Aluna 42

15K 1K 50
                                    

𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣



•••






Canggung sekali saat Aluna dihadapkan dengan Nenek dan Kakek Alastair seperti saat ini, dirinya duduk diruang TV bersama Alastair untuk diinterogasi.

Dan hal yang membuat Aluna terkejut adalah kenyataan jika wanita dan pria paruh baya didepannya adalah orang yang ia temui didalam pesawat.

Bumi sesempit itu ya? Pikirnya sekaligus teringat jika wanita paruh baya itu pernah mengucapkan sesuatu hal jika cucunya memiliki kelainan seksual, dan itu Alastair?

Aluna melirik wajah pria disampingnya yang hanya berekspresi datar, bahkan Alastair sengaja menjatuhkan kepalanya dibahu Aluna.
"Air... Kau-- jangan sekarang."

"Abaikan mereka," jawaban lugas Alastair membuat Aluna menyengir canggung pada mereka.

Namun reaksi sang Oma dan Opa malah tersenyum manis sekaligus haru pada Aluna?
"Tuhan mengabulkan harapanku, akhirnya kau yang ditakdirkan untuk merubah cucuku ini... Siapa namamu gadis cantik?"

Aluna mengerjap melirik Alastair yang tak terusik sedikitpun.
"A--aluna Oma... Aku juga tidak menyangka bisa bertemu kembali dengan kalian, bumi sesempit itu ya."

Sang Oma terkekeh mengangguk dengan rambut se tengkuknya yang berwarna putih itu, ia mengkode Aluna agar mendekatinya.
"Kemari sayang."

"Air... Lepaskan dulu," bisik Aluna membuat Alastair berdecak kesal dan langsung membiarkan Aluna bebas.

Begitu gadis tersebut berjalan kesana tiba-tiba Oma Alastair mencubit pipi tembamnya gemas, reaksi Aluna sendiri terdiam kaget.
"So cute... nama Oma, Marry dan Opa Frankie. Senang bertemu dengan mu."

"H--haha iya, Aluna juga senang bertemu dengan Oma dan Opa," salam Aluna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"H--haha iya, Aluna juga senang bertemu dengan Oma dan Opa," salam Aluna.

"Alastair tidak berbuat macam-macam kan padamu?" tanya Opa dibalas gelengan kecil Aluna. "Jika dia menyakitimu mengadulah pada kami, biar kuberi pelajaran."

"Sayang sudah," lerai Oma, Aluna melirik Alastair yang bersandar malas ke punggung sofa. "Lebih baik ikut Oma membuat makanan ayo, Oma dengar kamu lapar."

Marry berdiri menarik tangan halus Aluna menuju dapur tanpa menunggu balasan, tersisa lah disana Opa Frankie dan Alastair.
"Ada maksud apa kalian datang ke rumahku? Kurasa aku tidak menerima tamu malam ini."

Pria tua yang sudah menggunakan tongkat itu menghela nafas pelan akan sikap dingin dan ketus cucunya.
"Kami mendapatkan kabar jika kau membawa seorang gadis kesini jadi tanpa bisa dicegah Oma mu dengan penuh semangat menuju kemari, dia terlalu bahagia karena akhirnya kau bisa menjalin kedekatan dengan seorang perempuan Alastair."

My Aluna (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang