Memanfaatkan Outline

7.3K 724 88
                                    

Tidak semua orang menganggap outline itu sebagai jalan keluar terbaik sebelum menulis cerita. Ada novelis yang tidak perlu outline dan membiarkan semua berjalan dengan sendirinya, tapi ada juga penulis yang merasa outline itu perlu, dan ada juga penulis yang berpikir bahwa novel tanpa outline itu seperti hidup tanpa arah.

Saya sendiri jenis penulis yang merasa outline itu sangat penting, untuk mengendalikan kengalor-ngidulan saya, dan biar gak ngelantur. Outline sering menyelamatkanku dari writer's block dan membantuku untuk fokus pada bagian apa yang harus kutulis. Tulisan ini tidak berdasarkan sistem akademi, tapi berdasarkan sistem saya sendiri. Melalui trial eror, akhirnya aku menemukan cara untuk memanfaatkan outline dengan baik, jadi kalau terjadi kekeliruan secara kacamata akademis, harap maklumnya.

Cara membuat outline sebelum mulai menulis, pertama, tulislah tesis cerita, kalau bisa 1 kalimat saja sudah cukup untuk menggambarkan cerita yang akan anda tulis secara nutshell. Misalnya, "cerita ini adalah tentang Budi yang babak belur mencari jodoh."


Setelah itu buat sinopsis, apa saja yang akan terjadi dalam cerita tersebut, misalnya;

"Budi adalah seorang anak tunggal, dan anak dari seorang pengusaha kaya raya di dunia. Budi merasa yakin bahwa semua harta kekayaan ayahnya akan jatuh ke tangan dirinya kelak, tapi Budi salah. Setelah ayahnya meninggal, dia mewariskan seluruh harta kekayaannya untuk dibagi-bagikan pada semua anak yatim di dunia. Bagian untuk Budi hanyalah perusahaan dan rumah untuk dikelola dan dipertahankan. Semua itu karena si ayah tidak yakin ada perempuan baik-baik yang mau menikah dengan Budi. Maka dari itu Budi harus memastikan bahwa dia menikah dengan perempuan baik yang akan disetujui oleh neneknya. Budi pun mencari calon istri yang bisa menakhlukkan hati neneknya dan mendapatkan semua harta warisan tersebut."

Setelah sinopsis jadi, kita bisa mulai membuat outline.


Pecah cerita menjadi tiga bagian besar : awal, konflik dan ending.

Setelah itu masukkan detail ke dalam tiga bagian besar tersebut, misalnya:

1. awal : Memperkenalkan pada pembaca, bahwa orang seperti Budi itu eksis di dunia ini.

2. konflik : Budi dan nenek punya selera yang berbeda

3. ending : Budi menikah dan harta warisan itu kembali padanya.


Gemukkan tiga bagian tersebut, masukkan detail lebih banyak lagi. Kalau bisa rencanakan chapter berapa saja yang merupakan awal, mana yang konflik dan berapa yang ending. Kalau membantu, coba untuk memasukkan point-point penting yang harus diketahui pembaca pada chapter tersebut. Misalnya;

1. awal :
- Chapter 1 : seorang anak orang kaya bernama Budi yang punya sifat sombong, tidak tahu terima kasih, suka menindas orang yang lebih lemah, rasis, dll. Harus ditunjukkan kekayaannya, mindsetnya yang sombong dan belagu.
- Chapter 2 : ayah Budi meninggal dunia. Pembaca harus tahu bahwa hubungan Budi dan ayahnya tidak pernah baik sejak ibu Budi meninggal dunia 10 tahun lalu.
- Chapter 3 : pengacara membacakan surat wasiat ayah. Yang harus diketahui pembaca : Budi tidak peduli pada kematian ayahnya dan tidak sabar mendapatkan harta warisan yang banyak.

2. konflik :
- Chapter 4 : Budi tidak terima dengan surat wasiat itu, tapi dia harus menjalankannya. Maka dia mulai mengadakan sayembara di mana-mana (termasuk online) untuk mencari istri. Orang-orang serakah pun berdatangan dan minta bagian yang mahal sampai 50%, mengklaim mereka bisa mengelabui nenek Budi.
- Chapter 5 : Budi membawa satu demi satu calon istrinya ke hadapan nenek, tapi nenek tidak suka dengan mereka. Budi yang kesal akhirnya bertengkar dengan nenek.
- Chapter 6 : Budi melampiaskan kekesalannya sampai dia kena musibah. kecelakaan dan masuk rumah sakit? mabuk dan ditangkap polisi? apapun yang dilakukan Budi, akhirnya dia dan Nenek berdamai, nenek melakukan sesuatu yang membuat pandangan Budi berubah dan bertekad untuk mengubah diri.

3. Ending :
- Chapter 7 : Budi mulai menikmati hidup secara positif dan belajar untuk mengubah sikap.
- Chapter 8 : Budi bertemu dengan seorang gadis baik, yang ternyata adalah teman sekelasnya.
- Chapter 9 : Budi akhirnya menikah dengan gadis baik itu dan nenek merestui hubungan mereka

Misalnya pada saat anda memikirkan apa yang akan terjadi di chapter 8, anda terpikir ide, "kayaknya bagus nih kalau ternyata perempuan yang dicari Budi selama ini ada di dekatnya, cuma gak berani deket-deket karena sifat Budi yang jelek.", mungkin anda mau mengedit chapter-chapter sebelumnya dan memberi catatan bahwa gadis itu harus diperkenalkan juga pada pembaca, biar gak terkesan mendadak. 

EXTRA TIPS :
Jangan malas untuk kembali kepada bagian yang sudah dianggap "jadi" dan memperbaikinya. Jangan malas untuk bolak-balik, karena ini semua baru outline, dan gak ada tulisan yang sekali tulis, langsung jadi dan sempurna. Kalaupun ada, berarti saya yang kurang informasi.

Bersikaplah fleksibel, namun tetap terarah. Kalau ternyata saat menulis cerita anda menemukan ide baru yang sepertinya lebih menarik daripada apa yang ada di outline, jangan ragu untuk mengikutinya. Tapi bila ide dadakan tersebut sepertinya bisa mengganggu apa yang sudah anda rencanakan dengan matang, mungkin anda mau meninggalkan cerita dulu untuk menulis outline baru.

Sekian tips kali ini, semoga tulisan ini bisa membantu teman-teman dalam menyampaikan cerita.



Jadi, Kamu Pingin Jadi Penulis?Where stories live. Discover now