Aluna 15

48.3K 2.9K 120
                                    

𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣




•••





Sebuah gedung perusahaan megah yang berdiri ditengah perkotaan padat adalah salah satu cabang milik keluarga besar Alexius yang bekerja untuk beberapa perusahaan besar sebuah produk yang mereka kelola.

Banyak karyawan yang berlalu lalang disana menyelesaikan tugas pribadi mereka, tepat di sebuah ruangan besar sang CEO yaitu Andrew Vishaka Alexius terdapat pria dengan pakaian setelan kebesarannya tengah duduk santai memantau perkembangan pemasokan perusahaannya yang tampak membaik sekali didepan laptop.

Tatapannya teralih saat mendapati seseorang meletakan secangkir kopi disebelah mejanya, begitu mendonggak ia mendapati wajah cantik sang istri.

"Untukmu agar bisa lebih fokus," ucap Samantha membuat Andrew tersenyum, wanita itu berjalan kebelakang suaminya untuk memberikan pijatan dibahu lebar Andrew. "Cepatlah selesaikan tugasmu, aku sudah merindukan Aluna sejak tadi."

Andrew menyeruput kopinya sebelum menjawab.
"Hm, aku juga. Sikapnya yang dulu hilang sudah kembali apalagi akhirnya putriku tidak akan terlibat apapun dengan keluarga Cardellion dan semua hubungan kerjasama memuakan ini akan segera berakhir."

Pria itu mencium lengan Samantha yang bertengger di bahunya.
"Sayang... Apa sebaiknya kita menambah keturunan ketiga?"

"Jangan macam-macam Andrew, aku hanya akan membuat Aluna sebagai putri sulung dikeluarga Alexius seperti permintaan Kakek," pelototan tajam diberikan Samantha yang mana membuat wajah Andrew melesu.

Pria itu berdiri dan menangkap pinggang kecil sang istri.
"Ayolah, kekayaanku terlalu banyak jika hanya diwariskan untuk mereka berdua saja sayang..."

Samantha terkekeh melihat wajah memelas itu, ia mengusap rahang berjambang suaminya.

"Jawabannya tetap sama... Tidak."

Andrew berdecak, ia tersenyum miring dengan niat hati ingin menerkam bibir merah oleh lipstik milik Samantha sebelum suara dipintu menghentikan aksinya.

"Ck, benar-benar pengganggu," kesal Andrew, mereka melepaskan diri dan duduk ditempat masing-masing kembali.

"Izinkan saja siapa tau itu penting," ujar Samantha.

"Masuk!"

Tepat setelah Andrew mengatakan itu tiga orang suruhannya yang satu hari lalu diperintah untuk memberikan surat pada Samuel datang kembali.

"Maaf mengganggu--"

"Ada apa?" sela Andrew to the poin yang mana membuat Samantha menggeleng pelan melihat ketiga pria itu menunduk.

"Kami ingin menyampaikan jika, surat yang Tuan berikan untuk keluarga Cardellion ditolak menatah-mentah oleh putranya yang bernama Samuel tersebut," ucap salah satunya memberitahu.

"Benar Tuan, bahkan penjaganya berkata jika Tuan Samuel meminta pertunangannya diulangi dan dilaksanakan didepan publik."

Brak!

Andrew menggebrak meja kuat, pelipisnya menonjolkan urat-urang kemarahan besar, melihat itu Samantha buru-buru beranjak mengusap bahu Andrew.

"Apa maksud dari pria gila itu?! Apa dia berniat menyakiti putriku lagi dan mempermalukan nya?! Hah! Shit! Pria itu memang tidak seharusnya dibiarkan hidup lebih lama," tekan Andrew berdesis diakhir.

My Aluna (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang