28🐮

165 12 0
                                    

"Ayo Lill." Ajak Kiel semangat, segera membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Lillian keluar.

Saat Lillian keluar, Kiel menutup kembali pintu mobil. Padahal saat Kiel hendak menutup pintu, ia melihat sendiri saat Lucas yang juga hendak keluar.

"Wle.." ejek Kiel sambil menjulurkan lidahnya penuh kemenangan, ia menutup pintu kuat-kuat dan meninggalkan Lucas yang masih berada di dalam mobil.

Kiel berjalan menghampiri Lillian, dan menggandeng tangannya menuju mansion mewah miliknya.

"Ess sialan!!!" Pekik Lucas malas, membuat sopir yang masih duduk di kursi depan terpenjat kaget.

"Akan kubunuh kau." Ancam Lucas dengan mimik wajah serius, aura disekitarnya menggelap. Pak sopir yang melihat perubahan drastis dari raut wajah Lucas seketika dibuat merinding. Padahal 'kan Lucas baru bocah kelas satu. Gimana entar kalo Lucas dewasa nanti, bisa jadi gangster pasti.

"Buka pintunya." Kata Lucas. Tak melirik pada si sopir.

"Baik, den." Jawab di sopir, ia tahu bahwa ialah yang disuruh. Siapa lagi coba kalo bukan si sopir? Ya kali kan Lucas ngomong sendiri?

Lucas menapakkan kakinya pada lantai halaman Kiel yang bersemen motif bebatuan, Lucas berjalan dengan penuh emosi.

Lihat saja, jika ia melihat Kiel maka akan ia pastikan bahwa wajah sialannya itu akan hancur.

"Eh, Lucas mana?" Tanya Lil baru sadar, bukannya tadi mereka ada di satu mobil ya?

"Udah, biarin aja dia. Paling lagi liat-liat area mansion." Kata Kiel malas, tak memperdulikan si Cascas itu karena saat ini keinginannya hanyalah berduaan dengan Lil.

Lil mengangguk saja, tak terlalu memusingkan hal tersebut.

Kiel membuka pintu mansion utama, di dalamnya sangat luas dan mewah. Lebih ke dominan warna abu-abu. Mulai dari karpet, gorden, sofa, bahkan ubin keramik, warna tembok, semuanya abu-abu.

Apakah orangtuanya Kiel yang suka warna abu-abu atau Kiel sendiri yang suka?

"Kiel.. kamu suka warna abu-abu?"

Kiel menoleh, lalu mengangguk singkat.

"Jadi semua perabotan ini sengaja kamu pilih warna abu-abu?"

Kiel mengangguk lagi, "mamahku juga suka warna abu-abu, bisa dibilang warna kesukaan kami sama. Makanya mamah beli semua perabot rumah warna abu-abu. Papah juga ga mempermasalahkannya."

Lil mengangguk-angguk paham, tangannya masih di genggam oleh Kiel. Saat ini Kiel mengarahkannya naik melalui tangga yang ada di dalam mansion.

"Kamar kamu ada di lantai dua?"

Kiel mengangguk mengiyakan, "kalo di rumah kamu, kamarmu ada di lantai berapa?"

Lil membuat tanda piece dan menunjukkannya pada Kiel, anak laki-laki itu mengangguk karena paham.

"Tapi kamarnya Lucas ada di lantai satu." Tutur Lil memberitahu.

Kiel menaikkan sebelah alisnya bingung, Lucas? Maksudnya kamar Lucas? Bagaimana bisa Lil tahu tentang keberadaan kamar si Lucas itu?

"Kamu sering main ke rumah Cas— maksudku Lucas?" Tanya Kiel memastikan, merasa agak tidak senang jika jawaban Lil—

"Iya, bahkan hampir setiap hari aku main ke rumahnya Lucas."

Kiel mengerutkan wajahnya suram, sial! Ternyata ia sudah keduluan oleh si Lucas menyebalkan!.

"Kalo Lil bosen, boleh kok Lil main-main ke sini." Kata Kiel memberitahu, lebih tepatnya seperti mengajak agar Lil sesekali berkunjung ke kediamannya.

Lil diam, bagaimana caranya ia main ke rumahnya Kiel kalau papahnya tak membolehkan? Bahkan saat ini, pasti banyak bodyguard seperti yang dikatakan oleh Om Wren kemarin untuk mengawasi Lil. Lil tidak bisa pergi kemana saja yang ia mau dengan bebas, demi keselamatannya.

Tapi karena tak ingin mengecewakan Kiel, Lil mengangguk saja.

Kiel tersenyum ketika Lil mengangguki perkataannya, tapi senyum itu tak berlangsung lama karena tiba-tiba—

"ESS SIALAN!!"

Lil dan Kiel serentak terpenjat kaget, segera menoleh ke belakang karena di sana ada Lucas yang...

sedang berdiri dengan wajah mengetat dan tangan mengepal.. ia menatap..

Lil menoleh ke samping, di mana Kiel yang juga tengah berwajah geram.

Lucas melangkah lebar dengan napas memburu, Kiel tetap diam di tempat.

"Anu..uhm..ak-aku..." cicitan Lil tak terdengar lagi karena pikiran kedua cowok itu sudah dipenuhi amarah.

Lucas yang tak terima ditinggal begitu saja sedangkan Lilli-nya dibawa, itupun oleh musuhnya sendiri.

Dan Kiel yang tak terima ketika waktu kebersamaannya dengan Lillian-nya terganggu hanya karena di cecunguk Lucas.

"Pengganggu!"

"Pengganggu!"

Sontak keduanya berteriak kencang dan berlari berlawanan arah, Lucas berlari menerjang Kiel begitupun sebaliknya.

"Mati kau sialan!!" Bentak Lucas marah, wajahnya sudah memerah karena sedari tadi harus menahan amarah yang sudah meletup-letup.

"Kau saja yang mati sialan!!" Balas Kiel tak terima, ia meninju wajah Lucas yang sudah sangat lama ingin sekali ia mendaratkan tinjunya, dan hari ini berhasil ia lakukan.

Lucas tak tinggal diam, ia balik menonjok wajah Kiel hingga sudut bibir Kiel pecah, bahkan kepalanya sudah tertoleh ke samping.

Kiel tak meringis, ia justru tersenyum miring. Menghapus sedikit darah yang mengucur dari sudut bibirnya, menatap nyalang ke arah Lucas yang masih berdiri dengan wajah yang siap menghantam apa saja.

Kiel mengangkat tangan kanannya, lalu menunjukkan jari tengahnya.

"Anjing!!"

Lucas semakin naik pitam, ia kembali menghajar dengan babibuta, Kiel sesekali menepis dan balik meninju.

Lil yang melihatnya panik sendiri, "astaga, astaga. Bagaimana ini? Apakah orangtuanya Kiel tak ada di rumah?" Gumam gadis itu, ia sudah menggigiti jarinya karena takut.

Kalau ia berdiam diri saja, yang ada mereka berdua akan semakin terluka. Lil harus mencari cara, bagaimana agar mereka berpisah.

"Astaga.. aku takut.." cicitnya pelan, tapi tak ayal ia khawatir pada keduanya. Pakaian yang mereka gunakan sudah agak berantakan, wajah mereka sudah bonyok-bonyok.

"Ga ada cara lain.." final gadis itu merasa frustasi, yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah..

melerai keduanya.

Lil berjalan mendekat pada dua orang yang sedang beradu tinju, Lil segera memegang lengan Lucas agar berhenti memukul.

"UDAH LUCAS!!" Kata Lil kuat, tapi Lucas yang sudah kepalang amarah itu tak mendengarkan dan malah menyentak kasar lengannya membuat Lil terhuyung dan terjatuh ke belakang.

Lil jatuh dengan kepala yang membentur lantai.

"Aarggh!"

"LILLIAN!!"

🦄🦄🦄

Tbc

21 Desember 2023

FLOWER GARDEN [PINDAH KE KARYAKARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang