Welcome to the Hell!

749K 30.4K 726
                                    

Happy 1.15 ribu readers!! Alhamdulillah cerita abal-abalku ini dapat respon baik ^_^ jangan lupa VOTE guys!!

Author POV

- Sean Side -

Damn! I miss you baby!

Sean menatap serius layar macbooknya. Ia sedang mengamati pergerakan Tayana dari cctv.

"Shit! Akan kubunuh kau Deon!" Umpatnya saat Deon mendekati dua wanita itu. Deon menatap cctv dengan senyuman mengejek, Sean hanya menggeram kesal karena sepupu usilnya itu.

"Suruh mereka ke ruanganku." Perintah Sean menelpon resepsionis itu saat Tayana dan Dinda sudah ada disana. Ia berdiri lalu menatap pemandangan kota dari jendela besarnya. Jantungnya berdebar kencang saat mengingat setiap inci tubuh Tayana.

'Kau milikku Tayana'

'Cklek'

Pintu itu terbuka, mereka masuk keruangan Sean, dan Sean masih menatap kearah jendela.

"Ms. Teira mari ikut saya." Ajak sekertaris itu, Sean membalik tubuhnya lalu menatap wanita yang dia rindukan sedang melihat kepergian Dinda dan resepsionisnya.

"I miss you so bad honey" Tayana melompat kaget.

Sean memeluk Tayana erat, menelusup dileher wanita yang membuatnya tak waras, menghirup setiap harum tubuhnya.

"Se-Sean," Tayana mencoba melepas diri dari pria ini tapi pelukan mereka semakin erat. Sean menatap wajah Tayana yang sudah memerah padam.

"Le-lepaskan, tolong le-pas-" Sean mencium Tayana, melumat bibir ranum itu perlahan. Tayana merontah, tapi lagi-lagi usahanya sia-sia karena tangan Sean berada di tepat kepalanya. Awalnya Tayana tidak membalas ciuman itu tetapi karena ciuman Sean sangatlah menghayutkan, dia pun membalasnya, membuat Sean tersenyum puas disela-sela ciuman mereka.

'Cklek'

Tiba-tiba pintu ruangan Sean terbuka, sontak Tayana melepaskan ciumannya, dan membuat Sean menggeram kesal karena telah diganggu.

"Whoa, Kurasa burungmu tak akan puas hanya dengan satu sangkar Mr. William." ucap wanita berusia 19 tahun itu. Sean menatap wanita itu datar.

"Ada urusan apa kau kesini?" Tanya Sean datar, wanita itu menatap Tayana yang menuduk malu.

"Kenapa yang ini berbeda? Biasanya mereka bertingkah seperti bitch, 'sayang dia siapa?' 'Dia mengganggu kita honey, usir saja' dan blablabla." ucap wanita yang masih menatap Tayana aneh, dia mendekati Tayana lalu memerhatikan setiap inchi tubuh Tayana.

"Demi sempak nenek Tapasya!! Apakah dia operasi plastik?" Pekiknya saat Tayana menatapnya. Sean menarik Tayana kedekapan. Wanita itu mendengus kesal, pasalnya ia belum puas meneliti wajah Tayana.

"Aku belum selesai melihatnya! Kau jahat sekali kak!" Pekiknya lagi.

'Kak? Apa dia adiknya Sean? Tapi mengapa mereka berbeda.' Batin Tayana.

"Sudahlah Sesah langsung saja ke intinya." ucap Sean to the point. Dan wanita bernama Sesah itu mulai berkata panjang lebar. Tayana hanya celingak-celinguk menatap dua manusia ini. Wajah mereka memang memiliki sedikit kemiripan tapi, dari segi sifat, sangatlah tidak mungkin.

"Ini calon istriku." ucapnya santai. Dua wanita itu membulatkan mata kaget. Sean hanya terkekeh geli melihat ekspresi mereka. Tayana melepaskan diri dari dekapan Sean lalu menatapnya tajam.

My One Night Stand is My CEO | #1 WILLIAM'S BOOKS SERIES |Where stories live. Discover now