Amputasi

3.7K 333 12
                                    


"Losing is part of the game. If you never lose, you are never truly tested, and never forced to grow."

DAVID SIRLIN, Playing to Win: Becoming the Champion

Sam adalah seorang pecinta alam datang ke hutan Amazon untuk melarikan diri dari hiruk pikuk kota besar. Tapi di pedalaman Amazon, dia digigit ular berbisa. Sam mengikat tangan kirinya yang tergigit itu agar racun tidak menyebar, kemudian dia kembali ke kota dan minta pertolongan dokter. Dokter menyarankan agar Sam mengamputasi telapak tangannya karena racun itu akan menyebar ke seluruh tubuh. Sam menjadi frustrasi, dia tidak rela kehilangan bagian tubuhnya dan menyesali keputusannya untuk berjalan-jalan di hutan Amazon.

Karena menurutnya tangan tersebut sangat berharga baginya, dan dia membutuhkan tangan itu, Sam kemudian menolak mengamputasi tangannya. Tak lama kemudian, racun menyebar ke seluruh tubuh Sam, perlahan dia lumpuh dan akhirnya mati.

Itu adalah ilustrasi mengenai masalah yang umum dihadapi penulis. Seringkali ada sebuah adegan yang sangat bagus, kita sangat menyukai adegan tersebut, tapi adegan itu tidak dibutuhkan oleh naskah, bahkan bisa mengganggu pace, membuat topik cerita jadi tidak fokus. Tapi karena sangat bagus dan kita sangat suka, kita memutuskan untuk mempertahankannya. Akibatnya, cerita kita jadi tidak bisa dinikmati secara maksimal, jadi tidak jelas, membuat pembaca menjadi lelah atau bingung, mungkin menciptakan plothole, dan seringnya sih, menciptakan writer block.

Menurutku, kita harus memprioritaskan inti cerita. Apa yang tidak perlu atau tidak berhubungan, sebaiknya di minimalisasikan saja. Bila ada adegan yang perlu diubah, kita harus rela mengubahnya. Jangan tanggung-tanggung mengubah keseluruhan cerita, bila memang itu keputusan terbaik. Tapi juga jangan gegabah mengubah cerita, hanya karena plothole kecil. Seringlah bereksperimen dengan sudut pandang yang berbeda, dan jangan pernah menyerah menemukan yang terbaik untuk karya anda.

Saya baru saja membuang bagian prolog "Jacques" dari naskah Einherjar, bukan karena jelek, saya suka sekali bagian itu, tapi mempertahankannya akan membuat cerita jadi gemuk, menyebar ke mana-mana dan cerita yang ada di sana juga tidak terlalu diekspos pada keseluruhan cerita. Tapi bagian yang dibuang itu tidak lenyap, bagian itu sudah saya copy paste ke dokumen lain, barangkali bisa digunakan di cerita lain.

Semoga tulisan ini membantu progres menulis teman-teman untuk menghasilkan cerita yang lebih baik. Keep writing, even no one reads!

Jadi, Kamu Pingin Jadi Penulis?Where stories live. Discover now