15🐔

455 35 0
                                    

Sekarang sudah pukul 10.45, yang artinya waktu untuk pulang sekolah. Guru telah berlalu dari kelas setelah memberi sedikit pengarahan tentang tugas sekolah yang diberi. Setelah itu, tinggallah para murid yang sedang membereskan semua peralatan belajarnya yang berserakan di meja.

Tak terkecuali dengan Lil, ia pun membereskan pula alat tulis menulisnya, walau begitu netranya tak henti-henti menatap ke arah pintu, barangkali Lucas akan datang walau sekedar untuk mengambil tasnya.

Bahkan sampai Lil selesai berbenah, Lucas tak kunjung datang. Terakhir kali Lucas terlihat saat ia dan Kiel sedang bertengkar, Lucas pergi ke luar kelas dan tak kunjung tiba hingga saat ini, sampai bel tanda pulang berbunyi.

"Lucas kemana, sih?" Gumam Lil khawatir, apakah ada sesuatu yang buruk, makanya Lucas tak masuk ke kelas?

Lil berdiri dengan gaya gusar, sesekali melihat ke arah pintu yang tengah ramai karena murid-murid yang lain juga berhamburan untuk pulang, melewati pintu.

Menyadari kegusaran Lil, Kiel mendekat dan berkata, "Lillian." Panggilnya.

Lil menoleh ke samping, di mana Kiel yang sudah menyandang tas hitamnya di pundak.

"Hm?" Jawab Lil, sedikit tak fokus karena saat ini hanya Lucas yang ingin ia cari tahu. Ahh, bagaimana jika di cari saja? barangkali Lucas sudah berada di gerbang?

Merasa idenya tak terlalu buruk, Lil segara menyandang tas berwarna putihnya, lalu mengambil tas Lucas, Lil berjalan ke luar mengikuti arah murid-murid yang lain, menuju gerbang.

Kiel yang melihat dirinya diabaikan segera menyusul Lil, Kiel penasaran Lil kenapa, apakah ada sesuatu hal yang membuat gadis imut itu merasa khawatir? Tampak jelas sekali di wajahnya yang bulat itu, Kiel merasa tak tenang pula jika Lil seperti itu.

"Lillian, tunggu." Panggil Kiel, sedikit mempercepat langkahnya untuk menyamai langkah Lil yang terbilang cepat dan lebih ke tergesa-gesa.

"Ada apa Kiel?"

"Apakah kau ada waktu pulang sekolah ini?" Tanya Kiel, ya, niatnya Kiel ingin mengajak Lil keliling-keliling taman kota, tak jauh dari sekolah mereka, hanya sekedar jalan-jalan melepas rasa bosan.

Lil menggeleng, "aku tak punya waktu Kiel."

Kiel mengerutkan keningnya, "kenapa?"

Lil mengangkat tas Lucas, berharap Kiel paham akan maksudnya.

Tapi justru Kiel semakin menautkan alisnya bingung, "apa?"

"Aku lagi nyari Lucas, tadi dia ga masuk di kelas menggambar." Jawab Lil, kepalanya ia tengokkan ke kanan ke kiri, persis seperti sedang mencari seseorang.

Kiel terdiam, wajahnya langsung suram. Entah mengapa, Kiel tak suka sekali dengan Lucas, apakah karena Lucas juga dekat dengan Lil, ya?

"Biarkan saja dia." Jawab Kiel jengah, tak perlu mencari sialan itu karena jika sialan itu tak ada maka banyak waktunya untuk Lil agar bisa berduaan.

"Ga bisa gitu Kiel, Lucas temen aku, kami berengan pulangnya ke mansion." Jawab Lil.

Kiel semakin masam, apa kata Lil tadi? barengan? Huh, ia jadi semakin membenci Lucas.

Daripada terus mengompori Lil yang tak berguna, toh, Lil akan terus mencari Lucas walau Kiel selalu mencoba menghalangi.

Kiel berjalan di samping Lil, mengikuti gadis itu kemana saja. Membuat Lil heran, apakah Kiel tak pulang? Padahal bel tanda pulang sudah lewat beberapa menit.

"Kiel ga pulang?"

Kiel menggeleng, "tunggu sampe kamu ketemu sama dia. Aku khawatir kamu keliling-keliling sendiri kaya gini." Jawab Kiel.

"Makasih."

Kiel mengangguk, tersenyum kala mendapat ucapan terimakasih dari bibir tipis nan imut itu.

Selang beberapa lama, saat mereka terus mencari keberadaan Lucas yang tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya.

Langkah Lil terhenti di sebuah lorong sepi, lorong yang berada di belakang sekolah, langkah kaki Lil yang awalnya tergesa-gesa digantikan dengan langkah pelan-pelan, kakinya ia angkat tinggi-tinggi, persis seperti pencuri saja, ck.

Melihat gerak Lil yang berubah drastis, membuat Kiel terkejut dan mau tak mau mengikuti gerakan gadis itu.

"Kenapa?" Bisik Kiel, merasa suasana begitu tenteram dan sepi. Dan lagi, sejak kapan mereka sudah tiba di tempat sesepi ini? sepertinya ia terlalu fokus pada wajah Lil sampai-sampai tak memperhatikan sekitar.

"Sstt." Peringat Lil, pertanda agar Kiel tak mengeluarkan suaranya, bahkan kepala Lil sudah tertunduk ketika sedang berjalan, mirip sekali seperti sedang mencuri.

Kiel segera diam, lebih mengikuti gerakan Lil dari sampingnya.

"JA-JANGAN! SUDAH HENTIKAN!"

"KAU GILA!?"

"LEPASKAN DIA!!"

"CEPAT PANGGIL GURU!!"

"DIA BISA MATI WOI!!"

"Lepas."

Semakin Lil mendekat, semakin jelas pula suara teriakan-teriakan itu. Berasal dari dalam ruangan yang sepertinya ruangan tak terpakai, terbengkalai.

Kiel segera beralih ke depan Lil, mencoba melindungi gadis itu jika sesuatu terjadi. Kiel pun mendengar teriakan-teriakan itu, sepertinya itu segerombolan anak laki-laki yang sedang bertengkar.

"Sekali lagi kau berbicara tentang Lil, akan kubunuh kau saat itu juga."

Kiel dan Lil terkesiap, tubuh mereka segera berhenti. Mencoba memproses bahwa ada secercik suara yang memasuki gendang telinga mereka.

Satu,

dua..

"Bukankah tadi..."

Lil tak ingin mendengar lanjutan Kiel, ia sudah panik saat tahu bahwa ada Lucas di dalam. Bukankah tadi ia mendengar suara teriakan-teriakan, itu kenapa? dan bagaimana bisa Lucas berada di dalam sana?

Lil segera berlari masuk ke dalam, membuat Kiel membulatkan mata tak percaya. Ia takut jika Lil terluka, barangkali anak-anak itu sedang bertengkar hebat.

"Lillian!" Panggil Kiel ikut menyusul Lil yang sudah beberapa langkah berada di depannya.

"LUCAS!"

🦄🦄🦄

Tbc

Up ke6😀😄😄😁😆😅😂🤣😭🥳😉😗😙😚😘🥰😍🤩🤩🥳🙃🙂😊☺️😌😏😴😪🤤😋😛😝😜🤪🥴😔🥺😬😑😐😶🤐🤔🤫🤭🤗😱🤨🧐😒🙄😤😠😡🤬😞😓😟😥😢☹️🙁😕😰😨😧😦😮😯😲😳🤯😖😣😩😫🥶🥶🥵🤢🤮🤧🤒🤕😷🤥😇🤠🤑🤓😎🤡😈👿👻🎃💩🤖👽👾🌛🌜🌚🌝🌞☠️👹👺🔥💯💫🌟✨💥💨💦💤🕳️🎉🙈🙉🙊😺😸😹😻😼😽🙀😾😾❤️🧡💛💚💙💜🖤💘💝💖💗💓💞💕💌💟♥️❣️💔💋👥👤🗣️👣🧠🦠🦴🦷💀👀👁️👄👅👃🏻👂🏻🦶🏻🦵🏻💪🏻👏🏻👍🏻👎🏻🙌🏻👐🏻🤲🏻🤝🤛🏻✊🏻✊🏻👊🏻👋🏻🤚🏻🖐🏻✋🏻🖖🏻🤟🏻✌🏻✌🏻🤞🏻🤙🏻👌🏻👉🏻☝🏻👆🏻👆🏻👇🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻🖕🏻

Udah 1k word😘

02 Desember 2023

FLOWER GARDEN [PINDAH KE KARYAKARSA]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ