21🐮

387 33 2
                                    

Kegiatan pagi hari sudah selesai dilaksanakan, semua siswa-siswi yang awalnya berdiri tegang dibuat loyo ketika guru yang berceramah di depan mengakhiri kata-katanya panjangnya.

Beberapa siswa ada yang menggerak-gerakkan kakinya karena terlampau lama berdiri tegap, ada yang membunyi-bunyikan jarinya, ada yang sedikit menunduk, ada pula yang duduk.

Lil tak terkecuali, gadis imut itu, dengan cepolan imut di kepalanya yang membentuk donat bulat. Itupun ada dua, seperti tanduk. Lil duduk karena capeknya berdiri, Lucas yang peka segera melindungi Lil dari terik matahari dengan berdiri tepat di samping Lil, menjadi tembok penghalang agar Lil tak terkena panas matahari.

"Huh, capek banget." Keluh Lil, tangannya ia gunakan untuk mengipas-ngipas lehernya karena terasa gerah.

Ingin Lucas membantu Lil untuk mengipasi Lil, tapi sudah didahului oleh Kiel. Kiel datang sambil membawa kipas mini, dan menyalakannya serta mengarahkannya pada wajah Lil.

Seketika Lil merasa sejuk, menutup mata merasakan sensasi segar yang ia inginkan.

Lucas menatap Kiel benci, tangannya hendak mengambil kasar kipas mini berbatrai itu namun dielak oleh Kiel.

"Ini punyaku." Kata Kiel setengah mengejek, tersenyum penuh arti pada Lucas, dan Lucas paham akan senyuman itu. Lucas uring-uringan dibuat, ia ingin menonjok wajah Kiel tapi tak bisa, jika ia beranjak maka Lil akan terkena panas matahari. Alhasil, ia hanya bisa berdiri dengan tatapan bencinya, menatap seluruh pergerakan Kiel yang memuakkan mata.

"Kiel, lagi!" Pinta Lil, merasakan jika angin kipas itu tak lagi berada di depan wajahnya.

Kiel terkekeh lucu, ia menepuk pelan kepala Lil, tepat saat tangannya hendak mengelus, Lucas sudah lebih dulu menghempaskan tangan Kiel.

"Tanganmu kotor." Ucap Lucas dingin, ingatkan ia agar memberitahu Lil untuk mencuci rambutnya dengan bersih nanti.

Kiel membalas tatapan dingin Lucas, merasa tak terima saat tangannya disentak secara kasar. Memangnya dia siapa, berani sekali menghalau tangannya! Cih!

"Kielll..." Lil yang tak tahu situasi apa yang sedang ada di atasnya, Kiel dan Lucas berdiri dengan menatap tajam satu sama lain. Sedangkan Lil duduk di antara keduanya. Jika saja tatapan seseorang bisa membunuh, maka dipastikan, tatapan Kiel dan Lucas akan menjadi senjata paling tajam yang pernah ada. Jika ini di dalam dunia komik, bisa digambarkan bahwa ada kilatan petir kuning yang menghubungkan kedua mata mereka.

"Kiel?" Tanya Lil lagi, karena tak kunjung merasakan hawa segar dari kipas Kiel itu lagi.

Lil memegang kaki Kiel yang mana berhasil menyentak pria itu, Kiel menunduk menatap Lil, dan seketika ia ingat bahwa Lil membutuhkan kipas anginnya.

Kiel meringis, lalu segera mengarahkan kipas itu ke wajah Lil, dan langsung disambut senyuman oleh Lil. Ia kembali meresapi angin segar itu yang menyerbu wajahnya. Mata Lil tertutup merasakan sensasi segar yang menerpa permukaan kulit wajahnya, itu terasa menyejukkan!

Lucas tak henti-hentinya menatap garang Kiel, dan Kiel juga terus membalas tatapan itu dengan garang pula. Tapi tangan Kiel tetap kokoh mengarahkan angin kipas itu pada wajah Lil, serta Lucas yang tetap stay di tempat guna melindungi gadis itu dari pancaran sinar UV yang menyengat.

"Haus.." tiba-tiba Lil merengek, merasakan dahaga yang tiba-tiba datang menyerbu.

Kiel dan Lucas yang mendengarnya segara beranjak dari tempat, membuat Lil heran.

Melihat musuhnya bergerak membuat Kiel dan Lucas menatap satu sama lain marah.

"Aku yang ambilin!"

"Aku yang ambilin!"

Kiel dan Lucas berucap secara bersamaan, membuat Lil semakin heran. Mereka berdua kenapa?

"Kalian berdua kompak banget, emang mau ngambil apa?" Tanya Lil polos, matanya mengerjap-erjap lucu dari bawah. Kepalanya ia tengadahkan ke atas agar dapat melihat wajah Kiel dan Lucas.

Kiel dan Lucas menunduk, menatap Lil yang tengah mengerjap-erjap lucu. Seketika Kiel dan Lucas dibuat panik, panik akan keimutan gadis itu!

"Mi-minum!"

"Botol minum!"

Jawab Lucas dan Kiel secara bersamaan lagi, awalnya wajah mereka bersemu-semu merah, tapi karena berucap secara bersamaan lagi, membuat keduanya kembali menampakkan wajah permusuhan lagi.

"Aku yang ambilin!"

"Aku yang ambilin!"

Kiel menatap Lucas jengah dan murka, begitu juga sebaliknya. Seolah tak ingin mengalah satu sama lain.

"Aduh..haus banget.." rengek Lil lagi, segera berdiri, berniat untuk mengambil minum sendiri.

Kiel dan Lucas segera menahan tangan Lil, Lucas memegang tangan kanan Lil, dan Kiel tangan kiri Lil.

Lil terhenti di tempat, menoleh ke belakang. "Kenapa?"

"Biar aku yang ambilin."

"Biar aku yang ambilin."

Kiel dan Lucas kembali menatap berang satu sama lain, seolah melupakan Lil yang tangannya masih mereka pegangi.

"Aku yang ambil."

"Aku yang ambil."

Lagi!! Keduanya kembali mengeluarkan aura permusuhan yang sangat kentara. Semuanya paham itu, kecuali Lil. Gadis polos itu hanya menatap tak mengerti keduanya dalam diam, menunggu agar tangannya dilepas, atau menunggu mereka yang mengambil minumnya.

"Kau diam di sini!"

"Kau diam di sini!"

"Sialan!"

"Sialan!"

Kiel dan Lucas merasakan bahwa rasa-rasa benci satu sama lain semakin kuat, matanya semakin mendelik tajam membuat laser merah keluar dari mata mereka. Lalu laser itu beradu hingga menimbulkan serpihan-serpihan listrik.

"Nih, minum."

Lil melihat ke samping, dimana ada sebuah tangan yang terulur memberinya sebotol minum.

Lil langsung tersenyum senang, ini yang ia inginkan sedari tadi.

Lil segera melepaskan paksa kedua tangannya dari cengkeraman kedua manusia yang sedang beradu laser itu.

Merasakan sentakan halus itu, Kiel dan Lucas menoleh. Di mana Lil yang sedang membuka botol berwarna ungu muda, terlihat soft.

"Makasih." Ucap Lil tersenyum, tangannya dengan pelan membuka tutup botol minum itu. Tapi tak bisa-bisa karena tutupnya begitu erat tertutup.

Anak laki-laki yang memberinya botol segera mengambil alih botolnya dan membukanya dengan cepat, membuat Lil merasa kagum. Ia saja kesusahan membuka tutup botolnya, tapi anak yang disampingnya ini bisa dengan mudah membukanya. Keren sekali.

Anak laki-laki yang membuka botol minum sedikit menampilkan senyumnya, sangat sedikit dan tipis, hingga nyaris tak terlihat.

Lil menenggak minuman itu, dan seketika rasa lega memenuhinya.

Kiel dan Lucas segera mengerjap, mencoba memahami situasi saat ini.

Saat paham, keduanya langsung melayangkan tatapan membunuhnya pada anak yang telah dengan berani-beraninya mendahului mereka.

"Namaku Gala." Kata Gala pada Lil yang bahkan tak menanyakan namanya.

🦄🦄🦄

Tbc

08 Desember 2023

FLOWER GARDEN [PINDAH KE KARYAKARSA]Where stories live. Discover now