Berantakan

434K 20.3K 536
                                    

Haloooo.... semuaaa!
Suprise update!!

Dikarenakan jum'at kemaren nuna ga jadi update, so.. hari ini nuna bakal nepati janji... yeyeyeeye

Dengan konflik yang Hmmm...
Dan part yang panjang....

VOTE DULU BARU BACA!

--

Dengan amarah yang memuncak Sean memukul stir mobilnya berkali-kali. Wajahnya memerah, rahangnya mengeras.

"Ahk!" Teriaknya frustasi. Rasa sakit itu sangat mendalam. Sean mulai memacu mobil sportnya dengan kecepatan tinggi. Pikirannya kacau, andai saja ia tidak mengatakan kata-kata laknat itu, andai saja Sarah tidak datang lagi kehidupnya, andai saja.

Mobil mewahnya terparkir di depan Club mewah. Dengan langkah gontai dia memasuki club itu, para wanita penggoda disana menatapnya lapar. Jelas saja, siapa yang tak mengenal seorang Sean Wiliam.

"Woah, tamu agung kita akhirnya kembali muncul." Ucap bartender itu di sertai tawanya. Sean menatap bartender tampan itu tanpa minat. Hatinya sangat kacau, di pikirannya hanya ada Tayana,

Senyumnya
Wajah kesalnya
Tawanya

"Seperti biasa?" Tanyanya, Sean hanya mengangguk lemah.

"Apa masalah kantor? Ken baru saja menambah wanita baru jika kau mau."

"Aku tidak membutuhkannya. Aku hanya membutuhkan wanitaku West." Ucapnya sambil terus meneguk minuman itu. West tertawa renyah. Yah, club itu adalah milik Ken.

"Sarah?"

"Not she."

Bartender itu menautkan alisnya, jadi gosip itu benar? Seorang Sean Wiliam sudah memiliki calon istri.

"Wah, who is the lucky girl?"

"Tayana, Tayana Corine." Ucapnya tersenyum lirih. West yang melihat perubahan sikap Sean menaikkan alisnya, disaat lelaki itu mengetahui Sarah berselingkuh saja ia tak segila ini. West menatap botol alkohol Sean yang sudah kosong.

"Kau sudah menghabiskan satu botol Sean, berhentilah." Sean tak mengubrisnya, ia tetap meneguk alkohol itu. West yang melihat tingkah Sean hanya menggelengkan kepala.

"Berikan aku satu botol lagi." Pekiknya lalu terkekeh lemah. West mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

Sean yang sudah mabuk berat terus menyebut nama Tayana. Selang beberapa menit seorang wanita cantik datang.

"Cepat bawa dia, aku harap kali ini caramu berhasil." Ucap West menyeringai. Wanita itu mengecup bibir West lalu tersenyum licik.

"Pasti honey, seorang Sarah tak akan pernah gagal." Ujarnya masih dengan senyuman liciknya.

Sarah pun membopong Sean menuju kamar VIP di club itu. Ia menghempaskan tubuh Sean ke ranjang.

"Eunghh, Tayana! aku merindukanmu!" Pekiknya setengah sadar saat Sarah menaiki tubuhnya. Sarah menggeram kesal. Selalu saja Tayana!

"Aku mencintaimu Tayana, sangat mencintaimu." Kata-kata itu akhirnya lolos dari bibir Sean. Amarah Sarah semakin memuncak. Ia melumat bibir Sean tanpa ampun. Sean yang terpengaruh alkohol dengan agresif membalas lumatan Sarah.

Dan malam itu menjadi malam tersial bagi seorang Sean Wiliam.

-

"Hey Ken!" Jerit seorang pria berambut pirang. Deguman keras di club itu membuat Ken tak mendengarnya. Pria itu menepuk punggung Ken, dan dengan refleks Ken menarik tangan pria itu dan langsung membanting tubuh pria itu ke depan. Semua orang memandang mereka.

My One Night Stand is My CEO | #1 WILLIAM'S BOOKS SERIES |Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt