30. Surat Cinta

31.9K 3.3K 152
                                    

Siap-siap ngos-ngosan ya gaes. Hampir 2000 kata.




Siang ini, jelly tea ku tak terasa manis sama sekali.

Seperti biasa, aku menikmati musim semi di rumah kaca. Tempat di mana tanaman yang sudah ku anggap sebagai anak sendiri tumbuh dengan indahnya.

Bunga Lily ku bermekaran. Sangat indah. Tapi... ku pikir tidak begitu indah akhir-akhir ini.

Ku pikir ada yang salah dengan lidah ku. Semua makanan terasa hambar.

Ku pikir ada yang salah dengan penglihatan ku. Bunga-bunga indah tampak biasa saja.

Setelah paham. Ternyata ini yang dinamakan rindu.

Rasanya ada bagian diri ku yang hilang.

Aku rindu Lily ku.

Lily yang paling berharga.

Yang kini berada jauh di sana. Di tanah mengerikan tempat menggenangnya darah korban perang.

Suami ku. Doa ku menyertai mu. Pulanglah. Agar aku bisa diam-diam menikmati syahdunya wajah mu.

Catatan harian Lilyana Trancy

=============================

Bunyi gesekan kertas masih menjadi primadona utama di keheningan. Lembar demi lembar. Tulisan demi tulisan. Hingga tak terasa setitik bulir bening luruh dan menimbulkan basah pada permukaan kertas.

"Ah." Ziya terlonjak. Iris sebiru langit itu basah. Tak kuasa menahan haru bercampur sedih.

Dia seka air matanya. Mengulas senyum paling indah.

"Ternyata gitu. Dasar Lilyana...." Bunyi kekehan samar terdengar.

Rupanya Lilyana tak beda jauh dengan gadis pemalu. Lebih memilih memendam cinta dibandingkan mengungkapkan.

"Pantes aja hubungan mereka nggak baik. Yang satu tsundere yang satunya lagi tertutup."

"Hah, Lilyana. Cara ngadepin tsundere itu harus blak-blakan. Harus terjang terus. Kalau kamu maju mundur nggak yakin gini. Nggak akan ada kemajuan. Tck! Tapi... syukurlah."

"Makasih Lilyana. Makasih...." Ziya peluk buku harian itu erat-erat. Cahaya harapan telah hadir. Menyinari bahkan menghangatkan tubuh kaku Ziya yang membeku dimakan ganasnya kebohongan.

Sorot Ziya berubah tajam. Dengan begini Ziya paham satu hal. Zayan berbohong!

Kalau Lilyana mencintai Lukas. Mana mungkin dia menyerahkan kehormatannya pada Zayan.

Hal itu diperjelas dengan catatan Lilyana. Zayan memang teman masa kecil Lilyana. Mereka akrab. Tapi, Lilyana hanya menganggap Zayan teman.

Lebih dari apapun, Lukas adalah satu-satunya yang dicintai Lilyana. Bahkan sejak lama. Sejak Lilyana melihat Lukas pertama kali. Di acara pesta perayaan kemenangan yang diadakan di istana.

Waktu itu Lilyana masih berusia lima belas tahun. Seperti cinta klasik era kerajaan pada umumnya. Lilyana yang sedang menangis di taman diketahui oleh Lukas. Uluran sapu tangan menjadi awal gejolak cinta itu datang.

Lalu kenapa Lukas mengira bahwa Lilyana membenci pernikahan ini?

Sekarang Ziya tahu jawabannya! Semua alasan rumit itu ada di buku.

Lilyana bukan membenci pernikahan ini. Saat mendengar perjodohan dengan Lukas. Mimpinya seolah menjadi nyata. Lilyana senang bukan kepalang. Ia berangkat ke mansion Duke Lukas dengan hati berbunga. Tak mengira, wanita yang hanya menjadi beban keluarga bisa lepas dari belenggu keluarga yang seolah bisa mengikis kewarasaannya setiap waktu.

DUKE! Let's Have Babies! (END)Where stories live. Discover now