[4] | Perubahan

5.6K 264 6
                                    

Ramaikan kolom komentar dan jangan lupa vote yaaaw

***

"Emang boleh se diliatin ini" Sungut Sienna karena sedari tadi dia duduk dibangku kantin dan menyantap makanannya, banyak siswa-siswi menatap dia dengan pandangan yang menurut Sienna sangat menyebalkan.

Bagaimana tidak menyebalkan, mereka melihat Sienna seperti melihat hantu saja. Benar benar pandangan mereka tertuju padanya padahal mereka melihat Sienna sembari berjalan, apalagi mereka berjalan dengan tangan menenteng makanan. Apa mereka tidak takut itu makanan jatuh, bahkan bisa saja mereka sendiri yang jatuh.

Awalnya Sienna tidak menghiraukan hal itu, hanya saja setiap dia menatap ke arah depan. Selalu saja siswa-siswi itu menatap padanya dengan pandangan yang sama.

Sembari mendumel dalam hati, Sienna tetap menyantap makanannya dengan khidmat.

Berbeda dengan Sienna yang fokus dengan makanannya dan mencoba tidak menghiraukan sikap aneh dari siswa-siswi padanya. Abian ganutama sudah beberapa kali menatap Sienna dengan pandangan yang sulit diartikan, dia merasa ada yang mengganjal dalam hatinya. Dia juga merasa aneh dengan sikap Sienna semenjak dikantin pagi tadi.

Karena sebelumnya jika sedang istirahat seperti ini, Sienna selalu seenaknya duduk didepan tempat duduknya bahkan so perhatian dan mengakrabkan diri. Sienna juga sering tak menghiraukan orang sekitar termasuk kekasihnya, karena itu juga dia selalu bersikap kasar pada Sienna karna sikap Sienna yang seenaknya. Bahkan yang paling menyebalkan menurut Abian adalah Sienna yang selalu mengganggu kekasihnya Clara.

Jadi saat melihat Sienna yang berbeda dari biasanya dia merasa ada yang berbeda, karena saat pagi tadi sebelum kejadian dia mendorong Sienna keras ke lantai, sikap Sienna masih sama yaitu seenaknya. Tapi setelah kejadian pagi tadi, apalagi dengan ucapan Sienna setelah itu Abian melihat perbedaan dari sikap Sienna padanya.

Apakah ini trik dari Sienna? Tarik ulur agar dia merasa menyesal sudah memperlakukan Sienna kasar akhir-akhir ini apalagi sikap kasarnya tadi pagi padanya?

"Sayang"

"Hm kenapa?" Abian langsung menoleh pada Clara, pacarnya yang memanggilnya barusan.

"Kamu kenapa, kok bengong?"

"Ngga kok"

"Yakin? Terus kenapa dari tadi cuma ngaduk-ngaduk makanan aja ngga dimakan"

"Lagi ngga selera makan aja sayang, kamu udah beres makannya?" Abian mengalihkan pembicaraan.

"Oh udah kok, kamu makan juga dong. Abisin kan aku temenin disini" Clara berucap manja.

"Iya sayang aku abisin dulu ya" Abian lalu mengusap surai panjang Clara, lalu hendak melanjutkan memakan makanan nya.

Namun saat menyuapkan makanan dalam mulutnya, dia menoleh ke arah depan dimana Sienna berada. Dan kebetulan sekali Sienna baru saja beranjak dari duduknya dan seperti berjalan ke arahnya.

Tiba-tiba Abian menyeringai, merasa Sienna memang melancarkan trik tarik ulur padanya. Ini membuktikan bahwa Sienna masih menyukainya, karena sekarangpun Sienna hendak mendatanginya kembali. Abian kembali melanjutkan makannya dan berpura-pura tidak melihat Sienna.

Namun selang beberapa menit Abian menyantap makanannya dan berpura-pura tidak melihat Sienna, dia tidak mendengar suara Sienna sedikitpun. Dan saat mendongak Abian melihat Sienna sudah berada didepan stand minuman dan sudah melewatinya begitu saja.

Abian mengerjapkan mata, sedikit terkejut karna Sienna melewatinya begitu saja. Bahkan tidak berbasa-basi sedikitpun. Abian mengerutkan kening, semakin bingung dengan sikap Sienna. Saat masih bertanya-tanya akan sikap Sienna, dia kembali melihat Sienna berbalik dan berjalan kearahnya, benar-benar kearahnya karna Sienna juga menatap dia dengan pandangan yang sulit diartikan oleh Abian.

Abian menoleh pada Clara yang tiba-tiba menggenggam tangannya dengan kepala menunduk seakan-akan takut melihat kedatangan Sienna, dan Abian juga membalas genggaman tangan Clara.

Abian dan Sienna sudah berhadapan, dengan Sienna yang masih menatapnya sembari berdiri dan Abian menatap tajam Sienna sembari duduk. Sienna masih tidak bersuara saat Abian menatapnya.

Abian tiba-tiba siaga saat melihat Sienna mengulurkan tangan kearah Clara, dengan reflek Abian menepis tangan Sienna sedikit kencang. Takut tangan Sienna melukai Clara.

"Buset" Seru Sienna.

"Mau ngapain lo?"

"Hah?"

"Lo mau balas dendam gara-gara pagi tadi hah!?"

"Dih monyet ge-er" Tunjuk Sienna pada Abian dengan raut muka menyebalkan.

"Sialan, terus lo mau apa. Dari awal sikap lo emang mencurigakan Sienna" Abian berucap tegas dengan mata tajamnya menatap Sienna marah karna menyebutnya monyet.

"Selow atuh nethink mulu, gue cuma mau ngambil tusuk gigi. Ada cabe nyangkut di gigi gue" Sienna kembali menjulurkan tangan kearah Clara, bukan untuk menampar atau melukai Clara, tapi memang mengambil tusuk gigi yang berada dihadapan Clara.

Abian menatap Sienna marah juga malu karena dia asal tuduh, bahkan kini mukanya memerah. Dia menoleh pada meja Sienna sebelumnya dan memang tidak ada tusuk gigi, sendok atau yang lainnya. Disana kosong tidak ada apapun. Abian kembali menatap Sienna, tapi tidak mengucapkan sepatah katapun. Clara juga masih terdiam menduduk dengan tangan menggenggam erat tangan Abian.

"Burung beo dalam sangkar, sibuk mematuk buah cermai. Kenapa kita bertengkar, lebih baik kita berdamai" Tiba-tiba Sienna bersuara dengan alunan pantun yang tidak diduga-duga, dia menatap Clara lalu pada Abian dan tersenyum lebar memperlihatkan giginya yang terdapat cabe. Setelah nya dia bersiul dan berjalan menjauhi tempat Abian dan Clara menuju tempat duduknya sembari menenteng minuman dan tusuk gigi.

Abian terdiam kaku, tidak bisa berkata-kata dengan sikap Sienna yang semakin aneh. Clara perlahan mengangkat kepalanya lalu menyandarkan kepalanya pada bahu Abian. Dan tiba-tiba terdengar isakan tangis dibahunya, Abian menoleh dan melihat Clara yang menangis.

"Kamu kenapa?"

"Aku takut"

"Gaperlu takut, dia kan ngga ngapa-ngapain kamu"

"Iya tapi takut kaya tadi pagi. Kalo kamu tadi ngga nepis tangan dia mungkin aja dia udah nampar aku"

"Udah jangan negatif thinking, kan ngga kejadian juga. Aku udah cegah, jadi udah ya jangan nangis"

"Hiks iyaa maaf"

"Iya gapapa" Abian tetap membiarkan Clara dibahunya dan mengelus lembut surai Clara untuk menenangkan.

To Be Continue

Kumaha chapter yang ini? Feel nyeselinnya dapet ngga?

Mwehehe

COME; SIENNARA [END]Where stories live. Discover now