Aluna 24

32.1K 2.1K 153
                                    


𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣




•••

Aluna mengerjap lalu setelah penglihatannya membaik ia mengerut melihat tempat dimana dirinya bangun ini, ruangan dengan lantai putih namun seluruh dinding di sekitarnya hitam bak bayangan saja.

"Gue dimana?" dengan panik ia berdiri mengedarkan matanya kesana kemari. "Hallo! Ada orang?! Ini dimana!"

Rasa takut Aluna mulai menguasainya, ia menggigit kuku jempolnya risau.
"Mommy! Daddy! Archio kalian dimana jawab dong!"

"Kami tau kau bukan Aluna yang asli..."

Aluna tersentak menoleh kebelakang saat mendengar suara yang dikenalinya.
"Air! Air lo--"

"Kau yang membuat perubahan besar dihidup kami Aluna sayang..." disusul suara Leo yang terdengar bergema disebelah kirinya.

"Sekali masuk, maka tidak ada jalan untuk keluar baby..." itu suara Kendrick dari kanan bayangan hitam di sudut Aluna.

"Selamat datang didalam petualangan mu yang sesungguhnya sayang."

Untuk suara yang satu itu amat dikenal Aluna, dia pria yang membuatnya jatuh cinta juga membuatnya sakit, ia mengorek kupingnya takut salah dengar.
"P--ak Gama..."

Tiba-tiba suara beberapa langkah kaki menggema berjalan kearahnya, Aluna menyipitkan mata untuk melihat lebih jelas kearah bayangan disekelilingnya.

Matanya membelalak kaget saat para pria itu berdiri datang dari berbagai sisi dengan pakaian putih bersih tak lupa setangkai mawar merah berduri di lengan mereka, posisi Aluna kini berada di tengah-tengah para pria tinggi itu dengan tatapan kaget dan bingung.

"Kalian... Astaga apa-apaan ini semua?! Pak Gama?!" Aluna bingung kenapa bisa ada Gama juga disini yang tersenyum simpul padanya, sebenarnya dimana ia?! "Berhentilah bermain-main sekarang dan bawa aku pulang dari tempat aneh ini!"

"Pilihannya hanya satu diantara kami atau mati!" serentak mereka menodong Aluna dengan menjulurkan mawar itu. "Pilihlah..."

Aluna menggeleng bingung, apa maksud dari ucapan mereka?
"Sebenarnya ada apa dengan kalian? Apa dengan memilih bunga itu aku bisa pulang?"

Mereka tak menjawab dan malah semakin menaikan mawar tersebut seolah meminta Aluna agar cepat memilih, gadis itu melirik wajah Samuel.

"Leo..." Leo, pria tampan itu tersenyum simpul pada Aluna yang menatapnya bimbang. "Kau memang tampan, kaya dan idaman semua Siswi, tapi jalinan kedekatan diantara kita hanya akan kuanggap sebagai persahabatan saja tidak lebih, ditambah sikap brengsek mu membuatku berfikir untuk tidak menerima bunga itu. Leo bisa mendapatkan wanita dari kalangan model terkenal."

Aluna mengangguk atas pemikirannya lalu beralih menatap Kendrick dengan masam, dan ya... Wajah Kendrick masih tersenyum namun tatapannya seolah tak hidup, bukan hanya dia melainkan semua pria disini menatapnya kosong.
"Kendrick, kau itu guru paling aneh yang pernah kukenali dimana kau melecehkan murid-murid mu hanya sebagai persyaratan utama memasuki sekolah. Tapi saat melihat pertama kalinya dirimu memiliki trauma mendalam membuatku sedikit iba, meski begitu aku tak bisa memilih bunga darimu karena kita hanya sebatas guru dan murid. Semoga kau bisa berubah dan menghilangkan trauma mu."

Aluna meremat jemarinya kala beralih pada Alastair yang bertepatan sekali bersebelahan dengan Gama.
"Kalian, ini tentang cinta pertama ku kala sampai disini dan cinta pertama ku saat masih menjadi Aluna Levanya. Jika aku memilih pak Gama, dia sudah memiliki tunangannya sendiri bahkan aku bingung kenapa dia bisa berada disini juga. Dan jika Alastair... Sejujurnya aku tertarik padamu bahkan saat kau terluka karena dikeroyok orang-orang besar dijalan hanya saja aku belum mengenalmu lebih jauh selain dari teman Kakak ku. Dan masalahnya apa kau juga tertarik padaku?"

My Aluna (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang