My Mistake

223K 15K 236
                                    

Double update yeay!

--

Sean menatap kepergian Tayana dengan berat hati. Ada rapat penting yang harus ia hadiri, dan dengan beribu kekesalan Sean membiarkan Tayana berkunjung ke ruangan Mike.

"Mr. William, semua Dewan rapat sudah ada di atas." Ucap Harry, Sean mengangguk lemah lalu mulai melangkah. Sean adalah salah satu pemegang saham terbesar di rumah sakit mewah itu. Jadi wajar saja bila ia dapat menggunakan fasilitas di rumah sakit itu dengan mudah jika ia memerlukannya.

"Hubungi pengawal-pengawal itu, katakan pada mereka jangan sampai Tayana terluka." Ujar Sean tegas, Harry mengangguk.

Sean memasuki ruangan rapat dan langsung memimpin rapat tersebut. Semuanya berjalan lancar, dan semua teratasi dengan otak encer milik Sean.

Sean pamit dengan sopan kepada Dewan rapat yang rata-rata usia mereka jauh lebih tua darinya. Ia kembali melangkah ke kamar pujaan hatinya, semenit saja tidak bertemu serasa setahun bagi Sean.

Ia melangkah dengan senyumannya yang tak pernah luntur, entah apa yang membuat moodnya selalu baik seperti ini. Rasanya ia ingin Tayana menempel terus padanya.

'Cklek'

Sean mendadak mematung saat membuka pintu kamar inap Tayana. Di dalam sana sudah Mommy, Sesah, Daddy, dan...

Sarah,

"Hai sayang!" Sapanya memeluk tubuh Sean erat. Dengan cepat Sean melepaskan pelukannya, ia takut Tayana datang lalu melihatnya dan salah paham.

"Ada urusan apa kau datang kemari?" Tanya Sean to the point. Sarah tersenyum lebar, lalu berdiri ditengah-tengah keluarga kecil itu.

"Aku ingin memberikan sebuah kejutan!" Pekik Sarah dengan senyumannya. Sean menaikkan alisnya seolah bertanya.

"Sean... kau akan menjadi ayah!"

'Deg'

Semuanya hening, mereka berempat masih mencerna apa yang iblis itu katakan. Sampai Sesah membuka suara.

"Kau gila?! Mana mungkin kakakku mau meniduri wanita gila harta sepertimu!" Pekik Sesah kuat, Carly hanya terduduk lemas.

"Hmm, mungkin kita bisa bertanya pada calon suamiku, adik ipar," Ucap Sarah dengan senyuman sinisnya. Sesah menggeram kesal, ia mengepal jemarinya kuat, wanita ular itu memang sangat licik.

"Leluconmu sama sekali tidaklah lucu Sarah!" Bentak Sean. Sarah terdiam tampak jelas wajah memerah karena amarahnya sudah memuncak.

"Lelucon?! Kita melakukannya tanpa pengaman! Aku hamil anakmu!" Jerit Sarah memukul-mukul dada bidang Sean bertubi-tubi.

Sean terpaku, tubuhnya mendadak membatu, seketika ingatan itu memutar bak kaset. Ingatan saat kejadian di club Ken waktu itu. Dan sekali lagi dirinya melakukan hal bodoh, bahkan kesalahan yang sangat fatal. Sean kembali menatap Sarah yang menangis tersedu-sedu di hadapannya.

"Kau sudah mengingatnya? Jadi sekarang tahu apa harus kau lakukan." Ujar Sarah penuh penekanan. Carly menatap Sarah curiga. Putranya tidak mungkin seceroboh itu, Sarah pasti melakukan sesuatu.

"Apakah itu benar Sean?" Tanya Carly pelan, ia sangat tahu putra sangat mencintai Tayana dan tak akan mungkin melakukan hal bodoh itu.

Sean termangu, lidahnya seolah keluh untuk mengeluarkan satu kata pun. Baru saja kehidupannya dengan Tayana berjalan dengan sangat indah, dan tiba-tiba masalah ini menerpa dan membuat semuanya berantakan, sangat berantakan.

Sean menggeleng, ini tidak mungkin, dia tidak bisa melepaskan Tayana.

"Sarah, kau tak mengerti! Aku sudah tidak mencintaimu lagi, mengertilah, aku sangat mencintai Tayana." Jelas Sean tegas, ia sudah tak tahu harus berbuat apa lagu. Saat ini dia hanya memiliki dua pilihan, darah dagingnya atau wanita yang ia cintai.

"Mengerti?! Kau memintaku untuk mengerti?! Lalu bagaimana nasibku! Jika kau tidak menginginkan kami, lebih baik kami mati saja!" Ancamnya dengan wajah memerah karena emosi.

"Sar-" Ucapan Sean terpotong saat Sarah menjerit kuat.

"Aku hamil anakmu Sean! Kau harus menikahiku!"

'Bugh'

Dengan kuat Sean memukul dinding hingga kepalan tangannya terluka, dia sudah frustasi dengan semua ini. Jika Sarah terus seperti ini, penyakit dulunya pasti akan kumat lagi.

"Ku-" ucapan Sean mendadak terputus saat mendengar suara dari arah luar.

"Ms. Corine, anda mau kemana?"

"Minggir!"

Sean mematung seketika. Tidak mungkin,

Tayana...

Bersambung...

Medan, 1 Juli 2017.

My One Night Stand is My CEO | #1 WILLIAM'S BOOKS SERIES |Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin