Aluna 10

60.2K 3.6K 107
                                    

𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣

(Yang dimulmed itu contoh seragamnya)


•••





Begitu mata dengan pupil hitam legam Aluna menatap bangunan megah sebuah Mension didepannya, bibir gadis itu terbuka lebar dengan tatapan takjub melirik setiap interior kerajaan yang dipakai si pemilik rumah.

Siapa lagi jika bukan Mension besar keluarga Alexius, Archio sang Kaka yang berjalan didepannya hanya menampilkan wajah dingin bahkan saat para Maid disana menyapa mereka.

Buset! Rumah keluarga gue aja gak segede ini loh Lun! Kebayang sekaya apa keluarga Alexius ini, semoga aja gue kebagian harta warisannya mwehehe... Aluna membatin tersenyum-senyum, ia menatap punggung Archio yang berjalan menyeret kopernya.

"Kaka... Kenapa kau tidak meminta para bodyguard itu saja untuk membawakan koperku?" cicit Aluna menahan ujung baju Archio sambil melirik takut-takut wajah para pria berbadan besar serta tanpa ekspresi nya tengah berjejer rapih disetiap sudut Mension ini.

Archio berhenti dan menarik lengan adiknya untuk ia genggam, entahlah. Lengan halus itu membuat sesuatu dalam dirinya bergejolak.
"Mereka terlalu kuat untuk membawa barang-barangmu yang mudah hancur ini, bahkan mereka bisa meremas tubuh mungilmu ini dalam satu genggaman."

"Heh!" dengan polosnya Aluna melotot ngeri hingga ia langsung memepetkan tubuh pada Archio. "Kenapa kau mempekerjakan pria-pria mengerikan itu? Bagaimana jika saat aku sendiri mereka tiba-tiba mencincang tubuhku?!"

Archio menggulum bibir menahan tawa, pria itu membawa tubuh adiknya untuk kembali berjalan.
"Tidak akan, sebab aku yang akan melindungimu."

Iya, perasaan ingin melindungi itu muncul secara tiba-tiba dalam batin Archio, pria yang dulu begitu terang-terangan membuat benteng ketidak pedulian pada sang adik.

Aluna sendiri mengerucutkan bibirnya tak percaya, bagaimana bisa tubuh tak seberapa Archio akan melindunginya dari para pria besar itu? Melihat urat-urat ditangan titan mereka saja membuat tubuh kecil Aluna merinding.

Sebuah tarikan pelan di bahunya membuat gadis yang tengah menatap waspada sekitar itu kini mendonggak, ia bisa melihat jelas wajah tampan sang Kaka yang sangat tidak mirip dengannya.

"Kenapa aku tidak mirip dengamu Ka?" pertanyaan bodoh Aluna terucap, jelas saja beda. Ibu dan Ayah mereka juga bukan berasal dari negara yang sama alias keduanya itu blasteran.

Sembari menaiki tangga Archio bergumam dengan mata bergulir ke atas seolah berfikir.
"Mungkin karena aku ikut gen Daddy, jadi wajahku lebih dominan mirip dirinya. Sementara kau mirip Mommy."

Nah, itu yang sedari tadi menjadi kebingungan Aluna, ternyata sedari masuk kesini ia tidak melihat kedua orang tuanya sendiri dan Mension megah ini juga lebih terlihat kaku tanpa adanya kehidupan.

"Kaka, Mommy dan Daddy kemana?" pertanyaan Aluna membuat tubuh Archio menegang, wajahnya seketika berubah suram. "Kenapa ekspresi mu begitu? Aku hanya bertanya bukan menyidang mu!"

Tiba-tiba Archio mengencangkan tautan lengan keduanya, ia menatap datar kedepan sana.
"Lucu sekali jika kau tiba-tiba amnesia."

Alis Aluna mengernyit samar, ia merutuki Aluna yang asli karena tidak memberinya memori tentang apa yang terjadi pada keluarga ini, jadi sekarang Aluna harus bagaimana?

My Aluna (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang