[9] | Luluh (?)

4.5K 263 3
                                    

Happy Reading!
Vote dulu
(•ˋ _ ˊ•)

***

BYURRR

"Aaahh hujan hujan" Sienna terperanjat saat air mengenai wajahnya.

Dia mendudukan dirinya lalu menatap kearah dimana air itu jatuh, bukan melihat awan mendung atau hujan yang dia kira. Sienna malah melihat Davin berdiri menjulang di depannya dengan gelas kosong ditangannya.

Sienna mengerjap, "Lo kok ada disini?"

Davin hanya diam, masih dengan tatapan mengarah pada Sienna. Dia mendengus lalu berjalan meninggalkan Sienna yang kebingungan. Sienna sendiri hanya menatap keberadaan Davin dengan raut muka terkejut dan bingung, karena mendapati Davin berada ditempat yang sama dengannya.

Dia menatap kepergian Davin, lalu mulai menyadari dimana dirinya berada saat Davin menutup pintu kamar, Sienna mengedarkan pandangan dengan tempat yang baru pertama kali dia lihat.

"Gue dimana!?"

Sienna meloncat dari atas tempat tidur, mengedarkan pandangan lalu menunduk menatap badannya memastikan dirinya masih menggunakan pakaian. Takut terjadi sesuatu. Sienna menghembuskan nafas lega saat melihat dirinya masih menggunakan pakaian lengkap.

Kembali, Sienna mengedarkan pandangan menatap ke sekitar didalam ruangan yang Sienna tempati. Lalu matanya tertuju pada sebuah bingkai foto kecil yang berada disebelah tempat tidur, dia menunduk dan menatap foto didalam bingkai itu. "Ini Davin waktu kecil?" Gumam Sienna bertanya pada dirinya sendiri.

"Lucu banget kaya anak koala" Sienna terkikik geli, fokus dengan foto didepannya. Dan melupakan keterkejutan dirinya karena berada ditempat orang lain.

Namun tiba-tiba pintu kamar kembali terbuka, Sienna menoleh lalu munculah Davin diambang pintu menatap Sienna datar, "Keluar"

Sienna mengerjap lalu mengangguk patuh, dan mengikuti Davin yang kembali berjalan menjauh dari kamar. Sienna mengikuti Davin dari belakang sembari menganalisa tempat yang baru pertama kali dirinya lihat.

"Ini tempat tinggal lo?"

"... "

"Kok gue bisa tidur disini?"

"Lo culik gue ya?"

"Kenapa harus diculik sih! Padahal tanpa diculik juga gue mau."

"... "

"Davin sariawan ya? Diem diem bae."

Sienna masih mengikuti langkah Davin sembari mengoceh, Davin sendiri hanya diam tidak menanggapi ucapan ngawur Sienna. Langkah Davin berhenti di depan wastafel, lalu Davin menoleh pada Sienna dan secara tiba-tiba menarik Sienna mendekat.

"Cuci muka, muka lo jelek!" Davin menyalakan keran lalu mengusap muka Sienna dengan air. Sienna sendiri hanya diam karena terkejut dengan tindakan Davin.

Setelah Davin mencuci mukanya, Davin mendorongnya menjauh. "Mandi, sekolah."

Disaat itulah Sienna baru menyadari, Davin telah rapih dengan seragam sekolahnya. Saat Sienna menatap dirinya sendiri, dia masih menggunakan seragamnya yang kemarin. "Gue dah pake seragam, otw sekarang aja yuk" Sienna kembali mendekat pada Davin.

Namun davin bergerak menjauh saat Sienna mendekat, "Jangan deket-deket, bau."

Sienna membuka mulutnya terkejut dengan ucapan Davin, saat hendak membalas ucapan Davin. Davin mencipratkan air dari tangannya, kearah wajah Sienna.

Sienna merenggut sebal, dia mengusap wajahnya lalu berjalan menjauh menuju kamar mandi untuk bersiap-siap. Namun setelah Sienna telah selesai mandi dan siap dengan seragamnya yang dirinya gunakan walau bekas kemarin, Sienna malah mendapati dalam apartement itu tidak ada siapa-siapa selain dirinya.

Sienna mencoba kembali mencari ke sekeliling dalam apartement, namun dirinya tidak juga menemukan Davin. Sienna kembali tidak bisa berkata-kata karena tingkah Davin yang mengejutkan, dirinya di tinggalkan, dirumah orang. Apa Davin tidak takut barangnya dicuri oleh Sienna? Dan juga dirinya belum meminta penjelasan kenapa Sienna bisa tidur disini, dia pun tidak terlalu mengingat jelas kejadian kemarin.

Hanya saja.

Sienna melotot, kemarin saat diatas motor tiba-tiba Sienna merasa mengantuk karena hanya diam, dan saat itu juga Sienna enggan berbicara karena sebal dengan Davin. Sienna tidak ingat betul, setelah rasa kantuk itu muncul dia ngapain. Namun Sienna menduga, dirinya tertidur dijalan, diatas motor Davin! Sienna menutup mulutnya, malu jika benar hal itu terjadi, dirinya tertidur diatas motor, dijalanan! Tapi, jika benar Sienna tertidur, kenapa Davin tidak membangunkannya? Dan malah membawanya ke tempat tinggal Davin. Sienna benar-benar harus meminta penjelasan pada Davin.

Tetapi orang yang harus menjelaskan kejadian kemarin malah menghilang. Sembari merenggut kesal, Sienna berjalan menuju pintu apartement lalu keluar dari sana. Saat baru saja Sienna keluar, bunyi pintu kembali terkunci terdengar, dia menoleh lalu mendengus. "Mentang-mentang pintu smartlock, tinggalin tamu sembarangan" Lalu Sienna berjalan mencari lift dan keluar dari kawasan apartement mencari taksi menuju sekolah.

***

Sesampainya disekolah, Sienna berlari mencari keberadaan Davin. Dan Sienna menemukan Davin yang berada disisi lapangan di bawah pohon, duduk sembari membaca buku.

Sienna tersenyum, lalu Sienna berjalan kearah Davin dengan langkah cepat. Namun langkahnya tertahan karena ada yang menghalangi jalannya.

"Sienna"

"Apa"

"Gue mau bicara sama lo, penting!"

"Sepenting apa?"

"Penting banget"

"Penting? mempertaruhkan hidup dan mati ngga."

"Hah? E-engga"

"Yaudah awas, berarti ngga penting!"

"Bentar Sienna"

"Apalagi!?" Sienna nyolot saking sebal karena dihalang-halangi.

"Lo kenapa berubah?"

"Berubah jadi power rangers?"

"Lo kaya bukan Sienna."

Sienna menegang mendengar ucapan Abian, dia menyamarkan ketegangannya dengan berdecih. "Kaya lo paling kenal gue aja"

Abian terdiam mendengar ucapan nyelekit Sienna, lalu menunduk. "Gue minta maaf?" Cicit Abian.

"Hah?"

Abian mendongak lalu menatap Sienna lurus. "Gue minta maaf"

"Gak akan dimaafin sebelum lebaran gajah"

"Sienna!"

"Apa? Minggir Abi, lo ngalangin jalan gue!" Sienna dengan kesal mendorong Abian ke samping.

Namun saat dirinya hendak kembali berjalan menuju Davin, dibawah pohon di sisi lapangan, Sienna sudah tidak menemukan keberadaan Davin. Davin pergi entah kemana.

Sienna membuka mulutnya bingung karena tidak mendapati Davin disana, dia celingak celinguk mencari Davin, siapa tau Davin belum pergi jauh. Namun Sienna tidak melihat batang hidung Davin disekitar lapangan.

Sienna berdecak lalu menatap Abian yang masih melihat Sienna. Saat Abian hendak bersuara kembali, Sienna melengos pergi menjauh dari Abian.

To Be Continue

Give Me Money

BeRcHanDYaaa

Give Me Vote

Oh ya- jangan malu untuk bercakap cakap dikolom komentar yaaa, ramein hihihi

ʕ •ᴥ•ʔゝ☆

COME; SIENNARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang