Aluna 31

26K 1.7K 90
                                    


𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣

(Mengandung emosi)


•••





Mata yang terpejam hampir empat hari itu akhirnya bergerak-gerak sampai dengan susah payah terbuka kecil, hal pertama yang dilihat Aluna adalah gelap dan buram.

Kedipan lemah berusaha ia lakukan, sekujur tubuhnya juga terasa sangat pegal seolah tulang-tulang yang remuk berusaha tersusun kembali.
Gue dimana ini? S--sakit banget cuman tidur semalem doang juga, sumpah! Badan gue gabisa digerakin!

Wajah pucat, bibirnya yang kering seolah mengunci mulut itu agar tak berbicara, sampai Aluna samar-samar melihat siluet seorang pria bertubuh tinggi dengan hanya bertelanjang dada duduk disebelah kasurnya dengan membawa wadah kaca berisi air bening.

Dia siapa? Apa mungkin itu Archio? Tapi kayaknya bukan, batin Aluna ingin sekali kesal karena penglihatannya yang tak sempurna. Gue udah kaya orang yang baru bangkit dari koma selama bertahun-tahun.

Sebuah kapas lembut yang telah dibasahi oleh air menyentuh bibirnya.
"Minumlah sedikit, kau pasti haus."

Sentuhan dingin dari air itu membuka sedikit celah dibibir Aluna hingga ia akhirnya bisa menyedot sedikit air didalam kapas tersebut, setelahnya dahaganya berkurang ia menggerakkan kelopak matanya kearah wajah pria yang masih buram tersebut.

Siapa lo? Gue ko gak asing sama bayangannya? Mata astaga! Kenapa tiba-tiba jadi burem gini! Gue rasa ada yang gak beres! Yakin Aluna mengerutkan alisnya, ia yakin sakit ditubuhnya bukan muncul tanpa sebab. Dan orang yang dicurigai nya adalah pria ini!

Sebuah belaian dari lengan besarnya mengusap pipi kulit Aluna, tak lama wajahnya mendekat lalu hal yang tak pernah terduga oleh Aluna pria itu mencium bibirnya dengan lidah menjilat bibir pecah-pecah tersebut hingga basah kembali.

Bangsat! Kurang ajar lo! D--daddy... Sekujur tubuh Aluna tak bisa berbuat apa-apa dahulu, tapi jemarinya dengan gemetar bergerak naik dan turun disisi kasur lembut itu.

Ciumannya terlepas namun wajah itu masih setia berada di dekatnya bahkan menyatukan hidung mereka.
"Kenapa? Kau tidak bisa berbuat apa-apa dahulu sayang. Tidak perlu se terkejut itu, hal itu sudah menjadi rutinitas ku selama kau tertidur disini Aluna. Mencium wangi tubuhmu, memandikan mu, dan memperlakukan putri tidurku ini dengan sempurna... Kau pasti bertanya-tanya siapa aku bukan?"

Kedipan mata terkejut Aluna terus dilakukan, sampai akhirnya wajah asing itu kian terlihat jelas dan berbarengan pula dengan pernyataan pria tersebut.

"Aku Samuel... Tunangan dan cinta matimu Aluna."

Deg!

Pernyataan itu sukses membuat sekujur tubuh Aluna membeku, nafasnya tercekat melihat wajah tersenyum bahagia pria didepannya dengan tenggorokan terasa kering kembali, tapi wajah itu bukannya milik...

Fucking shit! Gue paham sekarang, jadi Leo itu cuman penyamaran sialan si Samuel?! otomatis selama ini dia gapernah jauh dari hidup gue disini?! Kenapa gue harus berhadapan sama cowok gila ini!!! Jerit Aluna dalam hati dengan pipi memerah memancarkan kemarahan mendalam.

"Engghh!" dorongan nafas didadanya yang keluar menghasilkan suara erangan tertahan itu, susah payah Aluna ingin memakinya dengan menggerakan bibirnya namun tak ada suara yang keluar kecuali rasa perih.

My Aluna (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang