Leave You

202K 15.8K 369
                                    

Kabar gembira untuk para readers yang suka cerita galau penuh konflik! uciiamalia baru aja nerbitin cerita yang bener-bener nguras air mata dan emosi!

Kabar gembira untuk para readers yang suka cerita galau penuh konflik! uciiamalia baru aja nerbitin cerita yang bener-bener nguras air mata dan emosi!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Benar, jika banyak yang mengatakan padamu bahwa penyesalan selalu datan terlambat. Atau mungkin kau pernah mendengar tentang karma yang tak akan pernah salah dalam mendatangi seseorang? Dan disinilah aku akan mengisahkan tentang semuanya kepadamu.

Dan kisah ini kutuliskan agar kau dapat lebih menghargai sebuah hati.

--

Double up again! Nuna turutin buat fast upnya, ini juga dikejer-kejer waktu hihi. Liat siders lebih banyak dari yg ngevote nuna uda belajar ikhlas.
So Happy Reading!

Vote and Comment sesudah membaca Guys!!

--

"Kita dimana? Turunkan aku." Ucapnya sambil merontah. "

"Di tempat dimana Sean tidak akan bisa menemukanmu dan kau akan turun saat kita sampai."

--

Tayana melotot kaget, ia menatap sekelilingnya dengan bibirnya yang menganga.

"Ken! Kenapa kau seperti ini, aku akan mengurus hidupku sendiri!" Pekik Tayana penuh amarah. Pasalnya dirinya sama sekali tidak mengetahui mereka sekarang ada dimana.

Ken masih setia melangkahkan kakinya tanpa terusik dengan perkataan Tayana.

"Mike tolong aku!" Pekiknya memohon dengan wajah memelasnya. Mike tersenyum lalu mensejajarkan kedua tangannya yang penuh dengan peralatan medis dan makanan favorite Tayana disamping wajahnya sambil menggoyangnya kecil.

Seolah mengatakan, 'Tenang saja, aku akan selalu disampingmu, lihat apa yang telah aku bawa untukmu.'

Tayana mengigit bibirnya kuat, ia bingung sekarang apa yang harus ia lakukan. Bukan ini yang ia rencanakan sejak awal .

"Bibirmu bisa terluka nanti, rencanamu tidak akan berhasil. Kau tidak akan bisa melarikan diri dari kami."

Tayana langsung ternganga kaget, bagaimana bisa Ken mengetahuinya, padahal semua rencana itu sudah ia pikirkan matang-matang.

Ia akan meminjam uang Mike untuk membuka kedai kecil di suatu pendesaan. Membesarkan baby twin dengan penuh ketenang dan kedamaian tanpa adanya masalah.

"Kau penasaran kenapa aku bisa mengetahuinya?" Ujar Ken santai. Tayana mengangguk kuat.

"Sebaiknya kita masuk dulu." Potong Mike dengan senyuman yang pernah luntur. Ternyata mereka sudah sampai di pintu utama rumah besar tersebut.

-

"Bagaimana kau bisa mengetahuinya?" Tanya Tayana, wajahnya tampak sangat penasaran.

Mike dan Ken yang tampak sibuk dengan minuman mereka masing-masing pun mengalihkan pandangan mereka ke arah Tayana.

"He is Ken, Tayana, bahkan ukuran celana dalamku dia bisa mengetahuinya." Celetuk Mike mencairkan suasana. Ken menatap Mike tajam.

"Untuk apa aku mencari tahu ukuran celana dalammu!"

"Mpfft, Hahahahaha!" Tayana yang sedari tadi terlihat murung, tertawa terpingkal-pingkal karena topik pembicaraan dua lelaki tampan itu.

Mike menyenggol bahu Ken lalu tersenyum. Ken sedari tadi hanya menatap Mike datar seolah mengerti sekarang.

Mereka harus membuat wanita spesial itu bahagia, dan melupakan sepupu bodohnya itu.

-

Tayana menghirup angin pagi dari balkon, dia sangat menyukai tempat yang sudah dia tempati hampir sebulan ini.

"Perasaan ini masih ada, mommy sangat merindukannya." Ucapnya sambil mengelus perutnya yang masih terlihat rata.

Ia pikir dengan tidak menatap wajahnya ia dapat melupakan pria itu. Tapi nyata berbanding terbalik, rasa rindunya malah semakin menggebu-gebu, yang juga diikuti rasa sakit di hatinya.

Air matanya lagi-lagi jatuh, saat mengingat Sean yang telah menghianatinya. Ucapan, janji, dan perlakuan manisnya hanya tinggal kenangan sekarang. Mereka pasti sudah menikah dan berbahagia karena Sarah tengah mengandung anak Sean.

Sedangkan dirinya hanya berdiam diri dirumah dengan pikiran yang bertolak belakang dengan perasaannya. Dan pahitnya, ia mengandung tanpa ada pria yang ia cintai di sampingnya, di tambah anak-anaknya nanti akan lahir tanpa seorang ayah.

Tetapi ia tetap bersyukur, ada Ken dan Mike yang selalu ada disampingnya, yang selalu membuat dirinya tertawa.

Terkadang ia kasihan kepada Mike dan Ken, mereka terlihat sangat frustasi jika Tayana ngidam yang aneh-aneh. Sepertinya si kembar sangatlah nakal, mereka seperti senang saat melihat wajah Ken dan Mike frustasi.

Tayana menjadi merasa bersalah kepada Mike dan Ken, dua pria itu sibuk mengurus dan menemaninya, membuat waktu mereka menemui kekasih mereka menjadi berkurang.

"Sarapannya sudah selesai, ayo kita makan." Ajak Mike mengelus bahu Tayana lembut.

Tayana menatap Mike lalu tersenyum aneh. Mike mengkerutkan keningnya lalu meletakkan telapak tangannya di kening Tayana.

"Tidak panas." Ucapnya lalu ia teringat.

'Danger!'

"Aku ingin ice cream berbentuk Unicorn, dan baju ballet."

Mike ternganga,

'I want to die right now'

Bersambung...

Medan, 28 Juli 2017.

My One Night Stand is My CEO | #1 WILLIAM'S BOOKS SERIES |Where stories live. Discover now