End

18.2K 1.2K 290
                                    

𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣






Awal yang manis untuk akhir yang tragis

_Aluna_






•••






Sebuah mobil mewah dengan merek lamborghini reventon limousine yang diberi aksesoris pita juga bunga mawar menjadi kereta tumpangan Aluna.

Sepanjang perjalanan Andrew tak melepaskan sedikitpun tangannya yang digenggam erat oleh sang putri, Aluna sendiri tetap diam menyandarkan kepalanya dibahu pria itu dengan tangan bergelayut manja.

"Daddy..." panggilannya dengan gumaman lirih.

"Iya sayang?" sahut Andrew.

"Daddy..." panggilnya lagi mendusel dipelukan Andrew. "Aku tidak ingin menikah boleh? Aku... Takut."

Entahlah, Aluna hanya merasakan perasaan tak enak sejak tadi, dimana langkah pertamanya kali ini benar-benar akan membuat hidup wanita yang harusnya menyandang status siswi itu berubah dalam satu langkah menjadi seorang istri.

Mendengar cicitan Aluna kian membuat Andrew dihujam rasa bersalah apalagi tak ada yang bisa dirinya lakukan karena beberapa mobil bawahan pria gila itu mengiring keduanya dari belakang, ia mengecup rambut Aluna.
"Maaf... Maaf telah melanggar semua janji Daddy padamu..."

"Tidak apa-apa... Ini semua sudah jalan takdirku, Daddy dan Mommy harus bahagia dan jangan terlalu gila kerja sampai meninggalkan rumah. Katakan juga pada Kakak untuk belajar dengan benar dan jangan selalu tebar pesona," tawa Aluna terdengar saat mengingat sang Kakak. "Katakan padanya maaf karena aku mendahului nya untuk menikah..."

Aluna tertawa, tapi kenapa Andrew malah meringis menekan kuat rasa ngilu dihatinya mendengar tawa palsu itu? Ia makin menenggelamkan tubuh mungil itu kedalam pelukannya.

"Iya... Putri kecilku juga harus bahagia, ingatlah jika Daddy akan selalu ada dibelakangmu sayang... Tidak peduli jiwamu siapa kau tetap putriku... Putri tercinta ku."

Aluna menarik nafas banyak seakan sesuatu menghimpit rongga dadanya, bibir merah itu bergetar pelan.
"Terimakasih... Kalian memberikan ku begitu banyak cinta... Terimakasih Daddy..."

Mobil tersebut akhirnya berhenti tepat di sebuah gedung bercat putih gading yang megah diikuti mobil para bawahannya.

Kedatangannya tentu membuat orang-orang yang menunggu diluar sedari pagi tampak berdiri segera dengan mengangkat kamera juga ponselnya, tak lama orang yang mereka nanti nantikan keluar dari dalam mobil, dan dengan wajah anggunya ia tersenyum tipis begitu flash kamera berebut menangkap fotonya.

Andrew ikut keluar lalu berdiri disebelah putrinya.
"Ayo..."

Aluna menggandeng tangan Andrew sementara sebelah tangannya lagi memegang sebuah buket bunga mawar merah, keduanya lantas berjalan menginjak karpet merah khusus untuk memasuki aula pintu utama dengan beberapa bridesmaid mengiring mengangkat wedding veil Aluna.

Tanpa disadari satu pria yang tetap duduk tanpa semangat di kursinya akhirnya dapat menyaksikan betapa cantik wanita yang dicintainya memakai gaun pengantin itu, tapi beribu sayang, bukan dia pengantin prianya, mata sayu tersebut kembali mengeluarkan cairan bening lewat wajah pucatnya.

My Aluna (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang