Aluna 12

53.8K 3.7K 102
                                    

𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣






•••






Aluna semakin meringsut sembari mengalihkan matanya kesana kemari, sial. Ternyata Aluna salah menduga, guru tampan didepannya tidak lebih dari pria pedofil mesum.

Keningnya mengerut kala dirasa jari besar pria itu mengelus bibir bawahnya dengan tatapan sensual, cukup, jika dibiarkan bisa-bisa kegadisan Aluna lenyap oleh pria ini!

Dugh!

Akhh!

Tanpa aba-aba Aluna menubrukan dahinya pada wajah Kendrick hingga membuat pria itu mundur memegang hidungnya yang terasa sakit.

Aluna berdiri dengan tangan mencengkram kedua sisi almamater nya diikuti tatapan pria itu.
"Jangan pernah menyamakan saya dengan semua perempuan yang anda tiduri hanya sebagai syarat memasuki sekolah ini, jika anda fikir saya akan mudah bertekuk lutut hanya dengan wajah tampan dan jabatan anda, salah! Daripada melakukan hal gila tersebut lebih baik saya tidak pernah bersekolah disini!"

Kendrick terdiam, ia baru kali ini melihat gadis dengan pendirian teguh dimatanya, tapi ini terasa menantang, senyuman miring diberikan Kendrick.

Mari kita lihat seberapa jauh keteguhanmu menjaga mahkota mu yang tak seberapa itu disini, Setelah membatin, ia kemudian menegakan tubuhnya kembali dengan ekspresi biasa.

Merasa tak ada yang perlu dibahas lagi, Aluna hendak berjalan melewati tubuh pria itu sebelum cekalan di lengannya terasa.

"Apa lag--!!!"

"Biar ku antarkan kedalam kelas barumu disini," potongnya ditatap curiga oleh Aluna. "Tak perlu takut denganku, kau adalah putri dari orang terkenal dan terkaya. Aku tidak akan berani menyentuhmu."

Mendengus samar, Aluna menghempas cekalan itu.
"Baiklah."

Melihat punggung Aluna menjauh, Kendrick diam-diam tertawa kecil menjilat sudut bibirnya.

Ketika pintu dibuka Aluna menatap guru perempuan yang masih setia berdiri disana.
"Ibu tidak mengajar?"

Pertanyaannya malah membuat wanita itu terkejut dan menoleh cepat, anehnya kening itu mengerut melihat penampilan Aluna dari atas sampai bawah.

"Cepat sekali, Apa kau seahli itu dalam memuaskan nya?" tanya wanita itu malah membuat Aluna menggaruk kepalanya bingung.

"Mak--"

"Iya, dia sangat ahli," suara Kendrick dari arah belakangnya terlebih dulu menyela, apalagi kini pria itu menarik lengan Aluna. "Aku akan mengantarkannya dahulu."

Tampak wanita itu terkejut mendengarnya.
"Apa?! Maksudnya kau akan mengantarkan dia kedalam kelasnya? Murid baru ini?! Tapi bukankah kau tidak perlu repot-repot seperti itu, aku membawa farfum yang banyak untuk menghapus jejak perc--"

"Stop! Ayo," Kendrick menarik tubuh Aluna keluar dari ruangan itu, meninggalkan sang guru wanita yang kini terdiam membatu.

"T--tapi... Ken tak pernah mau repot-repot mengantar muridnya bahkan hanya untuk didepan pintu ruangan ini saja, tapi untuk gadis baru yang satu ini... Dia sampai mengantarkannya langsung kedalam kelas?! Seberapa brutal gadis polos itu?"

Wanita itu menutup bibirnya terkejut, ia lalu melangkah pergi sembari memijit kepalanya.

Sepnjang jalan Aluna fokus menatap kesana kemari memanjakan matanya akan kemegahan dari gedung berkedok sekolah ini, tapi matanya harus terbiasa saat kerap kali melihat beberapa wanita memakai seragam yang tak seperti seragam.

My Aluna (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang