Cara Menerima Kritik

1.1K 79 57
                                    

Nah, setelah dari bab sebelumnya kita ngritik para pengkritik, sekarang giliran kita belajar menerima kritik. 

Jadi ini, pertama-tama kita harus bisa membedakan yang mana kritik faedah dan mana kritik unfaedah. Cara membedakannya, kita harus siapkan kondisi pikiran dan hati dulu.

1. Be mindfull :  mindfullness adalah sebuah kondisi dimana kita melihat situasi sebagaimana adanya. Kan kadang kita sering terpancing emosi sehingga kita terbutakan oleh self-defense mechanism yang naik cepet banget, efeknya kita jadi melihat situasi penuh bahaya dan ancaman. Akibatnya, kita jadi sering salah paham dan ujung-ujungnya malah bikin berantem. Kalau kita mindfull (ini padanan bahasa indonesianya apa seh???), kita lebih bisa melihat kalau ternyata omongan orang itu sekalipun nyakitin tapi dia bener juga. Atau nggak, kita aja yang salah baca. soalnya kalau membaca itu kan tidak ada unsur body language, sedangkan body language berbicara lebih banyak daripada kata-kata yang keluar itu sendiri. Ini sebabnya kita perlu untuk kalem sebentar dan membaca sesuatu tanpa emosi.

2. Tulisanmu bukanlah kamu : Ini penyebab utama kita sering terluka oleh kritik yang masuk. Karena kita seringkali lupa kalau tulisan atau karya kita itu bukan kita. Karya kita memang hasil buah pikiran kita, tapi itu bukan pribadi kita, itu proyeksi kita. Ibarat kita kentut, memang kentutnya itu berasal dari kita, tapi kita tetap orang, bukan semacam aroma, kan? Sama seperti orangtua yang melahirkan anak, anak itu menjadi pribadi baru yang lain lagi, berbeda dengan orangtuanya walau mereka mewarisi 100% gen ayah ibunya. Itu sebabnya kalau ada orang mengkritik "ceritanya jelek", kita harus menganggap maksud dia berarti ceritanya jelek, bukan kitanya jelek. Memang sih ngeselin kalau orang ngritik singkat gitu doang, tapi yah, kita bisa bertanya ke orang lain yang peduli biar dia ngasih tahu jeleknya di mana. 

3. Positif thinking : kritik itu bukan penghinaan, penghinaan itu lain lagi. Beda keduanya terletak di tujuan dari "kritik" itu sendiri. Kritik itu semacam uneg-uneg, yaitu seseorang berusaha menyampaikan sesuatu yang menghambat mereka untuk menikmati karyamu. Nah, sadar gak? Itu berarti mereka peduli dengan karyamu, mereka ingin bisa menikmati karyamu, tapi ada sesuatu yang menghalangi itu sehingga mereka melemparkan kritik. Harusnya kita berterima kasih karena ada yang menghargai karya kita dan ingin menikmati karya kita tanpa kesulitan. Maka dari itu bersyukurlah kalau ada pembaca bawel yang komentar ini itu, tandanya mereka peduli.

4. Jangan diterima mentah-mentah : manusia itu tidak ada yang sempurna. Kadang ada orang yang kesulitan untuk menyampaikan pendapatnya secara bullseye. Maka dari itu kalau mendapatkan kritik, jangan langsung dianggap sebagai kebenaran. Disaring dulu, kumpulin dulu, lalu kamu tengok lagi karyamu dan coba memahami sudut pandang dia; apa mau dia dengan memberi kritikan tersebut? Setelah kamu memahami kenapa dia berkomentar seperti itu, kamu bisa mengerti inti masalahnya ada di mana. Ingat, kalau kamu merasa ragu, kamu bisa berdiskusi dengan orang yang memang peduli padamu.

5. Tetap sopan dan bersyukur : memang gak selamanya kritik itu bener, misalnya saja kita sedang menulis cerita fantasy tentang negeri di awan, tahu2 ada yang komentar kalau ga mungkin ada bangunan di atas awan karena awan itu empuk, dsb dsb, ini ngeselin kan? Karena jelas2 genrenya fantasy tapi malah komentar kayak ini scifi. Kalau gue sih ya, gue akan mencoba jelasin dengan sopan kalau ini genre fantasy dan imajinasi memang bebas bertanggung jawab, beda dengan scifi. Tapi sebaiknya sih ya, kalau gak bisa ngomong sesuatu yang baik, mending diam saja. Minimal say thanks lah. Bagaimanapun juga orang kan beda-beda, imajinasi kita mau diterima orang lain kok kita ga bisa nerima pemikiran orang lain? 

Itu dulu lima cara menerima kritik yang merupakan struggle terbesar saya dalam bidang tulis menulis. Ya memang saya orangnya sombong, susah nerima kritik, tapi bukan berarti saya ga mau dan ga bisa belajar :p memang kalau sudah ego itu susah banget dikendaliin, tapi bukan berarti ga bisa. 

Kalau kalian sendiri, bagaimana cara menerima kritik? Kritik macam apa yang bikin kalian seneng banget? Jenis kritikan apa yang paling sering kalian terima, hayoo? 

Semoga tulisan ini membantu proses kalian yang kepingin jadi penulis.

Keep writing!! Semangadd!! 

Jadi, Kamu Pingin Jadi Penulis?Where stories live. Discover now