38. Pengakuan Ben

15.2K 710 71
                                    

Pastikan vote sebelum baca. Warning ini semi 21+ jadi tolong sudah aku peringatkan dari awal untuk skip aja kalau nggak berkenan. Bakal banyak adegan yang bikin dahi mengernyit.

Terima kasih buat antusias kalian di bab kemarin dan POV Ribel di Karyakarsa. Moga kalian nggak akan pernah bosan dengan Under Cover.

"Kita bakal masuk angin kalau nggak segera balik ke hotel, Din

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kita bakal masuk angin kalau nggak segera balik ke hotel, Din."

Aku yang masih betah rebahan di atas pasir tersenyum simpul.

"Kita kembali ke hotel sekarang gimana?" tawar pria itu.

Keseruan bergumul dengan air laut membuat kami sedikit lupa waktu. Rekan-rekan lain sudah lebih dulu kembali ke hotel sementara kami masih betah bermain pasir dan air. Bahkan saat ini kami merebah bersisian di atas pasir hanya beralaskan kain pantai.

"Sebentar lagi, Ben. Matahari belum turun sempurna."

"Jangan ketiduran loh."

Aku terkekeh lagi. "Ya enggaklah."

Lalu hening. Hanya angin senja yang terdengar berhembus. Tidak terlalu dingin meskipun saat ini aku masih mengenakan bikini.

"Ben...," aku memanggil lirih, dan pria di sebelahku hanya membalas dengan gumaman kecil. "Yang tadi itu ... kita lupakan aja, ya."

Ben tidak langsung menjawab. Ada jeda yang terasa panjang saat aku menunggu responsnya.

"Kamu benar, mungkin kita hanya terbawa suasana," lanjutku sambil terus menatap langit yang memendar kemerahan.

"Aku rasa enggak."

Aku menoleh cepat saat dia menyahut.

"Aku melakukannya karena memang ingin dan dengan penuh kesadaran," tambahnya dan ikut menoleh. Tatap kami bertemu, tapi aku tidak bisa menyelami mata legam itu. Tidak mengerti maksud ucapannya.

"Dini, sepertinya ... aku jatuh cinta sama kamu."

Responsku mungkin terlihat bodoh sekarang. Mendengarnya mengucapkan itu aku malah bengong, selang beberapa detik baru mataku mengerjap.

"Dan aku tau kamu juga merasakan hal sama," lanjutnya lagi sambil tersenyum serta melempar pandang ke langit lepas.

Aku bukan orang yang tak punya hati. Berciuman dengan Ben membuatku merasa sangat bersalah pada Ribel. Dan sebelum semuanya terlanjur, aku berusaha meluruskan keadaan, tapi kenapa Ben malah membuat pengakuan mengejutkan?

Under Cover (THE END) Where stories live. Discover now