19🐮

379 22 0
                                    

Lucas terdiam cukup lama dalam posisi itu, menatap penuh cinta pada Lil. Tepatnya pada wajah Lil yang sedang terlelap. Wajah gadis yang begitu menggemaskan, sampai-sampai Lucas lupa untuk berkedip.

Lucas menatap bulu mata Lil yang lentik, membuat kesan imut pada wajah bulat itu, lalu hidungnya yang mancung tapi kecil, pipinya yang bulat, bibir yang tipis namun berisi, terlihat sangat manis. Akan lebih manis jika Lil tersenyum, menapakkan deret gigi gadis itu sehingga membentuk gummy smile.

Tak lupa rambut Lil yang panjang namun sangat halus, mudah di atur, membuat Lucas tak segan-segan untuk mengendus-endus rambutnya itu.

Saat ini, sudah pukul 13.47. Itu artinya mereka sudah tertidur selama sejam lebih. Lucas yang merasa lapar terpaksa harus membuka mata, tapi wajah malasnya itu segera tergantikan dengan mimik wajah berseri saat netranya menatap langsung ke depan, dimana Lil yang sedang terbaring menghadapnya.

Tangan Lucas mengelus-elus setiap inci wajah imut itu, mulai dari mata, pipi, hidung, lalu turun ke.. bibir.

Lucas menyentuh dan mengelus lama di bibir Lil, entah apa yang ada dipikiran cowok itu. Yang jelas, raut wajahnya terlihat datar namun mengangumi, terlihat dari senyumnya yang muncul, padahal jelas-jelas wajahnya terlihat sangat dingin.

Asyik menatap Lil yang tak pernah tak bosan ia pandangi, kejadian tadi pagi tiba-tiba terngiang kembali di pikirannya.

Lucas segera menarik tangannya kala ingatan itu mengganggunya. Mengganggu ketenangan dirinya dan juga Lil.

"Tidak ada yang bisa merebut Lillian dariku." Gumam Lucas pelan, lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Lil, dan..

Cup. Lucas mengecup singkat pipi Lil, sebagai tanda pada dunia yang tak terlihat bahwa Lil adalah miliknya.

Tadi pagi, tepat saat Lucas marah dan memutuskan untuk pergi saja ke taman belakang guna memenangkan suasana hatinya.

Lucas duduk di kursi panjang, tangannya terkepal begitu erat di kedua sisi pinggangnya.

"Yehezkiel sialan, aku akan menghabisimu" Ucap Lucas penuh niat.

Beberapa menit telah berlalu, dan Lucas memutuskan untuk kembali saja ke dalam kelas.

Lucas berdiri, dan berjalan. Baru beberapa langkah Lucas pergi, tiba-tiba suara sedikit gaduh terdengar oleh Lucas.

Lucas yakin bahwa mereka berada di belakang sekolah, awalnya Lucas tak peduli, tapi...

"Siapa tadi namanya?"

"Nama siapa?"

"Gadis yang paling menggemaskan itu."

Terdengar suara tiga orang yang sedang mengobrol, suara itu berasa dari dalam ruangan, mungkin karena efek gema membuat suara mereka terdengar sangat jelas.

"Ahh! Gadis gummy smile itu!?"

"Ya, ya! Kau juga melihatnya?"

"Aku bahkan ga bisa berkedib melihat wajah imutnya!!"

"Tapi, dia selalu berada di kedua sisi anak laki-laki. Entah siapa mereka, aku jadi ga punya kesempatan untuk mengajaknya ngobrol."

"Kalau kau Gal? gimana pendapatmu tentang gadis itu?"

"Gala mana mungkin tertarik, dia 'kan pendiam banget."

"Oh iya aku ingat! namanya Lillian! Lillian Alessa."

Lucas yang sedang berdiri di luar ruangan itu langsung naik pitam, apa kata mereka!?? gadisnya? imut? menggemaskan? Tertarik!?

Tak bisa mengontrol emosinya, akhirnya Lucas memutuskan untuk masuk dan berniat untuk menghajar orang-orang sialan itu.

"Sialan!" Bentak Lucas keras sambil membuka pintu dengan kasar.

Brakk!! Orang-orang yang berada di dalam sana terkejut, wajah kaget mereka terlihat dengan sangat jelas, kecuali satu orang. Anak yang sedang duduk di antara mereka yang berdiri. Dia anak laki-laki yang aneh itu.

"Kau siapa!?" Bentak salah seorang anak dari mereka berlima, ia merasa kesal karena kedatangan tamu yang tak diundang.

Gala, ya namanya Gala. Anak laki-laki yang sedang duduk itu, walau wajahnya terlihat datar dan dingin, terlihat tak antusias pada situasi apapun, tapi percayalah, saat ini Gala sedang merasa tertarik.

Wajahnya sedikit menyunggingkan senyum ketika melihat kehadiran Lucas, ia ingat wajah itu. Itu adalah wajah yang selalu berada di dekat gadis Lillian.

"Diam!" Bentak Lucas murka, segera berlari untuk menerjang mereka lalu menonjok salah satu dari mereka.

Mereka yang menjadi sasaran Lucas segera tersulut emosi juga, mereka beramai-ramai memukuli Lucas.

Tapi tak semua kena, Lucas berhasil menghindar juga menyempatkan untuk memukul pada wajah-wajah yang terlihat sangat menyialkan itu!!

"KAU SIAPA!?" Bentak dari mereka merasa heran, perasaan mereka tak mencari masalah dengan anak yang sedang memukuli mereka. Tapi kenapa ia malah marah-marah dan mengamuk?

"Aku? aku Lucas!! Hanya aku yang bisa dan harus menjadi pendampingnya Lillian! Jadi tutup mulut kotor kalian itu!"

Gala tertegun, menatap wajah Lucas yang penuh amarah itu. Tak ada raut bercanda di sana, yang ada justru raut kesungguhan. Gala yang mendengarnya justru merasa lebih tertarik dari sebelumnya.

Sepertinya.. gadis gummy smile itu akan mendapat masalah lagi.

"Kau mengatakan omong kosong apa!!?"

"Kubilang tutup mulutmu sialan!!" Lucas segera menerjang mereka, menendang ia lakukan, memukul, tapi juga menerima pukulan. Lucas tak meringis sedikitpun, karena saat ini perhatiannya hanya tertuju pada Lil seorang. Berani-beraninya ada orang yang mengatakan bahwa Lil itu menggemaskan!!

Lama Lucas dan mereka berkelahi, dan Gala sama sekali tak turun tangan. Ia seolah tak melihat kejadian itu, hanya duduk diam tanpa berbuat apa-apa.

Hingga beberapa saat berlalu, gadis yang sedang berkelana di pikirannya tiba-tiba muncul.

"LUCAS!"

Gala melihat ke arah pintu, melihat dengan jarak yang sangat dekat pada gadis itu, rasa senang tiba-tiba menggerogotinya karena semenjak tadi ia hanya bisa melihat Lillian dari kejauhan. Tapi sekarang.. hanya beberapa langkah di depan mata.

Pria yang kedua juga datang, pria yang sudah seperti penjaga gadis itu.

Ketika Lucas dan Lillian pergi, pria kedua datang menemui Gala.

Gala merasa tak suka pada wajah itu, pasalnya kenapa pria kedua itu bisa berada di dekat Lil sedangkan dirinya..

tidak bisa?

Bahkan ketika Yehezkiel mengajaknya mengobrol, Gala merasa enggan. Sangat tak sudi. Ia memilih beranjak saja dari sana karena tontonannya telah berakhir.

Mengingat kejadian beberapa jam yang lalu membuat Lucas merasa khawatir, apakah semakin mereka menampakkan diri ke dunia umum akan semakin membuat dirinya menambah saingan?

Lucas menatap lekat wajah Lil, tanpa pikir panjang. Lucas segera mendekat dan mendekap tubuh Lil. Memeluknya dengan rasa sayang yang begitu terlihat jelas.

🦄🦄🦄

Tbc

03 Desember 2023

FLOWER GARDEN [PINDAH KE KARYAKARSA]Where stories live. Discover now