24🐮

198 15 2
                                    

"Huh, lebam di wajahku masih terasa sakit."

"Ya, aku juga. Bahkan si Adam ga masuk hari ini, mungkin karna lukanya yang paling serius."

"Lihat! lebamnya udah warna hijau tua."

"Ngeri..."

"Gara-gara dia nih."

"Eh, ngomong-ngomong soal si anak gila itu, namanya siapa ya?"

"Kau ga ingat? kemarin 'kan dia bilang namanya Lucas, terus katanya cuma dia pendamping Lillian satu-satunya."

"Ah iya Lucas, dia datang tiba-tiba terus mukulin kita, baru ngucapin hal-hal yang ga jelas, aneh banget."

"Oh iya, kemarin aku ngasi tau sama mama biar si Lucas itu di marahin guru karna udah nonjok muka aku sampe lebam, tapi kok respon mamaku aneh ya.."

"Loh? mamamu jawab gimana? Karna respon bunda juga ga sesuai harapan aku."

"Katanya ga usah ngadu ke guru, masalahnya ga usah di besar-besarin, padahal udah jelas banget si Lucas yang salah."

"Mamamu juga bilang ga perlu di laporin ke guru?"

"Wahh.. bundaku juga sama.. kok bisa?"

"Aneh banget kan.. padahal kalo Lucas diaduin ke guru, atau kepala sekolah aja langsung biar dia dipecat jadi siswa."

"Kalo menurutmu gimana, Gal?"

Gala yang sedang duduk santai di tempat kemarin, dimana kelima anak itu yang sudah tumbang dipukuli Lucas..

sudah jelas jika ruangan kosong ini adalah tempat nongkrong mereka.

Gala hanya mengangkat bahunya cuek tak berniat menjawab, membuat anak yang bertanya itu juga bodo amat. Toh, Gala emang kaya gitu terus. Ga akan ngeluarin suara kalo ngga penting.

Keempat anak yang kemarin Lucas pukuli, satu lagi tidak masuk sekolah, mereka kembali melanjutkan obrolan mereka tak menghiraukan Gala yang sedang duduk termenung memikirkan sesuatu.

Kalau dipikir-pikir, bukankah kasus yang kemarin sudah bisa menskors Lucas bukan? Tindakan Lucas yang brutal kemarin membuat lima orang anak terluka, lima orang anak!

Artinya ada lima orang tua yang seharusnya meminta pertanggungjawaban atas tindakan Lucas, tapi kenapa mereka tak mengadukannya pada kepala sekolah?

Ada yang aneh.

Kedekatan gadis gummy smile dan Lucas itu juga terlihat aneh. Sudah seperti mengenal lama satu sama lain, bahkan Lucas tak segan-segan untuk tersenyum pada gadis itu, padahal jika diperhatikan lebih seksama, Lucas hanya akan tersenyum pada Lillian, tidak pada yang lain.

Tunggu!

Lillian Alessa V.

Bukankah tak sebuah kebetulan nama tengah gadis itu menjadi nama Sekolah Swasta yang ia gunakan sebagai tempat belajar saat ini?

Alessa V.

Sekolah Dasar Swasta Alessa.

Tidak bisa jika disangkal bahwa tak ada hubungan, pasti ada.

Bagaimana bisa Lucas menutup mulut lima orang tua siswa hanya dalam sehari?

Sudah jelas jika kedudukan orang tua Lucas pasti di atas dari yang dipikirkan.

Apakah seorang direktur? CEO? Presiden?

Apapun kedudukannya, pastilah sangat tinggi sampai-sampai bisa membungkam lima orang tua siswa yang seharusnya meminta pertanggungjawaban atas tindakan Lucas kemarin.

Dan jika Lucas berada di kalangan keluarga terkemuka, maka Lillian juga pasti berasal dari keluarga terkemuka juga. Karena kalau tidak, bagaimana bisa ia akrab dengan Lucas? Bahkan Lucas yang secara terang-terangan menunjukkan kesukaannya pada Lillian.

Keluarga V.

Keluarga M.

Sepertinya Gala harus mencari tahu nama keluarga mereka, kenapa harus ditutupi? Kenapa tak dikatakan marganya? apakah ada alasannya? Apakah salah jika marga mereka diumumkan ke publik?

Jika empat anak yang berada di samping Gala sedang membicarakan serunya permainan yang akan mereka mainkan nanti saat pulang sekolah, maka Gala sibuk dengan pikirannya perihal keluarga Lillian dan Lucas. Pastilah sangat tinggi, atau bahkan lebih tinggi dari perkiraannya.

Mengenai Gala, anak lelaki tampan dan memiliki wajah yang terkesan judes itu, berasal dari keluarga yang memang kaya raya.

Galatha Richer Kiersteen.

Ayahnya seorang pengacara luar negeri yang selalu menerima kasus dari klien luar negeri. Serta ibunya yang seorang model papan atas, sudah beberapa kali ibunya menginjakkan kaki di karpet merah Grammy karena penghargaan yang ibunya terima.

Dengan penghasilan orangtuanya itu, sudah jelas sekali jika Gala berasal dari keluarga yang sangat kaya.

Namun, walau begitu, walau ia kaya, rumahnya besar, ketidakhadiran orangtuanya saat nanti Gala pulang sekolah, atau saat Gala terbangun di pagi hari, atau saat malam hari jika Gala merasa haus, ia takkan menemukan orangtuanya di rumah.

Kedua orang dewasa itu sibuk dengan pekerjaan masing-masing hingga melupakan anak tunggal mereka sendiri.

Gala yang sudah terbiasa hidup sendiri bahkan saat usianya baru satu tahun, ia sudah tak terlalu ingat bagaimana rasanya di gendong oleh seorang ayah atau ibu.

Bahkan Gala jarang mengucapkan kata 'ayah' dan 'ibu', sangat jarang sekali. Bagaimana Gala mengucapkan kata itu jika mereka yang ia maksud saja tak ada?

Hal itulah yang membuat kepribadian Gala menjadi keras dan dingin, ia enggan mengobrol pada orang lain karena ia sendiri jarang mengobrol.

Ia jarang bersosialisasi pada orang lain karena memang ia tak pernah bersosialisasi.

Gala itu kesepian.

Gala itu merasa kehilangan.

Tapi pandangannya pada dunia luar yang begitu berisik berhasil dipatahkan oleh seorang gadis yang baru beberapa hari kemarin ia temui.

Entah pemikat apa yang digunakan gadis itu sampai-sampai Gala tak bisa berpaling darinya.

Entahlah, Gala hanya suka saja melihat senyum gadis itu yang terlihat tulus tanpa dibuat-buat. Seolah gadis itu bisa terbang kemana saja yang ia mau, dan Gala ingin ikut ke dekat gadis itu. Ingin pergi juga kemana gadis itu pergi.

🦄🦄🦄

Tbc

Kamis 21 Desember 2023

FLOWER GARDEN [PINDAH KE KARYAKARSA]Where stories live. Discover now