Aluna 41

16K 1.2K 50
                                    

𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣










•••

Pricilla sebagai asisten Samuel tampak berdiri dibelakang dokter yang tengah memeriksa perkembangan Tuannya yang masih berbaring diatas kasur, untuk Edgar pria itu sudah kembali ke LA demi memantau dan menjadi mata-mata yang ditugaskan mengawasi Aluna.

"Bagaimana Dokter? Apa Tuan Samuel akan segera sadar?" tanya Pricilla berjalan mendekat melihat dokter itu menegakan tubuhnya kembali.

"Tuan sudah dalam keadaan baik-baik saja hanya tinggal menunggunya siuman, dan jika terlihat ada pergerakan lagi dari Tuan mohon untuk memencet bel disana Nona," pinta Dokter itu diangguki Pricilla yang kini memakai pakaian kasualnya. "Kalau begitu saya permisi dulu, ada pasien lain yang harus saya tangani."

Dokter itu berjalan keluar meninggalkan Pricilla yang sendiri disana, gadis itu menghela nafas lega lantas beralih menatap wajah terpejam Samuel dengan bantuan alat ditubuhnya.
"Tuan benar-benar membuatku khawatir."

Ia berjalan mendekati sisi kasur itu menatap lekat pahatan indah dari Samuel, alis tebal yang rapih, kelopak mata indah, hidung mancung, bibir tebal dan yang paling disukai Pricilla adalah bola matanya.

Alisnya layu mengingat jika Tuanya sangat mencintai gadis bernama Aluna yang dulu begitu dibenci pria itu.
"Padahal aku sudah sangat berharap jikasanya Tuan akan tetap membenci Aluna dan membiarkan ku untuk mengisi kekosongan hatimu itu, Tuan..."

Dengan lancang Pricilla membelai rahang tegas Samuel, ia membungkuk sedikit menilik lebih dekat dengan gurat senyuman.
"Aku sangat mencintaimu Samuel... Semua hartaku telah ku jual hanya agar aku bisa masuk ke perusahaan mu, tidak peduli kau akan memaki atau mencerca ku, kau tau... Saat dirimu berkali-kali membelaku dan melindungiku dari gadis iblis itu. Hatiku sangat bahagia dengan ribuan harap jika kau akan mulai melirikku."

Ya, walaupun Sam tidak benar-benar melindunginya dan hanya membalas perlakuan kasar Aluna untuk kepuasan sendiri, Pricilla cukup terbawa perasaan. Jika dulu ia terbiasa saja menerima semua kekerasan Aluna karena akan dibalas oleh Tunangannya sendiri, sekarang Pricilla harus dibuat waspada karena dilihatnya sekarang Samuel yang malah tergila-gila pada gadis itu.

Pricilla terkekeh sumbang setelahnya sembari menyugar rambut depan Samuel yang halus.
"Izinkan aku untuk kurang ajar sekarang selagi kau masih tertidur Samuel."

Dengan perlahan Pricilla mendekatkan bibirnya dengan mata terpejam mencium bibir Samuel lamat, tanpa Pricilla sadari jemari Samuel bergerak-gerak dengan bibir terkatup rapat seolah alam bawah sadarnya menolak semua tingkah kurang ajar perempuan itu.

Pricilla menjauhkan kembali wajahnya dengan kecupan terakhir, senyum miring menghiasi bibir pinknya.
"Bukankah ini kesempatan untuk ku? Aku bisa memanfaatkan ketidak berdayaanmu untuk diriku sendiri, lagipula kau juga tidak akan menyadari ini sayang..."

Tangan lentiknya bergerilya menyentuh dada bidang Sam, ia lantas naik keatas kasur yang besar tersebut kemudian membuka kancing baju pesakitan Samuel satu persatu.
"Lihatlah... Mimpiku menyentuh bebas tubuh menggoda ini akhirnya terwujudkan, kau membuatku gila Samuel."

Ia lantas berbaring menjatuhkan kepalanya didada telanjang Samuel dengan telapak tangan mengusap perut sixpack nya, tanpa Pricilla ketahui di ruangan itu terdapat CCTV yang akan merekam semua perbuatannya ketika Samuel sadar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Aluna (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang