[6] | Misi

4.8K 280 4
                                    

Happy Reading!

***

Keesokan harinya.

Sienna bersiul pelan dilorong kelas, sembari melompat kecil dengan riang layaknya anak-anak yang baru saja di beri ice cream oleh ibunya.

Suasana hati Sienna hari ini begitu bagus, gara-gara kemarin malam membayangkan dirinya yang kini menjadi anak tunggal kaya raya, walau hanya sementara.

Masih melangkah dengan melompat kecil, Sienna mengedarkan pandangan dan baru menyadari hampir sebagian murid menatap dirinya dengan pandangan heran. Sienna berdeham lalu mulai memelankan langkahnya dan tidak melompat-lompat lagi, berjalan seperti biasa dengan langkah pelan.

"Ekhem!" Sienna berjalan pelan dengan kepala menengadah bersikap seolah-olah percaya diri padahal sebenarnya Sienna malu dengan tingkah dirinya barusan. Dia benar-benar lupa akan sekitar saking senang dirinya menjadi anak tunggal kaya raya.

Mengingat-ingat soal anak tunggal kaya raya, dia jadi ingat rencana lainnya yaitu mencari cinta sejati Sienna asli. Sepertinya dia harus mencari kandidat laki-laki anak tunggal kaya raya juga untuk Sienna. Bahkan jika bisa laki-laki yang tampan, sedikit pendiam dan tidak banyak tingkah jika bertemu cewek cantik. Dan tentu saja harus setia.

Dan tepat setelah memikirkan kandidat calon cinta sejati untuk Sienna. Dia kembali bertemu dengan laki-laki kemarin, laki-laki tampan yang tidak bisa bicara.

Mereka berjalan berlawanan arah, laki-laki itu berjalan tanpa toleh kanan kiri dan hanya fokus menatap kedepan dengan tangan didalam saku celana. Sienna berhenti melangkah dan menatap laki-laki itu secara intens, mencoba menilai.

Dan tiba-tiba Sienna bersiul. Merasa laki-laki itu sangat pas untuk menjadi kandidat calon cinta sejati Sienna asli. "Panen beras dipagi hari, ternyata kamulah yang aku cari" Ucap Sienna tepat saat laki-laki itu berada di depannya.

Laki-laki itu menghentikan langkahnya, mengernyit mendengar ucapan Sienna, dia menatap Sienna dengan tatapan yang sulit diartikan. Lalu tanpa menghiraukan ucapan aneh Sienna, dia melenggang pergi menjauh.

Sienna tersenyum geli, tidak mempermasalahkan sikap laki-laki itu, dia menjentikkan jari dan kembali menatap kearah depan, melanjutkan jalannya menuju kelas dengan senyum geli tercetak dibibirnya, tidak menghiraukan sekitar yang kini menatap Sienna dengan pandangan yang menilai.

***

"Mang mau batagor ya satu porsi!" Sienna berteriak dari mejanya karena merasa malas untuk beranjak.

"Siap Neng!"

Banyak siswa-siswi melihat Sienna dengan pandangan muak karena terganggu, tapi sang empunya malah bersandar santai dikursinya sembari memainkan ponsel. Tidak terganggu dengan pandangan sekitar.

Selang beberapa menit batagor pesanannya datang, saat dia hendak menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, dia melihat laki-laki itu lagi berada di kantin, duduk di meja kantin paling pojok sendirian.

Sienna tersenyum lalu beranjak dari kursinya menuju meja laki-laki tersebut. Sienna mendudukan diri di hadapan laki-laki itu tanpa mengucapkan permisi. Lalu dia mulai menyantap makanan nya saat merasa laki-laki di hadapannya diam saja.

Setelah menyelesaikan makannya, dia mendongak menatap laki-laki di depannya. Dia tersenyum, menyingkirkan piring bekas batagor dan melipat lengannya lalu mencondongkan badan semakin dekat pada laki-laki tersebut.

Sienna menatap intens laki-laki di hadapan nya, di depannya ini laki-laki tersebut fokus membaca buku pelajaran. Dia meneliti wajah tampan itu lalu berujar. "Lo ganteng" Ucap Sienna tanpa ragu.

Tidak ada balasan dari laki-laki didepannya Sienna kembali bersuara. "Nama lo siapa?"

Kembali. Tidak ada balasan dari orang di hadapan nya, Sienna menoleh ke samping dan mendengus sebal. "Sial dikacangin, untung ganteng" Gumam Sienna pelan, namun ternyata samar-samar suara Sienna masih terdengar oleh laki-laki itu.

Sienna kembali menoleh ke hadapan laki-laki itu, dan dengan teliti menatap laki-laki tersebut sampai dia menemukan nametag laki-laki itu yang ternyata bernama "Davin Rhainel" Gumam Sienna mengeja nama laki-laki yang ternyata bernama Davin.

Sienna mengangguk-anggukan kepala paham, "Nama lo ganteng, kaya orangnya"

Davin sontak mendongak dari bacaannya dan menatap Sienna tajam. Sienna yang ditatap seperti itu hanya nyengir kuda "Fakta hehe"

"Salam kenal ya Davin. Ke depannya semoga lo suka sama gue, Eh! Maksudnya semoga kita bisa jadi teman yang baik hehehe"

"Gue duluan, semangat belajarnya. Jangan lupa belajar mencintai gue juga" Gurau Sienna sembari tertawa kecil, dia beranjak dan pergi dari hadapan Davin yang bergeming tidak bersuara dari awal.

Davin menatap kepergian Sienna dengan intens sampai Sienna menghilang dari pandangan nya, dia kembali menunduk menatap bukunya. Lalu tiba-tiba dia berdeham merasa ada yang mengganjal ditenggorokannya.

To Be Continue

Kumaha barudak?
Vote atuh
(╯︵╰,)

COME; SIENNARA [END]Where stories live. Discover now