[32] | Papi (?)

2.6K 127 0
                                    

Happy Reading!

***

"Mami"

"Kenapa Sienna"

"Ituu aku mau ketemu Papi"

"Mm, Papi?" Mona mendongak menatap Sienna.

"Iya, Papi kandung aku"

Mona terdiam, dia kembali menunduk dan mengerjakan kerjaan nya lagi. Belum menjawab ucapan Sienna, sampai beberapa menit Mona kembali menatap Sienna lalu tersenyum.

"Ini" Mona memberikan sebuah kertas kecil pada Sienna.

"Apaan tuh Cek?"

Mona mendelik pada Sienna, "Alamat rumah Papi kamu"

"Oalah, makasih Mam. Aku pergi dulu bye" Sienna berseru senang lalu keluar dari ruang kerja Mona dan pergi menuju kediaman Davin.

***

"Serius ini rumahnya Vin?" Sienna mendongak memperhatikan rumah di depannya.

Rumah di depannya terlihat elegant, tidak semewah rumah Mami nya, tapi rumah ini benar-benar nyaman dan asri.

"Iya sesuai alamat yang tertera"

"Yaudah ayo masuk"

"Iya" Davin lalu menggandeng tangan Sienna dan berjalan beriringan menuju kedalam area rumah itu.

Sesampainya mereka di depan pintu rumah, Sienna dengan sedikit ragu mengetuknya beberapa kali, lalu tidak lama dari itu pintu terbuka menampakan seorang laki-laki berumur matang yang diperkirakan tidak jauh dari umur Mami nya.

Sosok itu hanya mematung saat melihat Sienna ada di depannya, tidak mengatakan apapun, begitupun dengan Sienna. Dia hanya diam meneliti wajah di depannya. Namun fokusnya sedikit terganggu saat rasa pusing menyerangnya, dia mencoba menahan hal itu, tapi rasa pusing itu semakin tidak karuan. Sienna terduduk di lantai dengan tangan menekan kepalanya yang sakit. Davin panik dia bertanya kenapa tapi tidak di hiraukan oleh Sienna, begitupun dengan laki-laki di depannya.

Sienna kembali mendongak dengan kepala yang masih sakit, dia menatap fitur wajah laki-laki di depannya lalu sekelebat bayangan masuk ke dalam ingatannya.

"Sienna lihat, papi bawa boneka sama coklat"

"Sienna, mau liburan kemana?"

"Papi sayang kamu Sienna"

Sekelebat kenangan dirinya saat kecil bersama Papi nya masuk ke ingatan Sienna, dia mulai mengingatnya. Benar, laki-laki di depannya ini adalah Papi nya. Yang sangat sangat menyayangi Sienna, yang sering memanjakan Sienna sejak kecil. Makanya saat Sienna kembali memasuki raganya, rasa-rasanya seperti ada yang kosong, ada yang berbeda. Ternyata itu karena yang membuat nyaman dan harmonis keluarganya adalah Papi nya, yang sering memanjakan Sienna layarknya princess adalah Papi nya, Marvin.

Marvin, sangatlah pekerja keras dan menyayangi keluarganya. Mencintai dua perempuan yaitu Mona dan Sienna. Marvin sangat bisa menghangatkan suasana, dan membuat keluarga nya menjadi semakin bahagia.

Namun sayang, kebahagiaan itu harus sirna karena Mona yang gelap mata, dia berkhianat. Mona berselingkuh dengan Gisman dan meninggalkan Marvin. Marvin yang tidak menyukai akan sebuah perselingkuhan memilih mundur dan menghilang di kehidupan Sienna dan Mona.

Dan kini, Sienna mendapatkan hidup nya kembali. Kehangatan yang dia harapkan kembali di keluarganya bisa terwujud sesuai dengan ingatan yang Sienna dapat pertama kalinya dia masuk ke tubuh ini.

"Papi" ucap Sienna pelan, setelah itu Sienna menghamburkan dirinya dalam pelukan Marvin.

Marvin yang tentu saja mengenali anaknya dari awal langsung membalas pelukan Sienna tak kalah erat. Kerinduannya pada Sienna kini telah terbayarkan. "Sayang, Papi rindu"

"Sienna juga"

Davin yang melihat ayah dan anak saling melepas rindu tersenyum bahagia, karena orang yang di cintai nya bahagia seperti harapannya.

Marvin melepas pelukannya lalu membawa Sienna masuk kerumahnya. "Ada banyak yang harus kita bicarakan sayang"

Sienna mengangguk lalu masuk ke rumah Marvin, Davin tentu saja mengikuti langkah Sienna saat Sienna melambaikan tangannya menyuruh Davin masuk.

Di dalam rumah Sienna duduk di sebelah Marvin, mereka saling bergenggaman tangan. "Kamu kok bisa tau tempat tinggal Papi?"

"Iya, dari Mami heheh"

"Benarkah?" Marvin ragu dengan ucapan Sienna karena setau Marvin, Mona tidak mengizinkan anaknya bertemu dengannya.

"Iya serius, Papi tau ngga? Mami jadi janda lagi. Siapa tau Papi mau mencalonkan diri sebagai suami gitu"

"Maksud kamu?"

Sienna tersenyum, Marvin pasti bingung dengan ucapan Sienna karena setau Marvin, Mona telah menikah dengan selingkuhannya, Gisman. Maka dari itu Sienna menceritakan dari awal mula kecurigaan Sienna terhadap Gisman dan Clara, sampai dimana Sienna memergoki Gisman berselingkuh di belakang Mona.

Marvin hanya diam mendengarkan penjelasan Sienna. Semua ini, karena Sienna. Karena jika Sienna sama seperti Sienna yang Marvin lihat setelah bangun dari koma, tentu saja Sienna tidak mau repot-repot melakukan hal itu. Ini membuktikan bahwa Sienna di depannya memang anak kandung Marvin, yang Marvin kenal sejak kecil. Sangat periang dan pekerja keras sama sepertinya.

"Papi pulang yuk"

Sienna yang hanya melihat Marvin melamun menepuk lengan Papi nya pelan, lalu kembali mengajaknya pulang, tentu Marvin terkejut dengan ajakan Sienna.

"Aku kangen Papi di rumah, Mami juga jadi banyak diem sekarang. Seenggaknya kita bisa kumpul bareng beberapa kali, kalo emang Papi gamau mencalonkan diri sebagi Papi ku lagi"

Marvin tersenyum lembut lalu mengangguk, dia tidak bisa menolak keinginan anak tersayangnya. Jadi Marvin menyetujui nya.

Sienna lalu bersorak senang, "Yaudab ayo pulang! Tapi sebelum itu kita ke taman dulu ya Pi, taman yang waktu aku kecil dulu"

***

"Sienna!"

Clara menyeringai melihat Sienna yang hendak menyebrang bersama seorang laki-laki seumuran ayahnya.

Sejak Sienna pergi entah kemana itu, Clara mengikutinya, mencari celah untuk mencelakai Sienna. Dan kini dia sedang berada di sebuah taman yang sedang di kunjungi Sienna dengan Marvin, dia juga tidak melihat Davin. Ah mungkin saja memberi waktu Sienna quality time dengan laki-laki itu bukan? Ini benar-benar jackpot untuk Clara, satu umpan 2 ikan mati. Clara menyeringai membayangkannya.

"Dari dulu lo buat hidup gue ngga tenang, jadi sekarang gue kirim lo ke tempat yang paling tenang biar kita sama sama nyaman. Iyakan?" Clara bersuara mengerikan, dia benar-benar benci melihat Sienna bahagia.

Dia lalu menyalakan mesin mobilnya, lalu dengan segera menancap gas mobilnya kearah Sienna dan Marvin dengan kecepatan tinggi.

Sienna yang berada dalam euforia bahagia tidak menyadari mobil yang melaju kencang kearahnya. Namun berbeda dengan Marvin yang menyadari mobil itu hendak mencelaki mereka, dengan cepat Marvin mendorong Sienna sembari dirinya pun berlari menyelamatkan diri. Namun sayang, walaupun begitu tetap saja sebagian badannya tertabrak karena kencangnya mobil itu melaju.

Sienna yang terkejut dengan kejadian itu hanya membeku, dia melihat mobil itu telah pergi. Dan melihat Marvin yang tergeletak bersimbah darah karena kepalanya membentur aspal terlalu kuat.

Sienna berlari pada Marvin dan memeluknya erat, "Papi!"

To be Continue

/11.12.23/

COME; SIENNARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang