[28] | Davin dan Clara (?)

2.4K 124 1
                                    

Happy Reading!

***

Kini Sienna sedang berada dilapangan sekolah bersama Davin, awalnya memang dia sendiri tapi Davin menghampiri nya. Dan ini adalah waktu istirahat, dia tidak berniat ke kantin karena malas.

"Mau ke kantin?"

"Engga ah males"

"Kamu belum makan kan?"

"Udah"

"Kapan?"

"Kemarin" Sienna menjawab dengan raut malas.

Davin berdecak mendengar jawaban Sienna, "Ayo ke kantin, makan."

Davin lalu beranjak dari duduknya dan menarik Sienna untuk ke kantin bersama nya, Sienna tidak menolak tapi terlihat ogah-ogahan saat di tarik oleh Davin.

Sesampainya di kantin, Davin langsung menyuruh Sienna duduk dan dirinya pergi untuk memesan makanan. Setelah pesanan datang, mereka mulai menyantapnya. Sienna juga tidak banyak bicara karena malas, sedangkan Davin sedari tadi selalu melirik Sienna sambil menyantap makanan nya.

"Kamu kenapa?"

"Ngantuk, males"

Davin hanya tersenyum lalu mengusap surai Sienna lembut, dia tidak membalas ucapan Sienna. Sienna sendiri hanya diam mendapatkan perlakuan manis dari Davin, dia hanya fokus menyantap makanannya dengan malas.

Saat sedang fokus dengan makanannya, Sienna tiba-tiba mendapatkan ide ingin berfoya-foya untuk menghilangkan rasa jenuh.

"Davin foya-foya yuk!" Seri Sienna.

"Hm maksud kamu?"

"Kita ke mall ngabisin duit gitu hehe"

Davin terdiam sejenak, melihat ekspresi Sienna yang terlihat cerah saat membahas hal itu, Davin lalu mengangguk mengiyakan. Sienna berseru girang. "Yes, okedeh mau bikin list dulu buat foya-foya."

"Wess siapa nih yang mau foya-foya, ngga ngajak-ngajak nih"

Tiba-tiba saja sautan terdengar dari sebrangnya, dia adalah Karel yang kembali memunculkan batang hidungnya didepan Sienna.

"Lo ngga di ajak"

"Tega nya, ngga berkah duit lo kalo ngga bagi-bagi"

"Dih inimah duit Davin ya gimana Davin dong, iyakan Vin?" Sienna menoleh pada Davin yang semenjak adanya Karel hanya diam dengan mata tajam mengarah pada Karel.

Mendengar ucapan Sienna, Davin menoleh lalu tersenyum dan mengangguk mengiyakan. Melihat Sienna yang masih sibuk makan, Davin beranjak dari duduknya.

"Aku ke toilet dulu ya"

"Oh iya jangan lama-lama, disini ada hantu" Ucap Sienna sembari menengok kepada Karel.

Karel sendiri hanya mendelik, "Yang lama juga ngga papa bro, pacar lo aman sama gue"

Davin tidak membalas ucapan Karel, dia hanya mengusap kepala Sienna lembut lalu melenggang pergi keluar kantin.

Sienna hanya menatap kepergian Davin, saat hendak kembali menyantap makanannya, mata dia tidak sengaja melihat Abian yang makan sendiri, tidak bersama temannya apalagi dengan Clara. Karel yang melihat tatapan Sienna mengarah pada Abian ikut menoleh dan berseru.

"Temen lo? Ngeliatinnya gitu banget"

"Bukan"

"Dia sendirian kasihan bener, ajak kesini lah ya"

"Siapa lo asal ngajak orang"

"Ya gapapa lumayan nambah karib"

"Lo kenal dia emangnya?"

"Engga sih" Karel meringis sembari menggeleng.

"Tapi gapapa lah gue ajak aja, tunggu bentar jangan kemana-mana"

"Lo siapa anjir, seenaknya banget"

"Terserah gue, dah diem aja lo" Karel mengetuk kepala Sienna dengan tangannya pelan lalu berjalan menuju Abian.

Sienna menoleh pada Abian dan Karel, terlihat mereka berada dalam obrolan. Setelah itu Karel menunjuk dirinya yang membuat Abian pun ikut menoleh padanya lalu tersenyum dan mengangguk. Sienna membalas senyuman Abian dengan kaku, lalu dia menoleh pada Karel dan melotot mengancam, sedangkan Karel hanya menjulurkan lidahnya mengejek. Karel lalu berjalan di belakang Abian yang berjalan menuju meja Sienna.

Setelah berada di tempat duduk Sienna, Abian tersenyum lalu menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal karena canggung, "Hai Sienna, g-gue ikut duduk disini ya"

Karel menepuk pundak Abian sedikit keras, "Halah ngga perlu ijin, bukan milik Sienna ini tempatnya. Duduk duduk" Karel mempersilahkan Abian duduk setelah dirinya duduk disebelah Sienna, tempat duduk Davin sebelumnya.

"Ngapain lo duduk disini?"

"Nggapapa lah bentar, gantiin pacar lo"

"Idih si najis. Sana lo pergi, pacar gue ntar kesini."

"Belum kesini tuh pacar lo"

"Lah iya ya, ko lama si"

"Selingkuh kali"

"Sekate-kate lo!" Sienna menepuk punggung Karel keras.

Sienna menoleh pada Abian yang hanya diam melihat interaksi dirinya dengan Karel, Sienna beranjak dari duduknya. "Lo makan aja dulu berdua sama si Karel, temenin nih boti. Gue kedepan dulu"

"Ah iya Sienna"

"HEH SEMBARANG, GUE MASIH SUKA APEUM YA!" Seru Karel pada Sienna dengan wajah sebal.

Sienna hanya terkikik geli lalu berjalan menjauh dari kantin untuk mencari Davin, tapi tidak lama dia keluar dari kantin dia melihat Davin yang terdiam sedang memunggunginya. Sienna mengernyit, ngapain Davin diam di tengah jalan seperti itu?

Saat Sienna hendak menghampiri Davin, baru terlihat bahwa Davin tidak sendiri, melainkan sedang berdua bersama perempuan dan perempuan itu adalah Clara. Sedang apa Davin bersama Clara? Sejak kapan juga mereka saling mengenal? Ada hubungan apa mereka?

Sienna hanya membatu ditempat, bingung lebih baik dihampiri atau tidak. "Davin sama Clara ya?"

Dia kembali menatap mereka dengan seksama, memperhatikan mereka kembali, dia menggaruk dahi nya yang tak gatal. Saat dia hendak kembali berjalan menuju Davin, mata Sienna dan Clara saling bertubrukan, Clara tiba-tiba memeluk Davin dan dia menyeringai pada Sienna.

Sienna melotot terkejut melihat tindakan Clara, dia menghentikan langkahnya. Dia membeku, entah kenapa rasanya dada Sienna sakit melihat mereka berpelukan, bukannya awal Sienna mendekati Davin juga memang karena misi? Jadi seharusnya dia baik-baik saja kan? Entahlah mungkin ini hanya perasaan tidak enak saja.

Sienna tidak jadi menghampiri Davin, dan memilih membalikan badannya kembali menuju kantin.

Sedangkan di sisi lain.

Davin langsung mendorong Clara menjauh darinya dengan keras membuat Clara tersungkur, dia menatap Clara tajam.

"Jangan lancang! Dasar murahan" Sentak Davin marah.

To Be Continue

COME; SIENNARA [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora