini adalah ingatannya.

Mendapat perlakuan demikian, tentu Lisa langsung membalas pelukan Hani tak kalah erat sampai membuat pemilik tubuh mungil itu memekik karena pelukan Lisa terlalu erat. "Kau bisa membunuhku, Lisa!"

"Xixixi ... terima kasih banyak atas perhatianmu. Aku sangat bahagia."

"Lisa, kau tidak apa-apa? Kau tahu, haters adalah sampah yang seharusnya tidak kau simpan. Sebaliknya, kau harus membuang mereka," nasihat Kang Ri, lelaki yang selalu setia menjadi sahabatnya dan menemani hari-hari terberatnya selama ini.

Lisa yang meringkuk di sudut ruangan malah menyembunyikan isakan ke dalam lipatan tangannya. Melihat teman masa kecilnya begitu berantakan, Kang Ri lantas mengelus punggung Lisa lembut, menyalurkan kekuatan untuk gadis yang tengah berada pada titik terlemahnya.

The Queen Of Fantasia (Revisi)Where stories live. Discover now