Got You Babe

216K 16K 497
                                    

Double Up! Happy Reading!
Vote dan Comment jangan lupa!

--

Ken memasuki mall miliknya yang sudah lama tidak ia kunjungi. Para pegawai disana tampak sudah berbaris rapi lalu membungkuk hormat, tampak juga dibelakangnya Trey, direktur dan manager mall yang mengekorinya.

Ken dan yang lainnya menaiki lift, disaat Trey akan menekan tombol Ken menahannya. Lalu Ken menekan tombol 3, membuat semua orang dibelakangnya saling menatap kebingungan, karena ruangan Ken berada di lantai 6.

'Ting'

Ken yang masih setia dengan tatapan dinginnya pun mulai melangkah keluar. Para pegawai disana masih berbaris rapi sambil membungkuk hormat. Dia terus melangkah sampai dia berhenti tepat di depan pegawai wanita yang tubuhnya sangat tak asing.

"Kau sangatlah nakal baby, coba tebak hukuman apa yang akan aku berikan kepadamu nanti malam." Ucapnya yang sontak membuat semua pasang mata disana menatap Ken kaget.

"Ken, tutup mulutmu!" Desis wanita itu pelan, membuat semua pasang disana beralih menatapnya yang masih setia membungkuk.

"Kau! Apa kau ingin dipecat hah?!" Pekik manager itu, tangannya yang hampir menarik rambut wanita itu tertahan karena Ken menggenggam lengannya dengan kuat, sampai lelaki tua itu merintih kesakitan.

"Jangan pernah menyentuh satu inci pun dari tubuhnya atau tanganmu akan aku patahkan." Ucapnya lalu melepaskan tangan manager itu yang langsung membungkuk meminta maaf.

"Ken! Baiklah aku menyerah." Pekik wanita itu yang sudah berdiri tegap, dan kita bisa menebak kalau wanita itu adalah Araxi Deolla.

"Good girl." Ken tersenyum manis, membuat semua pegawai wanita disana memekik kesenangan.

Araxi menghentakkan kakinya dan langsung berjalan mendahului Ken dan yang lainnya. Membuat Ken terkekeh pelan, lalu mulai melangkah mengejar Araxi.

Para pegawai disana memekik kegirangan karena bisa melihat seorang Ken William yang sangat jarang datang ke mall itu, dan ada juga yang memaki Araxi dalam hati karena sangat beruntung bisa mendapat CEO mall itu.

"Wah! Aku tidak menyangka bahwa sahabatmu itu adalah kekasih seorang Ken William." Ucap salah satu pegawai wanita itu kepada Derly sahabat Araxi yang masih ternganga kaget.

-

Sesampai di depan pintu ruangannya, Ken melihat ada sesuatu yang mencuringakan dari gagang pintunya. Ken tersenyum misterius lalu membuka pintu secara perlahan.

"Sepertinya aku sedang kedatang tamu, kalian mengantarku sampai disini saja, kau terkecuali Araxi." Ken menahan Trey yang mencoba masuk ke ruangannya, Ken menatap Trey seolah berkata 'tenang saja, aku bisa mengatasinya'.

Ken menggenggam tangan Araxi agar ikut masuk ke dalam ruangannya. Ken tersenyum saat melihat ada seseorang di balik kursi kerjanya.

"Bagaimana kabarmu sepupu kesayangku?" Ujar seseorang dari balik kursinya.

Araxi melotot kaget dan langsung bersembunyi dibalik badan Ken, Ken menyeringai.

"Sepertinya kecerdasanmu sudah mulai membaik. Bagaimana? Apa kau sudah menemukan sesuatu? Aunty bahkan lebih cepat darimu."

Kursi itu berbalik dan coba tebak siapa orang dibalik kursi itu.

"Sean," ucap Araxi pelan, Araxi memutar bola matanya kesal, ia pikir dibalik kursi itu adalah musuh-musuh Ken yang semuanya memiliki wajah-wajah yang sangat menyeramkan.

"Apa maksud dari ucapanmu bahwa Mom-" ucapan Sean terpotong saat Araxi mengangkat tangannya seolah berkata 'Berhenti'.

"Ken, lebih baik aku keluar dan melanjutkan pekerjaanku!" Ken menatap Araxi intens, lalu menggeleng.

"Kau boleh keluar tapi tidak untuk bekerja, gantilah pakaianmu dan kembali lagi kesini." Perintahnya yang langsung membuat Araxi merengut kesal.

"Dan satu lagi, Trey akan menemanimu. Tapi, jangan biarkan dia ikut masuk ke dalam ruang gantimu!" Ucap Ken yang langsung membuat Araxi melotot kaget. Tanpa Ken mengingatkannya pun dia tak akan membiarkan Trey masuk kedalam ruang gantinya.

Setelah Araxi keluar dari ruangan Ken, Sean tertawa kencang.

"Dia terlihat kesal, mungkin karena kau akhir-akhir ini kau jarang menemaninya. Kita semua takhluk karena wanita yang kita cintai."

Ken mendudukkan bokongnya di sofa empuk itu. Ia tertawa lalu bertepuk tangan.

"Baiklah, sepertinya aku sudah mengerti maksud dari kedatanganmu."

"Kau pasti sangat mengerti, bahkan sebelum kita bertemu." Ucap Sean yang langsung membuat Ken menyeringai.

"Dimana dia sekarang! Mengapa kau hanya bungkam saat tahu bahwa Sarah sudah menjebakku dari awal! Dan apa maksudmu mengatakan Mommyku bahkan lebih cepat dariku?!"

"Slow down, kita bisa membicarakan ini pelan-pelan." Ucap Ken dengan seringaiannya.

Bersambung...

Medan, 22 Agustus 2017.

My One Night Stand is My CEO | #1 WILLIAM'S BOOKS SERIES |Where stories live. Discover now