30🐮

238 11 0
                                    

Pada akhirnya kegiatan kerja kelompok mereka tidak jadi terlaksana, sebenarnya Lil bisa-bisa saja jika ingin melanjutkan kerja kelompoknya. Hanya saja, Lucas bersikeras menginginkan agar Lil pulang saja. Lil harus istirahat lebih agar rasa denyut-denyut di kepalanya berkurang.

Dokter yang memeriksa Lil juga telah pergi belasan menit yang lalu, dokter mengatakan jika kondisi Lil baik-baik saja, perihal cenat-cenut yang dirasakan oleh Lil itu biasa. Tidak terlalu bahaya untuk dipikirkan. Nanti juga akan hilang sendiri, tinggal istirahat saja maka rasa sakitnya akan hilang.

"Ayo, Lil." Ajak Lucas, memegang tangan Lil yang hendak turun dari ranjang, bisa dibilang Lucas sebagai tumpuan agar Lil bisa turun.

"Eh.. Lil pulang naik apa? Tadi kan ke sini naik mobil aku." Kata Kiel baru ingat, jangan sampai Lillian-nya disuruh naik angkutan umum! Lebih baik Kiel antar daripada harus membiarkan Lil naik kendaraan umum.

"Kita naik mobil." Ucap Lucas acuh, tetap berjalan pelan di samping Lil.

"Taksi?"

Lil menggeleng, "di luar pasti mobil papah udah nungguin." Katanya pelan tak menatap Kiel yang berada di belakangnya.

Kiel mengerutkan keningnya, "mobil papahnya Lil? sejak kapan? dan juga.. kenapa ia tahu ada mobil di depan? Sedangkan dari tadi kita bertiga ada di dalam kamar." Gumam Kiel heran, mencoba berpikir.

Lucas tak menghiraukan si Ess itu, lebih memilih merapatkan tubuhnya pada Lil. Memegang pinggang Lil agar memudahkan gadis itu untuk berjalan.

"Lil baik-baik aja, Lucas." Kata Lil yakin kala Lucas terus memegang erat tangannya, takut-takut jika Lil akan terjatuh jika ia melepas genggamannya.

Lucas menggelengkan kepalanya, "Lil ga baik-baik aja." Jawab Lucas, masih terngiang dengan jelas di pikirannya saat Lil terjatuh tadi. Itupun karena dirinya, ia jadi merasa sangat bersalah.

"Lillian, tunggu." Tiba-tiba Kiel datang menghampiri, berjalan seiringan dengan Lil di samping kanannya. Karena di sebelah kiri sudah ada Lucas.

Mereka bertiga berjalan beriringan hingga keluar dari mansion, awalnya Kiel tak yakin akan ucapan Lil tadi. Tapi melihat ada sebuah mobil hitam yang terparkir sempurna di depan rumahnya, membuat Kiel percaya bahwa mobil papahnya Lil memang sudah menunggu.

"Mari, Nona." Kata salah seorang pria dewasa dengan pakaian formal setelan serba hitam. Tak lupa kaca mata hitam yang menambah kesan bahwa ia benar-benar seorang, bodyguard.

Bukan hanya dia seorang, seiring Kiel, Lucas, dan Lil mendekat pada mobil hitam milik papahnya Lil, semakin banyak pula para bodyguard yang berdatangan.

Mereka memakai alat pendengaran di telinga kiri masing-masing, ada yang datang dari samping mansionnya Kiel, ada yang datang dari depan, seolah tadi mereka berpencar mengelilingi mansion Kiel.

"Tuan dan Nona, silahkan masuk." Ucap bodyguard pertama tadi setelah membuka pintu mobil. Lil masuk lebih dahulu disusul oleh Lucas.

Pintu pun ditutup, sang bodyguard sedikit membungkuk pada Kiel seperti tanda akan pamit. Kiel tak menanggapi, masih belum mencerna semua yang sedang ia lihat saat ini.

Mobil yang berisi Lil dan Lucas mulai melaju meninggalkan area mansion, dan Kiel masih diam berdiri memerhatikan hingga mobil itu menjauh.

Tapi tak lama, mobil yang entah dari mana muncul melewati Kiel, di dalamnya ada beberapa bodyguard yang juga berpakaian sama seperti sopir Lil dan Lucas tadi.

Mobil kedua yang berisi para bodyguard itu melajukan mobilnya tepat di belakang mobil Lil dan Lucas seolah menggiring.

Setelah suasana kembali hening, dan kedua mobil itu sudah tak terlihat lagi dari pandangan, Kiel beranjak dengan pikiran kalut.

"Ada banyak penjaga yang mengawasi Lillian, bahkan sangat banyak." Gumam Kiel.

"Sebenarnya...Lillian berasal dari keluarga mana.."

🎀🎀🎀

"Gimana, Div? Apa kau menemukan sesuatu?" Tanya Gala, ia duduk di sofa ruang tamu mansionnya dengan tenang, di samping sofa ada seorang pria kisaran umur dua puluhan tengah berdiri menunduk.

"Tidak ada, Tuan Muda." Katanya menjawab.

Kiel menautkan kedua alisnya, "tak ada satupun petunjuk?"

Div mengangguk, "benar-benar tak ada informasi secuil apapun perihal keluarga V dan M yang Tuan Muda maksud."

Kiel mengangguk paham, ia tak terlalu kaget. Pastilah kedua keluarga itu sangat berpengaruh, bisa membungkam lima orang tua serta menyembunyikan identitas dengan sangat epik tanpa celah.

"Baiklah, kau bisa pergi." Kata Gala memberi arahan pada Div.

Div mengangguk, kemudian berlalu dari sana. Meninggalkan Gala yang masih duduk terdiam di tempat memikirkan tentang si gadis gummy smile itu.

"Aku jadi rindu padanya."

🦄🦄🦄

Tbc

21 Desember 2023

FLOWER GARDEN [PINDAH KE KARYAKARSA]Where stories live. Discover now