Aluna 19

40.6K 2.4K 307
                                    

𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣

•••





Aluna mengerjap kaku dibawah masih dengan posisi semula, jantung gadis itu berdetak kencang seolah melihat wajah tersenyum Analis yang menatapnya bak orang asing adalah suatu uji adrenalin.

"Hei? Kau tidak apa-apa?" tanyanya hendak menarik lengan Aluna namun gadis itu buru-buru berdiri sendiri menepuk seragamnya yang kotor. "Mmm bisakah kamu menolongku? Aku murid baru disini dan aku butuh orang untuk menunjukan ku jalan ke ruang kepala sekolah ini, bisakah?"

Aluna menatapnya datar sembari terus bergumul dalam hati.
Sok gak kenal banget dia! Mana senyum-senyum lagih, ko bisa dia masuk ke sekolah ini padahal disini kan gaada si Sam-Sam.

"Tidak, aku ada kepentingan lain minta saja pada murid lain," tanpa permisi Aluna berjalan melewati tubuh Analis yang menatapnya. "Gak mau lagi gue berurusan sama mereka, gue sama si Sam udah gaada hubungan apa-apa jadi harusnya dia juga hilang dari hadapan gue."

"Tunggu! Kau mau kemana? Aku ikut ya!" anehnya perempuan itu berbalik mengejar Aluna yang menatapnya memicing. "Aku murid baru jadi harus hafal setiap--"

"Stop," Aluna berkata tegas lantas menunjuk wajah Analis. "Kau tau kan aku siapa?"

Untuk memastikan Perempuan itu tidak lupa padanya Aluna bertanya demikian, Analis malah mengangguk tersenyum tipis.
"Kau Aluna kan?"

Deg!

Dia tau nama gue? Terus kenapa sikapnya berubah sok asik kaya gini?! Batin Aluna kaget.

Memilih abai Aluna kembali melangkah menjauh namun Lagi-lagi perempuan itu mengintilinya hingga masuk kedalam kantin yang lumayan padat oleh murid-murid.

"Lihat siapa wanita cantik itu?!"

"Apa dia murid baru disekolah kita? Wajahnya cantik sekali!"

"Lihat pakaian kebesaran gadis disebelahnya juga terlihat aneh!"

"Dia memang aneh Hahaha!"

"Wanita itu terlihat seperti dewi yang berdiri di belakang sampah Alexius!"

Aluna mengernyit kesal mendengar sahutan-sahutan mereka, ia menoleh kebelakang dan terlihat wajah datar Analis yang seketika berubah tersenyum kala Aluna kedapatan menatapnya.

"Ck," decak Aluna sebal, bisakah medusa satu ini jauh-jauh darinya?!

Setelah mengambil antrian makanan Aluna memilih bangku kosong disudut, sekali lagi Analis mengikutinya dan duduk didepan gadis itu.

"Analis," panggil Aluna mulai muak, Analis melirik menjawab. "Bisakah kau berhenti mengikuti ku? Kau tidak dengar ucapan mereka tadi? Dan berhentilah untuk mencari-cari masalah dengan ku karena aku sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan pria mu Samuel, pertunangan kami batal!"

Dengan santai Analis bertopang dagu menatap Aluna sulit diartikan.
"Aku tak peduli, aku hanya ingin berteman dengamu Aluna. Okay, lupakan semua kejadian dimasa lalu itu dan mari mulai semuanya bersamaku?"

Aluna mengernyit penuh tanda tanya, kenapa gadis didepannya ini bertingkah aneh? Memilih abai Aluna mulai menyuapkan makanan kedalam mulutnya penuh.

Hingga tak sadar Analis tersenyum miring sembari diam-diam memotret gambar gadis imut itu.

You are so adorable when you eat it

Setelah adegan dikantin kini, Aluna berjalan menuju lokernya sendirian untuk berganti pakaian dengan baju olahraga, beruntung Analis tak mengikutinya lagi karena gadis itu harus laporan ke ruang kepala sekolah dulu.

My Aluna (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang