Aluna 7

59.3K 3.6K 60
                                    

𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣

•••



Bandar Udara Internasional Los Angeles

Setelah menempuh beberapa jam yang terlewat akhirnya pesawat dengan berpuluh penumpang itu mendarat di landasan dengan selamat, airport ini terletak sekitar 27km di barat daya Los Angeles dari pusat kota.

Senyum indah terukir dibibir Aluna, begitu keluar ia disuguhkan dengan pemandangan beberapa pesawat yang lepas landas atau sama-sama telah mendarat pagi ini.

"Gue gak nyangka bisa kesini, negara dengan banyak film Holywood yang diproduksinya. Pokoknya ayo jalani hidup lo yang baru sebagai Aluna Ellyana Alexius si gila duit! Bukan gila cowok," dengan penuh karisma Aluna melangkahkan kaki bersepatu nya mengikuti arahan petugas disana.

"Hiaakkk!!! Gue bebas!!! Wuhuuu!" serunya berjingkrak berbalik menatap angkuh langit dibelakangnya tak peduli tatapan orang-orang.

Ia mantap takjub gedung-gedung tinggi dengan kaca sebagai penutupnya itu, tak heran negara ini dijuluki City of Angels.

Sedikitnya yang Aluna ketahui tentang negara ini adalah Los Angeles itu pusat dunia bisnis, perdagangan internasional, hiburan, budaya, media, mode, ilmu pengetahuan, olahraga, teknologi, dan pendidikan terdepan, serta merupakan kota terkaya ketiga di dunia dan kota paling kuat dan berpengaruh kelima di dunia.

Los Angeles atau sering disingkat dengan L.A. juga adalah kota terpadat di California dan terpadat kedua di Amerika Serikat setelah New York City.

Sekarang Aluna duduk rapih diruang tunggu, sembari menunggu kopernya keluar ia memasang airphon ditelinganya, alunan musik berjudul Obsessed dari Mariah Carey mengalun indah ke telinganya bahkan bibir Aluna kerap ikut melantunkan lirik lagu tersebut.

Setelah beberapa menit akhirnya giliran Aluna yang terpanggil, gadis itu meraih kopernya yang tak terlalu besar sebab ia hanya membawa beberapa baju biasa saja sementara gaun seksinya ditinggalkan disana, jangan berfikir ia akan mau memakai pakaian seperti itu walaupun ini adalah negara terbuka.

"Beneran gak ada yang mau jemput gue gituh kaya orang-orang? Miris banget nasib lo Lun, keluarga aja kaya tapi gak guna buat apa," helaan nafas keluar dari bibir Aluna, bibirnya mengerucut lucu melihat beberapa keluarga dari orang-orang ini begitu gembira menyambut kedatangan sanak keluarganya. "Ck, ini gimana gue balik kalo gatau jalan pulangnya, gue telfon ajadeh Omma."

Gadis cantik itu mendial nomer Ommanya kemudian mendekatkan ke telinga, posisinya masih berdiri diluar pintu keluar.

"Halo honey? Kenapa?"

"Omma aku masih ga nemuin orang yang jem--"

Sret!

Belum sempat Aluna menyelesaikan keluh kesahnya ia tiba-tiba melotot saat seorang pria remaja mengambil ponsel diganggamannya tanpa izin.

"Woy! Anjing ponsel gue!!! Balikin!!!" amarah Aluna terpancing, tanpa berfikir dua kali gadis itu menggulung rambutnya asal kemudian berlari mengejar pencuri tengil tersebut, bahkan meninggalkan kopernya disana. "BERHENTI!!! BANGSAT SHIBAL!!!"

Ia terus berlari mengikuti jejak pria didepannya yang kini menabrak beberapa orang yang lalu lalang, orang-orang disekitar yang tidak mengerti bahasa Aluna hanya mengernyit dan mem video kan keduanya.

"TOLONG!!! MANA PETUGAS ITU BANGSAT BAWA HP GUE!!! PETUGAS!!!" teriak Aluna membuat beberapa pria berseragam yang menjadi petugas keamanan bandara menoleh dan ikut mengejar yang sayangnya malah menyangka Aluna yang menjadi buang kerusuhan tersebut.

My Aluna (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang