Amarah 3 Penerus Tahta

319K 21K 1.9K
                                    

Happy weekend! Bakal fast update seterusnya...
Sidersnya buat nuna patah hati(nangis bombay). So, jangan lupa buat Vote dulu baru baca💜

--

Sean menatap ponselnya tanpa ekspresi, sejak Tayana menghilang ia adalah iblis tanpa jiwa.

Pintu mobil terbuka dan menampilkan pelayan berambut pirang.

"Ken dan Deon sudah di Black Room"

Tak ada tanggapan, Sean berdiri lalu dengan wajah bak iblisnya ia melangkah pelan melewati pelayan berambut pirang itu yang menunduk takut.

Tak ada yang tahu tentang hilangnya Tayana, semua orang-orang kepercayaan Sean menutup mulut mereka rapat-rapat.

"Mereka sudah ada di dalam."

Sean mengangguk pelan, dan melangkah memasuki ruangan bernuansa gelap itu, terlihat Ken dan Deon yang sudah duduk di sofa ruangan itu.

Disisi sebelah kanan banyak pria berjas hitam tergeletak berlumuran darah, dan sudah jelas siapa pelakunya.

"Apa kau sudah meminum obatmu?" Tanya Deon langsung saat Sean baru saja menduduki sofa itu. Ken juga menatap Sean penasaran.

"Aku sudah tidak meminum obat sialan itu sejak Tayana hadir dihidupku." Ucapnya menggeram dengan wajah putih pucatnya.

Ken dan Deon saling bertatapan, tatapan yang sangat sulit diartikan.

"Apa orang-orang bodohmu itu tak bisa menemukan mereka dengan cepat? Atau mungkin lebih baik aku saja yang turun tangan?" Ucapnya menatap Ken tajam.

"Aku tidak ingin kau lepas kendali, belajarlah dari kesalahanmu dimasa lalu." Ucap Ken tak kalah tajam.

'Bugh'

Sean memukul meja kayu di hadapan mereka itu dengan kuat, membuat kepalan jarinya mengeluarkan darah.

"Lepas kendali? Haha! Lihat aku sekarang, apa saat ini aku bisa mengendalikannya?!"

'Drrtt'
'Drrtt'
'Drrtt'

"Halo..."

"Tayana!"

"Sean! Tolong kami!"

Tanpa pikir panjang Sean langsung mematikan sambungan telpon itu lalu melacak nomor ponsel itu dan mengsharenya kepada Ken.

"Apa itu Tayana? Kenapa kau mematikannya." Ujar Deon emosi, sedangkan Ken tersenyum penuh kemenangan saat orang-orangnya sudah mendapatkan hasil.

"Shit! Sudah kuduga ini kerjaan Ibumu!" Pekik Sean kuat dengan rahang mengerasnya. Deon langsung mengambil telpon Sean lalu melihat semua gambar dan keterangan yg ada disana.

Terdapat gambar ibunya yang sedang tertawa senang dimeja kasino serta tiga orang wanita yang sedari tadi mereka cari sedang ditarik paksa menuju suatu ruangan.

Tanpa pikir panjang Sean melangkahkan kaki keluar ruangan itu. Tayana akan dilelang? Yang benar saja! Bersiap-siaplah menerima akibat karna membangunkan seorang Sean William yang dulu.

Sean memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, meninggalkan Ken dan Deon yang membuang nafas frustasi.

"Sebaiknya kita segera menyusulnya, kali ini perasaanku sungguh-sungguh tidak enak." Ujar Deon langsung berlari memasuki mobil yang langsung diikuti Ken dan orang-orangnya yang sudah bersiap mengikuti mereka.

-

'Bugh'
'Bugh'

Sean memukul stir mobilnya kuat, saat ini dia sedang melaju kencang menuju ketempat Tayana berada.

My One Night Stand is My CEO | #1 WILLIAM'S BOOKS SERIES |Where stories live. Discover now