Aluna 43

14.5K 1K 80
                                    

𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣






•••






Seorang wanita dengan pakaian formal serba mocca dengan rambut diikat tinggi tampak bergoyang kala dirinya berjalan dengan semangat di lorong rumah sakit.

"Hari-hari ku tampak lebih menyenangkan selama Samuel tertidur," gumam Pricilla, ya karena dia bisa berbuat semena-mena pada pria itu tanpa berfikir resikonya.

Pricilla adalah wanita berdarah Thailand dan Amerika, wajahnya juga dikatakan sangat cantik namun entah kenapa hanya dimata Samuel ia terlihat biasa saja.
"Bahkan lebih cantik diriku daripada wanita iblis itu."

Ia terus berjalan sesekali tersenyum manis pada beberapa perawat atau pasien yang lewat lalu setelahnya memutar malas bola matanya, sampai didepan ruangan VVIP Pricilla bergerak masuk tanpa permisi.
"Honey? Kau merindukanku?"

Dilihatnya Samuel masih memejamkan mata dengan indah, gadis itu membelai rahang pria tersebut yang mulai ditumbuhi jambang tipis.
"Kau pasti sangat merindukanku kan? Maaf aku meninggalkan mu sebentar, dikantor ada beberapa rapat yang harus kuambil alih karena asisten tak berguna mu malah memilih menjaga gadis iblis itu."

Celoteh nya kesal, ia mengusap keringat di pelipis Samuel dengan tatapan teduh penuh cinta.
"Aku mencintaimu Samuel... Bagaimana... Jika kubuat kau melupakan gadis jalang itu? Dan kita hidup bersama? Ide yang sangat bagus."

Pricilla bergerak menyimpan tasnya diatas meja samping kasur Samuel, ia membukanya dan meraih satu buah suntikan berisi cairan penghilang ingatan lalu melirik Sam dengan senyuman miring.
"Kenapa baru terfikir sekarang? Ah... Aku tidak sabar membuat mu menjadi milikku selagi tidak terlambat Honey..."

Langkahnya mendekati lagi ranjang Samuel, tapi sebelum menyuntikkan itu Pricilla terpaku pada bibir Samuel yang seolah menggodanya.
"Saat tertidur pun kau tampak luar biasa Samuel... tubuhmu bahkan tak memperlihatkan perubahan apapun."

Telapak tangannya meraba perut Samuel lanjut kesisi wajahnya dengan tubuh membungkuk sedikit hendak mengecup bibir kissable itu, sebelum sebuah cengkraman kuat di lehernya membuat mata Pricilla terbelalak.

"BERANINYA KAU MENYUTUHKU WANITA RENDAHAN!!!" bersama dengan mata Samuel yang terbuka lebar bahkan urat dimatanya tampak memerah menahan amarah akan perbuatan wanita sialan ini sedari tadi. "Sudah cukup sandiwaraku hari ini, setelah kau melecehkan ku dengan tangan menjijikkan mu sekarang kau berniat membuatku melupakan Aluna ku?! Jalang sialan!!! Mati kau!!!"

Sekujur tubuh Pricilla bergetar ia terus memukul-mukul lengan besar Samuel yang mencengkram luar biasa lehernya menahan nafas wanita itu, suntikan yang dipengangnya terjatuh ke lantai.
"Uhuk... T--uan..."

Melihat wajah kesakitan Pricilla dengan matanya yang bergulir ke atas serta mulut terbuka membuat Samuel terkekeh senang, apalagi pukulan Pricilla di tangannya mulai melemah.
"Wanita menjijikkan!"

Sam menghempaskan tubuh Pricilla sampai terjatuh ke lantai dengan keras, pria itu merubah posisinya menjadi terduduk menatap penuh emosi wanita yang kini berusaha menghirup nafas itu.
"Kau fikir aku tidak tau apa saja yang kau lakukan padaku selama ini? Memanfaatkan ketidaksadaran ku hanya untuk memuaskan nafsu sialan mu! Bahkan menghina gadisku dengan kurang ajar!!!"

Pricilla menaikan pandangannya menatap takut wajah memerah Samuel dengan nafasnya yang memburu.
"Lucunya kau berangan bisa menjadi bagian dari keluarga Cardellion? Yang benar saja, wanita miskin dan murahan sepertimu? Benar-benar tidak tau diri!"

My Aluna (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang