Aluna 5

60.7K 3.9K 129
                                    

𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣

(Btw yang dimulmed itu Samuel ya)

•••

Begitu sampai di sebuah unit apartemen yang diperkirakan Aluna pasti milik Omma Elsa, tubuhnya dipapah dengan hati-hati dan kadang sikap protektif Ommanya membuat Aluna bosan.

"Omma yang sakit kepala Aluna doang jadi gausah dipapah lagian aku bisa jalan sendiri ko," omelnya tampak tak dihiraukan wanita paruh baya itu.

"Gaboleh nolak apapun yang Omma lakukan, untuk sekarang Omma akan lebih selektif dalam menjaga kamu apalagi dengan kondisimu yang seperti ini," nyali Aluna ciut seketika melihat ketegasan dalam nada bicara sang Omma.

Aluna hanya bisa pasrah, setelah melewati pintu lift yang tak terlalu dipadati orang-orang akhirnya Aluna sampai didepan pintu ruangan bercat putih yang berada di lantai empat.

"Nah ini kamar kita, habis ini kamu langsung istirahat aja ya," titahnya membuat Aluna menoleh lalu mengangguk kecil.

Begitu dibuka mulutnya seketika mengaga lebar melihat ruangan luas dan penuh fasilitas didalamnya, terlihat lengkap namun tak membuat ruangan itu sesak, langkah Aluna mengaluh lebih dulu tanpa sadar memasukinya.

"Woahhh... Gue kira isinya cuman kamar doang nyatanya lengkap sama dapur dan kamar mandi juga," gumamnya terpukau, Aluna tersenyum karena baru kali ini dirinya bisa melihat ruang apartemen mewah namun ditutupi oleh pintu sederhana ini. "Eh? Omma..."

Aluna terkejut begitu merasakan tepukan dibahu belakangnya, dilihatnya Omma Elsa tengah terkekeh melihat wajah cemberut Aluna.

"Sekarang kamu istirahat dulu biar nanti Omma bawain makanan kedalam kamar gih," dagunya menunjuk satu buah kamar disisi ruangan yang Aluna tebak pasti kamarnya.

"Iya Omma," jawabnya kemudian berjalan memasuki kamar tersebut.

Omma Elsa menatap punggung kurus Aluna dengan sorot sedih, lengannya meraih ponsel dari saku rok panjangnya untuk melihat jawaban dari pesan yang dikirimkan dirinya pada kedua orang tua Aluna.

Aluna cucuku akan tinggal kembali bersama kalian, dan jangan pernah kalian membuatnya menangis atas apa yang gadis kecil itu inginkan!

Archio Cyrus Alexius
Omma bercanda? Lagi-lagi kami harus jadi boneka pengabul harapan konyol yang diinginkan gadis itu? Terserah apapun alasan dibalik kepulangannya kemari aku tidak sudi untuk mewujudkan keinginan cucu tersayangmu itu.

Samantha Alexius
Kenapa dia pulang? Apa karena Samuel juga telah selesai disana huh?

Andrew Vishaka Alexius
Kurasa Omma sudah muak dengan tingkah Aluna benar? Itu sebabnya Omma menyuruhnya untuk pulang kemari, dimanapun gadis itu selalu menjadi pusatnya masalah.

Hentikan pemikiran bodoh kalian! Kalian akan tau saat Aluna sampai disana.

Omma Elsa mengusap wajahnya lelah dengan tangan bertumpu pada meja disisi kirinya.
"Bagaimanapun buruknya Aluna, dia tetap putri kalian, putri yang dulu kalian inginkan."

Sementara disisi lain Aluna menapaki kamarnya dengan mata berbinar kagum, desain yang dipilih Aluna sangat cantik yaitu warna ungu pastel yang sangat menarik.

"Gue muji gaya arsitektur lo Aluna," ucapnya meneliti keseluruh sudut kamar ini hingga matanya terpaku pada satu bingkai foto yang dipajang disebelah nakas lampu tidur. "Inikan si Samuel? Ngapain lo sampe segininya sih Lun astaga, capek gue sama tingkah lonte lo ini mana potonya gak halal dilihat kaya gini lagih."

My Aluna (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang