Perihal Fokus Chapter

1.1K 140 10
                                    

Mungkin yang suka dan sering bikin outline sudah ngerti soal ini. Jadi dalam satu buku itu terdiri dari banyak chapter, dalam satu chapter terdiri dari banyak halaman. Nah, pernah terpikir gak sih kenapa harus dibagi-bagi dalam chapter? Kenapa gak sekalian aja jalan semua?

Sebenarnya ini taste masing-masing penulis dan pembaca sih, tapi kalau menurut saya, peranan chapter dalam sebuah novel itu untuk memfokuskan peristiwa cerita dalam satu act. Misalnya ada cerita tentang Wati yang mengadopsi seekor anjing jelmaan Sultan Negorolongit yang dikutuk setelah kudeta.

Outlinenya misalkan seperti ini : 
Perkenalan : Wati, gadis biasa yang selalu dibully teman-temannya, menemukan seekor anak anjing lucu lalu mengadopsinya. Ternyata anak anjing itu sangat pintar dan mengerti bahasa manusia.
Konflik : Anjing itu akhirnya berhasil menyampaikan kepada Wati bahwa dirinya adalah seorang Sultan Negorolongit yang diusir karena ada kudeta. Dia minta bantuan Wati untuk memulihkan dirinya agar bisa kembali ke langit untuk merebut kembali negerinya yang dirampas. Untuk membantunya, Wati harus menemui penyihir jahat namun sakti bernama Nyi Roro Wetan.
Klimaks : Ternyata Nyi Roro Wetan adalah seorang transgender dan dia meminta tumbal berupa lelaki ganteng yang sedang ditaksir Wati, namanya Wawan. Wati pun harus memilih untuk menolong anjingnya atau menyelamatkan Wawan. Akhirnya Wati ditantang duel dengan Nyi Roro Wetan yang kalah setelah dibacakan doa sederhana. Sultan Negorolongit berhasil kembali ke wujudnya semula dan pulang ke langit untuk berperang. Dia berhasil memenangkan kembali negerinya yang dirampas.
Ending : Sultan Negorolongit memberikan hadiah kepada Wati, berupa posisi penting di langit. Namun Wati memilih untuk pulang ke rumahnya dan menjalani hidup seperti biasa. 

Dari seluruh sinopsis dan pembagian babak tersebut, kita tinggal masuk ke dalam detail cerita. Dalam detail cerita itu, satu babak dibagi jadi beberapa chapter. 

Misalnya : 
  Perkenalan : Wati, gadis biasa yang selalu dibully teman-temannya, menemukan seekor anak anjing lucu lalu mengadopsinya. Ternyata anak anjing itu sangat pintar dan mengerti bahasa manusia.  

Terdiri dari :
Fokus chapter 1 : Menceritakan tentang Wati, gadis nerd pecinta anjing yang sering dibully. 

Jadi di chapter 1 itu kita berfokus untuk menceritakan tentang siapa Wati, apa hobinya? Dia tinggal di mana? Penampilannya bagaimana? Apa yang penting buat dia.

Nah, tujuan dari fokus chapter ini adalah agar cerita kita bisa lebih terarah lagi. Fokus chapter juga menentukan aksi apa yang akan terjadi dalam cerita itu sehingga setiap chapter punya progress (kemajuan) cerita. Kemajuan cerita itu maksudnya adalah aksi yang diambil si tokoh atau peristiwa yang terjadi yang memberi dampak bagi kelanjutan cerita. 

Misalnya si Wati melihat seekor anak anjing di tepi jalan, Wati kemudian beraksi mengadopsi anak anjing itu. 

Ini ada progress cerita, karena aksi Wati yang mengadopsi anjing itu memberikan akibat yaitu dimulainya keterlibatan Wati dalam kudeta Sultan Negorolongit. Usahakan dalam satu chapter harus ada perkembangan cerita, karena aksi tokoh adalah sesuatu yang engaging, berfungsi untuk memberi rasa tertarik pada pembaca.

Kadang fokus chapter juga bisa membantu kita melawan writer block loh.

semoga membantu ya! 

Jadi, Kamu Pingin Jadi Penulis?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang