Aluna 30

26.7K 1.7K 160
                                    

𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣

(Lagu yang benar-benar mengekspresikan perasaan Samuel pada Aluna.)


•••




Tusukan jarum itu sedikit membuat leguhan kecil keluar dari bibir Aluna dengan kerutan samar, namun setelah Sam mengelus nya lembut sambil menarik selimutnya memperhangat tubuh kecil itu Aluna kembali tenang dengan nafas yang teratur.

Setelah semua cairan itu masuk, Sam melepaskannya kemudian menatap lekat wajah cantik yang tengah tertidur setelah Sam melumpuhkan seluruh syaraf ditubuh gadisnya dengan cairan tersebut.
"Ini akan bekerja dalam lima menit, pria tua itu terlalu mengulur waktuku. Dan meremehkan ancaman ku."

Samuel membungkuk mendekatkan wajahnya lalu mencium pipi Aluna yang menyembul karena tekanan boneka boba yang di peluknya, ia kemudian menarik tangan kecil itu dan menyapukannya untuk membelai pipi tirus Samuel.
"I really miss you so bad... Apa hubungan mu dengan pria malam itu? Kenapa dia terlihat sangat mengenalmu sampai mengklaim milikku ini? Jika kubiarkan kau malah semakin nakal ya? Kenapa semakin banyak pria asing yang tak ku kenali berada disekitarmu?"

Mimik wajah Samuel terlihat mengeruh mengingat jika pria tersebut sampai memeluk tubuh Aluna erat seolah tak akan pernah melepaskannya lagi, bayang-bayang itu yang selalu menghantui malamnya, membuat Sam tertekan, takut, dan berfikir macam-macam bagaimana jika pria itulah alasan Aluna menghindarinya.

Aluna terpikat dengan pria lain, pemikiran itu membuat sisi lain dalam dirinya kembali terbangun, Aluna hanya miliknya, bonekanya yang tak boleh disentuh orang lain.

Mata tajamnya yang kini terlihat teduh terus memandang pada wajah cantik yang masih memejam tersebut, Sam mengecup telapak tangan dan punggung Aluna lamat.
"I'm obses with you, Hiduplah denganku sampai mati Aluna... Perubahan mu membuatku kacau, kembalilah menjadi Aluna ku yang dulu dan aku ingin kau hanya untuk ku saja... mengemislah lagi padaku sayang, dan jangan pernah sekali-kali lagi kau menatap binar pria lain, bahkan jika itu seorang wanita."

Samuel meraih boneka itu dan membuangnya, ditatap nya wajah pucat Aluna dengan seringaian senang, jemari besarnya menyusuri mata, hidung dan bibir mungil bak boneka itu dengan usapan lembut, ia kemudian meraih kotak cincin dari dalam sakunya.
"Kau tau? Para bawahan ku sudah menemukan hadiah spesial dari gadisku ini yang tak sengaja ku lempar malam itu, tapi cincin itu kusimpan dengan baik karena kamu tidak memakainya Aluna dan malah memberikannya pada bocah sialan yang ingin sekali kubunuh, untuk itu aku membawakan cincin yang baru demi meresmikan pertunangan kita. Kau pasti akan menyukainya..."

Dua buah cincin perak cantik dengan berlian langka diatasnya Samuel sematkan dijemari kecil Aluna yang begitu pas, sudut bibir Samuel melengkung melihat betapa cantiknya cincin tersebut berada ditangan si pemiliknya, tak lupa ia juga memakainya dan mengecup penuh cinta tangan Aluna.
"Benar-benar sempurna, setelah ini kau resmi hanya milikku Aluna. Tidak akan ada jalan keluar manapun."

Bak pria gila Samuel tertawa sumbang, tanpa kata lagi ia membungkus tubuh Aluna dengan selimutnya kemudian mengangkat tubuh tak sadarkan diri gadis itu dengan sorot mata penuh obsesi.
"Apa yang kuinginkan, harus kudapatkan Aluna. Apalagi jika hanya melawan keluarga Alexius yang tak seberapa ini, sambut marga barumu yang bukan lagi Alexius, tapi Cardellion..."

Sam menghubungkan komunikasi nya dengan Edgar.
"Berikan kabar bahagia pada keluarga sialan ini, jika sebentar lagi keluarga Alexius akan memiliki Cardellion junior yang lahir kedunia."

My Aluna (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang