Memilih Novel Bagus untuk Dipelajari

5.6K 440 53
                                    

Pada bagian awal (waktu saya sedang insomnia), saya menyebutkan bahwa untuk menjadi penulis best seller, kita harus banyak membaca buku best seller. Untuk bisa menulis seperti GRR Martin dan JK Rowling, kita harus membaca tulisan mereka, dan untuk bisa menjadi selucu Sule, kita harus menjadi sahabatnya. 

Walau memang sedang ngetroll, tapi sebenarnya itu bukan sepenuhnya bercanda.

Buku yang anda baca, memuat pikiran dari orang dengan pemikiran dan imajinasi tertentu. Selalu ada ide dan buah pikiran dari karya yang diciptakan oleh DNA unik yang takkan terjadi di masa lalu dan di masa depan dari tulisan yang anda baca. Mau ide itu baik atau buruk, itu tetap unik dengan caranya sendiri, tergantung masalah anda suka atau tidak. Bila seni adalah ekspresi diri, maka keunikan tersebut berasal dari bagaimana anda menyampaikan keindahan (dalam caranya sendiri) dari apa yang anda persepsikan, anda lihat dan anda pelajari. Anda adalah pabrik, seni adalah produk yang anda hasilkan, dan bahan mentah produk itu adalah pengalaman. 

Seperti halnya DNA yang bisa menjadi serupa tapi tak sama, demikian pula dengan karya anda dan orang lain. Mungkin anda akan menjumpai karya-karya yang mirip, tapi tidak pernah identik. Mungkin di antara karya-karya yang mirip itu, ada orang yang sudah melakukannya lebih dari 10.000 jam, dan ada yang sudah melakukannya selama 2 jam. Perbedaan jam terbang ini yang membedakan kualitas antar karya yang sesungguhnya satu tipe. 

Kabar baiknya, anda bisa tahu sendiri karya mana yang satu tipe dengan anda, namun memiliki jam terbang yang berbeda dengan anda. Bila anda menyukai ide dan konsep di dalamnya, dan mudah untuk memahami karya tersebut, mungkin karya itu satu tipe dengan karya anda. Seperti menemukan cinta pada pandangan pertama, dimana dua orang asing duduk dalam kereta kemudian tahu dengan sendirinya bahwa orang asing di dekat mereka inilah orang yang ingin mereka nikahi, mungkin seperti itulah gambaran bagaimana anda bisa tahu sebuah karya memiliki satu tipe dengan anda. 

Mungkin perasaan minder akan menghalangi anda dalam menemukan karya tersebut. Pikiran-pikiran seperti ini : "Aku merasa karyaku sangat mirip dengan JK Rowling dalam beberapa hal, cuma aku belum sepengalaman JK Rowling." Kemudian masuklah si minder, "belagu luh! JK Rowling kan master! Lu mah bukan apa-apa!"

Jangan hiraukan si minder itu, kalau anda yakin anda satu tipe dengan gaya berseni JK Rowling, ambil novel dia, baca semua dan tekuni baik-baik. Perhatikan bagaimana dia menyampaikan adegan, apa yang hendak dia sampaikan di balik kalimat-kalimatnya, bagaimana dia bersarkasme, bagaimana dia membangun mood, bagaimana dia menokohkan karakter-karakter dalam bukunya. Pelajari semuanya, atau nikmati setiap hal positif yang anda dapatkan dari sana. Jangan terburu-buruk membaca semua dengan cepat atau bernafsu untuk menyelesaikan bukunya meski anda sedang tidak mood. Membaca yang benar adalah membaca dengan lambat, memahami kata per kata dan memahami apa maksud dari sebuah cerita seutuhnya. Aku berikan satu petunjuk : orang dengan mood baik, cenderung bisa belajar lebih baik. Maka dari itu, bacalah buku saat mood anda sedang baik, dan bila mood anda gak baik-baik juga, lakukan sesuatu untuk membuat mood anda baik. Kabar baiknya, pikiran anda bisa anda manipulasi sendiri sehingga anda bisa mendapatkan mood yang anda inginkan. Yang penting anda mau, maka tidak akan sulit.

Saya sendiri merasa tulisan saya cocok dengan tulisan Neil Gaiman maupun Haruki Murakami (walau mungkin orang lain merasa tulisan saya lebih seperti tulisan si anu atau si itu), karena sangat mudah untuk memahami dan membaca cerita mereka, dan saat membaca tulisan mereka, saya merasa jadi lebih mudah untuk menulis tulisan saya sendiri. Yakinlah pada insting anda sendiri, percayalah padanya. Insting anda tahu ke arah mana anda harus pergi untuk menjadi diri anda sendiri yang terbaik. Toh anda menemukan kecocokan tulisan ini bukan untuk membanggakan kemampuan anda (dan jangan dibanggakan), tapi untuk kemajuan ilmu anda sendiri.

Hal berikut yang tidak kalah penting, namun harus juga dilakukan; perhatikan mood anda saat membaca tulisan novel-novel bagus itu. Kalau anda merasakan emosi apapun, misalnya anda menangis saat seorang tokoh mati, berarti penulis itu berhasil mengambil simpati anda dan membawa anda masuk ke dalam dunia yang dia ciptakan. Kusarankan anda untuk berhenti sejenak dan memikirkan kenapa anda merasa sedih. Apa yang membuat anda merasa sedih? Anda harus tahu kenapa anda sedih, menulis essay tentang apa yang anda rasakan sangat membantu. Tulis semua beserta alasan-alasannya.

Contoh pada saat saya menonton film wuxia "Demi God, Semi Devil", pada adegan kematian A Zhu, saya menangis sedih sampai merasa sakit hati. Kuakui, itu adegan death scene paling depresif yang pernah kualami terhadap karya fiksi, mungkin lebih depresif daripada kematian Guan Yu. Adegan itu begitu kuat sehingga setelah lewat beberapa episode dan saat Xiao Feng teringat pada A Zhu saat melihat adiknya, saya kembali menangisi kematian tokoh fiksi tersebut. Berikut adalah catatanku tentang death scene itu :

"Aku menangis karena A Zhu harus melakukannya, karena Xiao Feng harus melakukannya. A Zhu harus melindungi keluarganya, dan Xiao Feng harus membunuh orang yang memfitnah dan membunuh keluarga dan gurunya. Aku menangis karena mimpi yang mereka bagi bersama, aku menangis karena mimpi itu sia-sia. Tapi ini harus terjadi, ini yang sepantasnya mereka lakukan. A Zhu orang yang sangat baik, saat dunia memfitnah Xiao Feng, dia tetap ada di sisinya dan membelanya, tapi orang itu harus mati karena Xiao Feng mengira ayah A Zhu yang membunuh orangtuanya. Xiao Feng tidak tahu karena A Zhu paham Xiao Feng harus melakukannya(balas dendam); apapun yang dilakukan orang itu(pemfitnah Xiao Feng) pada Xiao Feng, terlalu kejam sehingga aku sendiri ingin mencekik mereka."

Dan berikut adalah catatan saya pada saat saya membaca novel Roman Tiga Kerajaan dan menjadi depresi pada adegan kematian Guan Yu: 

"Itu adalah situasi yang buruk, gelap, tanpa harapan. Seperti orang yang dimasukkan dungeon kemudian disiksa perlahan sampai mati, harapan benar-benar kosong. Yang bisa dilakukan hanya berjalan sedikit demi sedikit menuju kehancuran. Aku sedih karena kejayaan yang dimiliki Guan Yu mendadak tercabik-cabik dalam waktu singkat karena kesombongannya sendiri dan meremehkan lawan. Kenapa dia harus meremehkan orang lain? Sialan! Aku peduli karena aku sudah melihat perjuangan Guan Yu sejak dia masih buronan dan bertemu Liu Bei, bagaimana dia membangun reputasi dengan kehebatannya dalam perang ... semua harus hancur gara-gara dia sombong seperti itu. Apalagi Guan Ping, dia tetap di sisi ayah angkatnya dengan setia."

Bila anda terlalu sering menulis dan tidak pernah membaca karya yang benar-benar bagus, potensi dalam tulisan anda akan sia-sia karena anda tidak tahu sudut pandang pembaca.

Sebaliknya bila anda terlalu sering membaca dan nyaris tidak pernah menulis, mungkin anda tidak akan cukup peka untuk melihat apa yang sesungguhnya hendak disampaikan oleh penulis.

Baca dan menulis harus berimbang, karena untuk menjadi pembaca yang baik, seseorang harus jadi penulis yang baik. Dan untuk menjadi penulis yang baik, seseorang harus jadi pembaca yang baik.

Itu dulu dua sen dari saya, bila anda merasa ada yang terlewat, jangan ragu untuk menyampaikannya di kolom komentar. Semakin banyak orang yang menyukai tulisan, semakin banyak perubahan yang bisa kita ciptakan. Bukankah dunia ini menyimpan pikiran-pikiran hebat kemanusiaan dalam alat yang bernama buku? Berbagi itu indah. :)










Jadi, Kamu Pingin Jadi Penulis?Where stories live. Discover now