Aluna 34

23.2K 1.4K 80
                                    


𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣









•••










Siang telah berlalu menyisakan sinar jinga yang mulai menyelimuti bumi, kegelapan pun mengambil alih.

Ditengah heningnya sebuah gang sepi yang disusul gonggongan anjing tampak bayangan seorang pria dengan hoodie hitam yang menutupi kepalanya, pria itu berjalan cepat menuju sebuah mobil SUV berwarna putih yang tak terlalu mencolok.

Pria itu menurunkan tudung hoodie nya untuk semakin menutupi wajahnya, ia menyebrang dan segera masuk kedalam sana.

"Bagaimana?" Tanya cepat Andrew melirik pria dibelakangnya dari spion mobil.

Pria itu adalah Alastair, ia melepas tudung hoodie nya kemudian meraih laptop yang diberikan Andrew.
"Beberapa titik keamanan dari salah satu perusahaan Llion telah kuretas jadi CCTV disana bisa kita matikan sementara walaupun itu akan menimbulkan kecurigaan, tapi mungkin ini memerlukan kelincahan juga karena dalam waktu 10 menit bom itu akan meledakan seluruh isi gedung tersebut... Termasuk orang-orang didalam nya."

Andrew mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya menuju tempat dimana Savero telah menemukan jalan aman, pria itu melirik wajah datar pemuda dibelakangnya, namun Andrew tau betul wajah itu menandakan kebimbangan berat.
"Apa kau mulai ragu dengan rencanamu hanya karena korban jiwa yang akan terenggut disana?"

"Tidak, ini setimpal dengan perjanjian kalian," Alastair mengulas senyuman miring penuh kemenangan yang mana membuat Andrew mengetatkan rahangnya menahan emosi pada bocah cerdik itu.

Flasback...

"Jadi kalian sudah saling mengenal?" Samantha memulai pembicaraan mereka disebuah restoran tak jauh dari rumah sakit tempat Antonio dirawat. "Ibu?"

Oma Elsa menghela nafas pelan sembari menyeruput kopinya.
"Tidak, tapi aku tau apa profesi tersembunyi dari pria muda ini. Dia bisa membantu kita apalagi kudengar jika kau dekat dengan cucuku, benar begitu bocah?"

Alastair mendengus karena sejak tadi wanita tua disebelahnya terus menyebut ia bocah.
"Iya, Aluna adalah gadis yang kusukai."

Uhuk!

Andrew tersedak seketika dan langsung menghunuskan tatapan tajamnya pada pria kurang ajar itu, Savero hanya diam menatap Alastair datar namun penuh kejengahan.
"Berani sekali kau mengucapkan itu dikandang harimau?! Kau mungkin boleh menganggumi putriku tapi jangan harap bisa memilikinya!"

"Al, bisakah untuk tidak bercanda sekarang?" Archio ikut buka suara, sang empunya malah memutar malas bola matanya.

"Posesif family," desis Alastair membuat mereka memusatkan pandangan dingin pada pria itu. "Baiklah, Aku bisa membantu kalian untuk mengambil kembali Aluna, tapi ada harga yang kuminta... Lepaskan Aluna untuk ku."

Deg!

Wajah tampan sang Daddy mulai mengetat dengan garing wajah yang menegang melihat tingkah semakin berani Alastair.

"What?! Al! Bukankah kau sahabat ku?! Harusnya kau bisa membantuku untuk kali ini saja dengan kepintaranmu itu! Apalagi yang kau minta adalah adikku!" Archio berdiri dari duduknya menunjuk wajah datar Alastair tak percaya.

"Kalian pasti paham, tak ada yang gratis didunia ini sekalipun kau dan aku telah berkenalan dekat Ar," jawab santai Alastair persetanan dengan kata sahabat itu.

My Aluna (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang