Aluna 57

12.1K 949 160
                                    

𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣



•••












Aluna, wanita yang sangat dirindukan pria itu akhirnya keluar dengan penampilan anggunnya yang mampu membuat buncahan bahagia memenuhi relung hati Gama.

Senyuman manis Gama berikan seraya berjalan cepat hendak memeluk tubuh kekasihnya yang tampak diam menatap tak berekspresi pria itu, tanpa memperdulikan apa yang akan terjadi nanti.
"Alunaku."

"Sayang?" Tiba-tiba seorang pria ikut keluar dan berdiri merangkul pinggang wanitanya posesif, kedatangannya kontan membuat langkah Gama seketika terhenti dengan senyumnya yang mulai memudar. "Terlalu dingin diluar, sebaiknya kita masuk."

Resah mulai menyelimuti hati Gama, ia tau siapa pria tersebut, pria yang pernah diisukan menjadi tunangan dari kekasihnya.
"Sayang apa hubungan mu dengan pria itu lagi? Aluna? Jawab aku."

"Seharusnya aku yang bertanya siapa kau? Pria gila mana yang mencoba merayu Tunanganku?" balas Samuel menaikan sebelah alisnya.

Manik hitam Gama bergetar dengan riak ke kejutan yang tak bisa ia tutupi begitu mendengar ucapan pria itu, Tunangan?
"Apa? Tunangan? Tidak-tidak kau pasti berkhayal, Aluna adalah kekasihku! Dia calon tunangan ku!"

"Apa ini cukup membuktikan?" Samuel mengangkat jemari mereka memamerkan cincin cantik yang bersemayam itu.

"T--tidak mungkin... Sayang jelaskan padaku! Katakan jika ucapannya adalah bohong Aluna!" desak Gama.

Namun jawaban Aluna membuat jantung Gama mencelos jauh dari ekspetasi pria itu sendiri.

"Pergilah Gama dan jangan pernah mengusik kehidupan ku lagi," jawabnya begitu dingin menatap lurus wajah Gama. "Semuanya benar, kami sudah bertunangan."

Senyum miring Samuel berikan melihat wajah pias Gama, ia menggeleng dengan mata mulai memerah sembari menunjuk wajah Samuel curiga.
"Kau! Aku yakin kau yang telah memprovokasi kekasihku brengsek!!! Aluna ku tidak akan mungkin mau mengatakan semua itu! Kami saling mencintai!!!"

"Gama!" bentak Aluna menatapnya tak kalah tajam. "Apa kau lupa dengan ucapanku jika aku tidak mencintaimu bodoh! Kau tidak lebih dari sekedar pelampiasan ku saja jadi mulai sekarang berhenti mengganggu hidupku! Aku telah bertunangan dengan pria... Yang sangat kucintai!"

Degh!

"Katakan ini hanya lelucon saja iya kan? Aku tidak akan merelakan mu bersama pria itu Aluna! Kita sudah berjanji--"

"Dan kau percaya?" potong Aluna tersenyum merendahkan, ia bersedekap dada menatap Samuel lalu tersenyum penuh cinta, tatapan itu membuat Gama menelan ludah menahan sesak di dadanya. "Kau tidak lebih dari pria bodoh Gama, aku bukanlah Aluna yang dulu begitu tergila-gila padamu, waktu bisa mengubah segalanya begitupun dengan perasaanku. Jadi pergilah dari hidupku! Aku tidak pernah membutuhkan cintamu, semuanya hanya perihal masa lalu."

Mata indah pria itu mulai mengeluarkan liquid beningnya, ia tak akan percaya begitu saja.
"Aku tidak peduli! Mau kau hanya menjadikanku sebagai pelampiasan sekalipun aku tidak peduli Aluna! Aku tulus mencintaimu!!! Aku bisa menjadi lebih baik seperti apa yang kau inginkan, aku akan melakukan apapun yang kau mau Aluna. Kumohon... Kau ingat saat kita membuat janji untuk menikah."

Samuel mulai muak apalagi mendengar pembahasan pria itu, ia mendengus.
"Sebaiknya kau pergi dari sini, kedatanganmu sangat mengganggu Tunangan ku--"

My Aluna (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang