1🐔

2.6K 140 2
                                    

WELCOME TO WE STORY AMOURRR!!!

Call we r Raga/Nia, and we are call u all with Amour

Jangan lupa voteeeee dan komen karna nulis itu butuh moodddd dannnnn waktuuuuuuuuuuuuu!!!!!!!!!


Disclaimer dulu ya, sebenarnya cerita ini udah pernah aku tulis sampai tamat tapi di akun yang beda, tapi berhubung akun aku yang satu udah gak di pake jadi aku pindahin ke akun yang ini aja. Kemungkinan besarnya, nama-nama tiap tokoh tetap sama tetapi untuk jalan cerita, beda.


🎀🎀🎀

Gadis itu berdiri takut-takut di depan rumah besar yang akan ia masuki setelah ini. Tangannya meremas kuat pakaian sang ayah, ia bersembunyi di balik kaki jenjang ayahnya karena gugup.

"Ayo sayang, Om Wen pasti lagi nungguin kita." Ajak ayahnya yang sama sekali tak peka akan kegugupan anaknya.

Terpaksa, gadis kecil berusia enam tahun itu berjalan mengekori ayahnya. Tak henti-hentinya ia terus merasa gugup, karena katanya di rumah ini ada seorang anak laki-laki yang usianya sepantaran dengan dirinya. Itu artinya, ia akan menjadi teman pertama yang ia punya, tapi....apakah anak laki-laki itu nanti akan menerimanya? Ia sungguh gugup, percayalah.

Tok..tok..

Tepat beberapa detik setelah ayahnya mengetuk pintu, terbukalah pintu itu dari dalam dan menampilkan seorang pria dewasa yang jika dilihat dari postur wajahnya, pria itu seusia dengan ayah.

"Hei, Patra! Udah nyampe Lo." Ucap Om itu seperti menyambut kedatangan ayah. Gadis kecil tersebut hanya bisa mengintip dari balik kaki ayahnya, mengintip ke dalam. Siapa tahu anak laki-laki itu ada di sana.

"Hm." Jawab sang ayah seadanya.

Karena ayahnya itu berjalan memasuki rumah, terpaksa ia pun masuk walau hatinya bertalu-talu merasa gugup.

"Hei? dia putri yang Lo ceritakan itu?" Tanya Om si pemilik rumah seraya menatap gadis tersebut yang bersembunyi di balik kaki ayahnya.

"Ya."

"Cantik." Puji si Om, merasa lucu ketika gadis itu terus bersembunyi di balik sana.

"Ya pasti cantiklah, 'kan keturunan gue." Ucap ayahnya merasa bangga, sedikit tersenyum remeh.

Om itu hanya bisa menatap ayah dengan sinis, "kalo diliat lebih seksama, dia malah lebih mirip Cassandra daripada Lo." Ujar Om pemilik rumah memberi detail pada pujiannya barusan.

"Ck," decak ayah gadis itu merasa kesal.

"Lil, kenalan dong sama Om." Ucap Om si pemilik rumah seraya menjulurkan tangannya.

Gadis yang dipanggil Lil itu menggeleng, semakin bersembunyi di balik kaki ayahnya.

Merasa putrinya terlalu gugup, sang ayah menggendong si gadis kecil dan berjalan menuju sofa ruang tamu.

"Kenapa? Takut, hm?"

Gadis itu mengangguk pelan, wajahnya yang imut terlihat semakin imut ketika ia berusaha menutupi wajahnya.

"Aduh...imut banget calon mantu." Puji si Om itu lagi, membuat Lil semakin malu.

"Jangan harap." Cegah ayah seraya menatap sengit si Om.

"Canda Patra." Ujar si Om sambil nyengir polos.

"Tadi katanya udah ga sabar pengen ketemu temen sebaya? kok sekarang malah takut? Ga pengen ketemu lagi sama temen?" Bujuk ayah, berusaha membuat agar putrinya tak semakin takut dan malu. Pasalnya putrinya ini termasuk gadis pemalu dan mudah gugup.

FLOWER GARDEN [PINDAH KE KARYAKARSA]Where stories live. Discover now