27🐮

174 12 2
                                    

Pagi ini Lil dan Lucas sudah tiba di sekolah, Om Wren juga telah meninggalkan pekarangan sejak beberapa menit yang lalu setelah mengantar mereka sampai ke gerbang sekolah.

"Ayo." Ajak Lucas, memegang lembut tangan kanan Lil, membuat si empu meliriknya dan mengiyakan dengan gerakan mengangguk.

Beberapa saat suasana keduanya terhenti karena kedatangan seseorang, orang yang sangat Lucas benci!

"Selamat pagi, Lillian." Sapa Kiel ramah, melambai singkat lalu berlari menuju Lucas dan Lil.

"Pagi juga." Jawab Lil tak kalah ramah. Pipinya yang mulus semakin berbentuk bulat ketika bibirnya ia naikkan melengkung ke atas karena tersenyum.

Lagi-lagi Kiel terhipnotis dibuat, Kiel terpana melihat pemandangan yang ada di depannya. Bahkan Kiel sudah menggigit bibir bawahnya gemas.

Lucas segera membawa Lil menjauh dari Kiel, alhasil Kiel tersadar dari lamunannya dan segera menyusul Lil yang telah menjauh karena ditarik Lucas.

"Si cecunguk itu.." desis Kiel marah, ia semakin mempercepat langkahnya dan ketika ia sejajar dengan Lil, Kiel segera menggenggam tangan kiri Lil yang menganggur.

Lil menoleh ke samping kiri, ia kira siapa yang telah memegang tangannya, ingin ia marahi tapi ternyata itu Kiel, temannya.

Lucas yang berniat menjauhi Kiel malah membuat Kiel semakin mendekat, lagi-lagi aura permusuhan mereka keluar. Mereka berdua sama-sama menatap tajam satu sama lain, ketiganya berjalan beriringan menuju kelas dengan Lil yang berada di tengah di antara dua orang pria yang sedang beradu tatapan paling tajam.

Sesampainya di kelas, ketiganya berhenti. Lil sudah berdiri di depan kursinya yang juga di apit oleh Kiel dan Lucas. Ingin sekali Lil duduk tapi tak bisa karena tangannya yang masih mereka genggam.

"Kiel.. Lucas.." panggil Lil pelan.

Kiel dan Lucas serentak menoleh pada Lil, menatap wajah melas gadis itu.

"Itu.. tanganku.. aku mau duduk." Kata Lil pelan, menunjuk tangannya yang masih tergenggam dengan gerakan mata menunjuk ke bawah.

Kiel dan Lucas tersentak, segera melepas genggaman mereka. Kiel dengan sigap mengambil kursi dan menariknya ke belakang sebagai jalan agar Lil mudah masuk.

Saat Lil hendak duduk, Kiel sudah memajukan kursi agar Lil bisa duduk dengan nyaman.

"Makasih, Kiel."

"Sama-sama, cantik."

"Mulutmu itu sialan!" Geram Lucas dengan suara tertahan, menatap nyalang pada Kiel yang telah berani-beraninya mengatakan gadisnya dengan sebutan 'cantik'. Seharusnya hanya ia seorang yang bisa mengatakan kata-kata itu! Bukan malah pria sialan yang ada di depannya saat ini!

Kiel tak menanggapi ucapan Lucas, lebih memilih duduk di kursinya tanpa menatap wajah musuhnya itu.

"Oh iya, nanti aku sama Lucas langsung ke rumah Kiel ya pas pulang sekolah nanti.." ucap Lil tiba-tiba ketika ingatannya terkumpul. Ia ingin mengatakan hal itu sejak tadi, tapi lupa karena fokusnya tak tahu ke mana. Dan secara tiba-tiba ingatan itu muncul entah kenapa, dan Lil langsung memberitahu pada Kiel agar tak lupa lagi.

Kiel mengangguk, "oke."

🎀🎀🎀

"Ayo Lillian.." ajak Kiel penuh semangat, sudah memegang erat tangan kiri Lil dan menariknya menuju mobil yang menjadi kendaraannya ketika datang dan pulang sekolah.

"Iya..Kiel, pelan-pelan aja." Ucap Lil terkekeh pelan, kenapa Kiel begitu bersemangat sih, padahal 'kan hanya belajar kelompok biasa.

Lucas sudah memasang wajah datar, ia memegang tangan kanan Lil dengan sangat erat. Sengaja berjalan lambat agar menghambat niatan Kiel yang ingin berlari.

Sesampainya mereka di mobil Kiel, Kiel segera membuka pintu mobil dan mempersilahkan Lillian untuk masuk.

Lil pun masuk lebih dulu, dan disusul oleh Luc—

"Kau kenapa masuk?" Tanya Kiel sensi, menatap kesal pada Lucas, kenapa anak ini selalu ada dekat Lil sih!? Kiel 'kan ingin berdua saja dengan Lil, tanpa kehadiran siapapun, apalagi jika itu LUCAS!

Lucas menaikkan sebelah alisnya bertanya.

"Kau di depan aja, jok belakang cuma muat buat dua orang." Tutur Kiel menahan gerakan Lucas yang hendak masuk, membuat gerakan tubuh Lucas terhenti di undakan pertama pintu mobil.

"Apa maksudmu, harusnya kau yang di depan karena kau pemilik mobilnya." Ucap Lucas geram, suaranya terdengar dengan jelas bahwa Lucas sedang menggigit gigi bagian dalamnya.

"Justru karena aku si pemilik mobillah, aku yang punya maka aku juga bisa memilih ingin duduk di bagian mana. Dan sekarang aku ingin duduk di jok belakang kenapa?

"Tutup mulutmu! Kau sengaja melakukannya agar kau bisa berduaan dengan Lillian!"

"Itu kau tahu.." ucap Kiel pelan, lengkap dengan nada mengejeknya.

"Sialan.."

"Udah ah, kalian jangan berantem dulu. Lucas..kau di sebelah kananku aja, terus Kiel di sebelah kiri, lagian joknya juga ga terlalu sempit." Potong Lil mengakhiri perdebatan keduanya.

Beberapa menit berlalu...

Lil duduk di antara Kiel dan Lucas, lebih tepatnya duduk berdempetan dengan Kiel dan Lucas. Kiel merasa senang karena ia bisa dekat Lil, tapi juga kesal karena Lucas ada di samping Lillian.

Lucas juga berpikiran yang sama dengan Kiel, merasa senang tapi juga kesal.

Andai Lucas ga ada.

Andai Kiel ga ada.

🦄🦄🦄

Tbc

21 Desember 2023

FLOWER GARDEN [PINDAH KE KARYAKARSA]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें