New Friend

586K 24.4K 408
                                    

Yuhuu... nuna kembali.....

Vote duluu baru baca!!!

-

Tayana merasakan tubuhnya terbentur sesuatu tapi kenapa tak sakit yang dia pikirkan? Ia membuka matanya perlahan.

'Siapa pria ini? Kenapa aku bisa menindihnya?'

Tayana membelakkan matanya, dengan sigap ia mencoba berdiri tetapi sepertinya kakinya terluka.

"Ahk! Ma-maafkan aku." Ucap Tayana gugup karena kaki kirinya terluka dan otomatis dia masih menindih lelaki, hmm, tampan itu. Lelaki itu tersenyum lalu membantu Tayana berdiri.

"Sepertinya kakimu terluka, kau memerlukan beberapa jahitan. Dan, kau terlihat jelek jika terus-menerus menangis. Lain kali berhati-hatilah menyebrang." Pria itu memapah Tayana sambil tersenyum manis seolah lupa bencana yang baru ia lihat. Pipi Tayana merona malu walaupun matanya sembab dan bengkak tapi ia tetap terlihat cantik, lelaki itu semakin tersenyum manis melihat tingkah Tayana. Ia memapah Tayana ke klinik di depan mereka.

"Aku Mike, dan kau?"

"Tayana Corine, kalau kau tak menolongku aku tak tahu bagaimana nasibku tadi. Terima kasih Mike." dengan semangat Tayana menjabat uluran tangan Mike, Mike lagi-lagi terkekeh melihat tingkah lucu Tayana.

"Kakinya terluka." Ucap Mike kepada suster yang ada disana, suster itu mengangguk mengerti lalu mengambil alih Tayana.

Setelah beberapa menit Tayana keluar dengan kaki kiri yang sudah di balut dengan perban. Ternyata Mike masih setia menunggunya.

"Kau masih disini? Maaf aku merepotkanmu." Mike membalasnya dengan senyuman indah, membuat semua wanita yang ada disana menatapnya kagum.

"Aku menunggu, aku akan mengantarmu."

"Terima kasih, tapi aku bisa naik taxi." tolaknya halus, Mike menatapnya memohon.

"Apa kita bisa berteman? Aku sangat berharap kalau kau mau menjadi temanku." Pintanya dengan puppy eyes, Tayana terkekeh geli.

"Uhh, menggemaskan, tentu saja aku mau berteman dengan puppy imut ini." Ucap Tayana sambil mencubit pipi Mike gemas, ia sudah tak merasa canggung lagi dengan Mike.

"Baiklah, ayo kita berangkat."

"Tak perlu repot-repot, aku bisa naik taxi." tolaknya halus.

"Ayolah, anggap saja ini sebagai balasan karena aku sudah menolongmu." Ajak Mike antusias, Tayana berfikir sejenak, lalu dia mengangguk dan membuat Mike tersenyum senang.

-

Tayana menatap pantulan dirinya di cermin, mata sembab, rambut acak-acakan. Sangatlah kacau.

Tayana melangkah dengan tertatih di bantu dengan tongkat di tangan kanannya.

'Drrt'

Tayana menggeram frustasi saat mendapatkan pesan dari Dinda kalau ia tak akan pulang malam ini. Tapi, setidaknya ia memiliki waktu untuk sendirian.

'Drrtt...Drrtt'

Dan untuk kesekian kalinya id call Sean kembali muncul, dan Tayana hanya menatap nanar telpon itu.

'Cinta pertama menjadi patah hati pertama adalah sebuah kepahitan yang paling indah'

'Ting... Ting... Ting'

"Tayana Corine! Buka pintunya!"

Tayana menatap takut pintu rumah sewanya. Ia seperti mengenal suara itu, Tayana membelakkan mata. Firasat buruk tiba-tiba menghampirinya.

My One Night Stand is My CEO | #1 WILLIAM'S BOOKS SERIES |Where stories live. Discover now