35. bales status

101 23 11
                                    

Akhir-akhir ini, Januar kalau pesen tahu walik di tempat Yesi selalu habis.

Januar:
(Reply status)
Pesen 1

Yesi:
Udah habis jan

Padahal stori WA Yesi baru diunggah dua jam yang lalu.

Januar:
Cepet tenan

Yesi:
Hooh
Nakula pesen langsung banyak
Makane langsung habis
.
.
.
Januar:
(Reply status)
Pesen 2

Yesi:
Sold out jan
.
.
.
Januar:
(Reply status)
3

Yesi:
Habis✌
.
.
.
Januar:
(Reply status)
1

Yesi:
Habis jan
.
.
.
Tangan Yesi menelusuri permukaan spreinya yang lembut. Kemudian meraih ponsel pintar ber-case bunga daisy itu dan membuka ruang obrolan.

Yesi:
Jan
Mau po tahu gak

Tidak lama, orangnya langsung membalas.

Januar:
👍

Yesi:
Berapa?

Januar:
2

Yesi:
Oke

Keesokan paginya, Yesi mendarat di depan homestay Januar. Di saat bersamaan, cowok itu muncul dengan pakaian sorjan klasik, model lurik warna coklat vertikal lengkap dengan jarik dan blangkonnya. Januar telah siap berangkat sekolah dengan tas laptop di punggung.

Kalau kamis pahing, memang pakainya baju adat. Seperti Yesi sekarang, yang juga memakai kebaya dan jarik. Meski tanpa make up dan sanggul. Hanya kunciran santai dengan muka polos tanpa riasan seperti hari sekolah biasa.

Yesi turun dan menyerahkan pesanan Januar. Cowok itu mengeluarkan uang dari dalam dompet Dagadu warna maroon hitam yang ada rantai silvernya. Ketika Januar menunduk sambil membuka dompet, Yesi melirik sekilas. Cowok itu tampak seperti pelajar era kolonial dari perkawinan eropa dan pribumi.

"Pas yo." Januar memberikan uang 30 ribunya dan memecah lamunan Yesi.

"Thanks." Yesi memasukkan uang ke dalam tas dan bersiap pergi ke sekolah, "Duluan ya, Jan."

Mereka pun berpisah.

Namun, Yesi malah bertemu Januar lagi di jalan.

Januar melaju dengan sedikit kencang, dan terguncang hebat saat melewati jalan yang bolong. Membuat satu selopnya terlepas dari kaki.

Yesi tertawa di atas motornya. Dia lalu bertanya-tanya apakah Januar sadar kalau satu selopnya jatuh. Karena cowok itu masih terus melaju hingga tak terlihat.

Sampai sekolah, Yesi langsung membuka ponsel dan mengirim pesan ke Januar.

Yesi:
Jan selopmu kecer di jalan
Kamu sadar ga😄

Januar:
Hoo
(Iya)

Yesi:
Wkwkwk
Iso isone
(Bisa-bisanya)

Januar:
Engko arep tak baleni
(Nanti mau tak ambil)

Yesi:
Ga langsung kamu ambil to tadi?

Januar:
Selak telat
Rung garap pr
(Keburu telat, belon ngerjain PR)

Yesi:
Wkwk
Terus kamu pake apa?

Januar:
Jileh sendal pak bon
(Pinjem sandal Pak tukang kebun)

Yesi:
Wolha🤣

Pukul 2 siang, roda motor Januar bergerak melambat ketika sampai di sekitar lokasi jatuhnya selop tadi. Matanya sesekali memperhatikan sisi kanan jalan, sambil tetap berusaha fokus ke depan.

JogjalovartaWhere stories live. Discover now