36. Menyingkir

16K 893 94
                                    

Selamat datang yang baru bergabung di lapak Ribel-Andini. Jangan lupa vote di tiap bab dan komen yak.

Dan, yang penting follow AUTHORNYA dulu, terus ubek-ubek profilnya buat baca cerita menarik lainnya. Hehe.

Memang terkesan memaksa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Memang terkesan memaksa. Tapi aku butuh untuk pengalihan masalahku dengan Ribel. Setelah menempuh perjalanan dari Bandara Internasional Lombok selama kurang lebih satu setengah jam, akhirnya aku sampai hotel.

Sepanjang perjalanan aku mengamati infrastruktur yang mulai rapi. Dibanding dua tahun lalu, jalanan menuju Pantai Beloam kali ini terbilang cukup lumayan. Meskipun tetap ada jalan ekstrim yang harus aku lewati.

Pembangunan hotel sudah 90 persen pengerjaan. Tinggal finishing di beberapa bagian. Proyek ini milik Dany sebenarnya. Pria itu yang seharusnya datang meninjau pengerjaan yang hampir selesai ini, tapi aku memaksa Siska agar dia mengirimku.

"Bukannya Minggu nanti kamu mau menikah? Nggak seharusnya kamu pergi. Aku nggak ngerti deh, Din."

Komentar Siska saat aku meminta tugas Dany agar bisa kuambil alih.

"Nggak ada pernikahan."

Ya, nggak heran aku melihat Siska kaget.

"Wait. You're not serious, are you?"

"Aku serius. Jadi, please, tanda tangani perjalananku."

"Din, nikah itu bukan main-main. Kamu udah pernah nikah jadi pasti tau-"

"Makanya aku membatalkan pernikahan ini. Mungkin aku baru sadar, sebelumnya keputusan itu impulsif."

Siska tampak mengembuskan napas. Nada bicaranya melemah. "Kalian ada masalah? Undangan udah kamu sebar semua, kan?"

"Baru beberapa. Ayolah, Mbak. Aku butuh ini."

Mungkin melihat muka memelas yang aku tunjukkan dia akhirnya menyetujui permintaanku. Hingga akhirnya aku berada di sini. Di tempat yang penuh ketenangan Pulau Lombok, di sebuah wilayah yang pantainya masih perawan.

Salah satu proyek pembangunan hotel yang digarap Externaise di pinggir Pantai Beloam Nusa Tenggara Timur.

"Pantas kalau Siska sering ikut Dany ke sini. Mereka tahu pasti tempat indah buat berduaan." Aku merapatkan sweater saat angin dari private beach berembus perlahan.

Aku tidak mengatakan apa pun tentang kedatanganku ke tempat ini pada Ribel. Malam itu, aku meninggalkan dia dalam keadaan terlelap setelah kami ....

Segalanya membuat aku meragukan kembali keputusan menerima Ribel. Bukannya aku nggak mencintai dia, tapi aku nggak mau kejadian dulu terulang lagi. Siapa sih yang ingin gagal berumah tangga? Aku hanya ingin pernikahan yang tenang. Kehadiran orang ketiga atau sejenisnya nggak akan bisa mewujudkan impian sederhanaku itu, berapa pun besarnya cinta Ribel padaku.

Under Cover (THE END) Where stories live. Discover now