Pria Hidung Belang!

612K 24.2K 234
                                    

Hai semua sebelum baca ceritaku intip-intip juga cerita rizki_12_.

-

Sean tertawa kecil saat mengingat tingkah lucu Tayana. Semalam mereka melakukan women on top dan ternyata Tayana jauh lebih agresif dari yang ia pikir.

Setelah melakukan meeting di kantornya, Sean akan meeting lagi di salah satu mall yang ia miliki.

'Drrtt... Drrtt'

"Ada apa?" Ucap Sean to the point.

"Ms. Corine dan Ms. Willian baru saja keluar dari rumah."

"Sudah aku katakan jangan izinkan Tayana untuk keluar rumah!" Bentaknya sambil menggebrak meja.

"Ma-mamaaf, Ms. William bilang mereka akan ke butik Mrs. William."

Sean mematikan telpon itu kasar. Lalu dia tersenyum miring, untung saja mereka ke butik mommy di mall, jadi Sean bisa mengawasi gerak-gerik wanitanya itu.

'Sepertinya kau tak takut dengan hukumanku Tayana' batinnya.

-

Sean mengawasi dua wanita itu dari belakang, sudah dua jam mereka berkeliling, dan dia sangat yakin pasti Tayana sudah kelelahan. Secara, adik tengilnya itu seperti kerasukan setan kalau sedang belanja.

Sean melangkah mendekati mereka. Langkah demi langkah, hingga langkah itu terhenti dan akhirnya suara bass itu terdengar.

"Sepertinya kau tak takut dengan hukumanku." Ucapnya tajam.

Tubuh dua wanita itu tampak menegang lalu membalikkan tubuh dengan perlahan secara bersamaan. Tayana menatap Sean takut dan Sesah hanya nyengir kuda.

"Ambil barang-barangnya." Perintahnya kepada dua pengawalnya, dan dengan sigap mereka mengambil semua papperbag di tangan Tayana.

"Hai kakak, hehe, piece!" Sapa Sesah saat Sean menatapnya dengan tatapan tajam .

"Ayo pulang!" Sean menarik tangan Tayana kuat, tapi dengan cepat Tayana menepisnya.

"Aku dan Sesah masih ingin jalan-jalan, kau pulanglah duluan." Jawab Tayana sinis.

Rahang Sean mengeras seketika.

"Kau ikut aku berjalan atau aku akan menggendongmu secara paksa."

"Aku ti- ahk! Sean, turunkan aku!" Sean mengendong Tayana ala bridal style lalu melangkah pergi. Semua pengunjung serta pegawai mall pun melotot kaget. Dan Sesah, ia hanya tertawa melihat tingkah dua manusia itu, lalu melambaikan tangannya.

-

At the car,

"Aku sudah memberi pilihan." Ucap Sean mengingatkan, Tayana menatap Sean kesal, rasanya ia ingin menarik kuat rambut halus Sean. Tayana sudah sangat emosi, ia hanya menatap keluar jendela mobil. Ia bahkan tak mengubris Sean yang mengomel sepanjang perjalanan.

"Tayana. Please, sampai kapan kau mendiamiku seperti ini? Baiklah aku menyerah. Tapi ingat, kau harus menjalani hukumanmu!" Ucapnya panjang lebar. Kuping Tayana bahkan sudah panas mendengarnya, orang-orang telah salah mencap pria itu Ceo dingin! Bahkan omelannya mengalahkan omelan ibu-ibu hamil!

My One Night Stand is My CEO | #1 WILLIAM'S BOOKS SERIES |Där berättelser lever. Upptäck nu