[20] | Apa ini (?)

2.7K 150 3
                                    

Happy reading!

***

Sienna senyum-senyum sendiri selama berjalan di koridor kelas, setiap dia melihat Davin dia tersenyum, membuat Davin heran dengan tingkah Sienna. Sedangkan Sienna sendiri terlihat bodo amat dengan wajah heran Davin.

Semua ini karena saat pagi tadi sebelum berangkat sekolah. Saat Sienna membuka matanya, Sienna melihat wajah Davin yang begitu dekat dengannya, lalu dia juga sempat menjahili Davin dengan menoel-noel pipi nya memainkan bibir dan hidungnya. Tapi anehnya selama Sienna menjahili Davin, Davin tetap tertidur nyenyak dan tidak terganggu oleh Sienna. Sampai pagi juga Davin tidak melepaskan pelukannya, sampai Sienna sendiri yang menyingkirkannya karena hendak ke kamar mandi.

Hal itu yang membuat Sienna selalu senyum-senyum sendiri sedari tadi, karena Sienna baru tau Davin yang ternyata susah dibangunkan. Dan lucu nya lagi Sienna masih mengingat wajah Davin saat dia jahili, walaupun mata Davin tertutup. Karena itu juga Sienna bisa melupakan sejenak tentang Clara dan keluarga nya.

Sienna lalu kembali menoleh pada Davin, setelah itu dia mengalihkan pandangannya lagi dan terkikik geli. Davin yang semakin sebal melihat Sienna yang selalu tertawa atau tersenyum setelah melihatnya menarik Sienna mendekat lalu mengapit leher Sienna dengan tangannya dan menariknya pergi menuju kantin.

Sienna menatap Davin kesal, dia memberontak dalam kungkungan Davin. "Lepas Davin! Buset dah kek kepiting aja lo capit capit. Ih lepaaaas"

"Diem" Davin menyentil dahi Sienna pelan, masih tetap mengapit leher Sienna dan tetap menarik Sienna menuju kantin.

Sesampainya dikantin Davin melepaskan Sienna, lalu Sienna memberi jarak antara mereka dan menatap Davin sembari berkacak pinggang. Davin sendiri hanya diam melihat raut kesal Sienna, saat Sienna hendak bersuara. Tangan Davin kembali menariknya mendekat lalu mengusap tengkuk Sienna lembut. "Sakit?"

"Eh hah?" Sienna terkejut dengan tindakan Davin.

"Sakit ngga?" Ulang Davin masih dengan mengusap tengkuknya lembut.

"Oh aduh iyaaa sakit banget! Tapi kayanya bakalan membaik kalo ditraktir makan sama lo" Sienna nyengir.

Davin mendengus geli dengan ucapan Sienna, dia lalu mengambil tangan Sienna dan menariknya menuju tempat duduk yang kosong. "Ayo"

"Kemana?"

"Makan"

"Ditraktir kan? Kalo ngga gue mau balik ke kelas lagi."

"Iya ayo"

"YES! Ayo, gue butuh tenaga lebih. Jadi harus makan banyak" seru Sienna.

Terlalu senang dengan hal sederhana, kini berbalik Sienna yang menarik Davin terburu-buru. Setelah Sienna duduk di tempatnya, Davin kembali beranjak menuju penjual dan Sienna hanya duduk menunggu Davin.

Karena bosan hanya melihat Davin yang sedang memesan menu, Sienna mengedarkan pandangan, dan Sienna baru menyadari bahwa hari ini dia tidak melihat Abian ataupun Clara. Sienna mengedigkan bahu acuh, dia lalu mengeluarkan ponselnya dan menyibukkan diri melihat Cogan di sosial media untuk membunuh rasa bosan.

Saat sedang asik asiknya menggulir sosial media, dia mendengar kursi di geser yang menandakan ada orang yang duduk di depannya. Sienna tersenyum mengira Davin dan makanan nya sudah datang.

Namun saat mendongak, yang dia lihat bukanlah Davin apalagi makanannya. Tapi seorang laki-laki berkulit putih dengan perawakan tinggi dan kecil. Laki-laki tersebut menopang dagu melihat Sienna, Sienna sendiri hanya mengernyit heran. Sedang apa laki-laki ini disini? Orang ini nyasar kah?

"Lo siapa?" Tanya Sienna karena agak risih ditatap sebegitunya oleh laki-laki yang tidak dirinya kenal, ya walaupun tampan.

"Kenalin, gue Karel giovino" laki-laki itu mengulurkan tangannya.

Sienna tidak menyambut uluran tangan laki-laki tersebut, dan malah terpaku dengan nama depan laki-laki itu. Karel? Karel teman nya di dunia aslinya?

"Karel?" Tanya Sienna mengulang nama laki-laki itu.

"Heem Karel, kenapa nama gue cakep kan?"

Sienna berdecih mendengar ucapan Karel, dia lalu meneliti wajah Karel yang memang berbeda dengan Karel temannya disana. "Ngapain lo kesini? Lo kenal gue?"

"Engga, justru gue mau kenalan. Soalnya ada cewek cantik sendiri dikantin masa gue anggurin" Karel mengerlingkan matanya menggoda.

Sienna yang melihat itu hanya menutup mulutnya pura-pura muntah. Lalu Karel yang melihat Sienna berakting muntah tertawa.

"Hahaha sorry sorry, jadi siapa nama lo?"

"Sienna"

"Hm nama yang cantik seperti pemiliknya"

"Baru tau lo?"

"Apanya?"

"Gue cantik."

"Iya gue baru tau, soalnya baru keluar dari peradaban"

"Orang purba lo?"

"Kalo iya emang kenapa? Toh gue orang purba paling cakep yekan" Karel menaik turunkan halisnya.

"Najis" Sienna tertawa setelah mengucapkan itu, dia lalu diam melihat Karel yang sama-sama tertawa sepertinya tadi. Laki-laki ini humornya tidak jauh berbeda dengan Karel, hanya saja laki-laki ini terlihat seperti playboy, berbeda dengan Karel temannya disana yang tidak berminat menjalin komitmen dengan perempuan, dan lebih memilih berteman, itupun hanya dengan Nara dan Nia. Mengingat hal itu dia jadi merindukan Karel dan teman-temannya disana.

Saat sedang fokus-fokusnya menatap Karel yang tertawa dan sesekali melempar candaan, Sienna dikejutkan dengan Davin yang sudah berdiri disebelahnya dengan nampan yang Davin pegang.

Davin hanya diam mematung melihat interaksi antara Sienna dan Karel, Davin menoleh pada Sienna. Dia lalu mendudukan diri disebelah Sienna dengan tatapan masih menatap lurus Sienna. Lalu tatapannya beralih pada laki-laki di depannya.

"Siapa lo?" Tanya Davin to the point.

"Gue? Karel, temen Sienna" Karel memperkenalkan dirinya dengan percaya diri pada Davin.

"Dih sejak kapan?" Sienna mengernyit.

"Kan tadi sayang" canda Karel.

"Jaga ucapan lo!" Saut Davin dengan raut datar.

"Hahaha oke-oke sorry bercanda."

Davin tidak menjawab ucapan Karel, tatapannya kembali beralih pada Sienna yang dengan santainya sudah menyantap makanan yang Davin pesan tanpa menghiraukan tatapan Davin yang suram.

"Sienna"

"Mm" Sienna menjawab tapi tidak menoleh pada Davin, masih asik menyantap makanannya.

"Sienna de lavina" tekan Davin.

"Apa bentar, ini lagi makan enak banget."

"Lo kaya orang ngga makan seminggu, rakus bener" Ujar Karel sembari terkekeh melihat cara makan Sienna.

"Berisik lo orang purba" Saut Sienna, masih fokus dengan makanannya.

"Nara."

Mendengar nama yang tidak asing lagi olehnya, Sienna membeku. Dia menyimpan sendoknya lalu menoleh pada Davin.

"Maksud lo?"

To Be Continue

Penulisannya aneh dan berantakan ngga siii dichaper ini?

COME; SIENNARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang