Dinda?!

515K 22.1K 908
                                    


Yuhuuu i'am back...
Banyak typo bertebaran......
Butuh saran dari kalian...
VOTE dulu baru baca....

-

Tayana menikmati makan malamnya dengan rasa khawatir, jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam tetapi lelaki itu belum pulang. Dia mengingat ucapan Sesah tadi siang. Seburuk itukah kisah Sean? Pantas saja dia terlalu overprotective kepada Tayana.

"Selamat datang tuan"

Tayana menolehkan kepalanya. Itu Sean... dengan penampilan kusut dan dan wajah mengeras marah. Senyuman Tayana memudar saat lelaki itu melewatinya begitu saja, seolah Tayana tak ada.

Dengan langkah tertatih Tayana berjalan menuju kamar. Sean duduk di pinggir ranjang dengan wajah ditekuk. Entah masalah apalagi yang menerpanya.

"Sean.... kau baik-baik saja?" Tanyanya membelai rahang Sean lembut. Sean menatap Tayana datar.

"Jangan pernah berhubungan lagi dengan Mike" ujarnya tajam, Tayana mengkerutkan dahinya. Sebenci itukah Sean dengan Mike?

"Dia temanku Sean, dia orang baik" Sean menatap Tayana tajam. Dia benci jika wanitanya membela lelaki bangsat itu.

"Jika kau melanggar aku akan menghancurkannya" ancamnya, Tayana menatap Sean tidak percaya.
Dia sangat tau lelaki gila ini seperti apa.

"Fine! Baiklah! Aku sangat membencimu!" Pekiknya kesal, Sean mendekap Tayana kepelukannya erat.
"Jangan pernah meninggalkanku" gumamnya pelan. Tayana tersenyum lirih.

'Seharusnya aku yang mengatakan itu Sean'

-

Setelah seminggu kaki Tayana sudah pulih total tapi Sean masih saja selalu mengurungnya. Dia merindukan Dinda... terakhir kali mereka bertemu tiga hari lalu. Karena bosan dirumah Tayana memiliki ide untuk pergi menemui Dinda.

"Ke kantor Sean, pak" ujarnya dengan senyuman mengembang.

"Maaf nona, tapi tuan Sean mela-"

"Saya yang akan tanggung jawab pak, let's go.....!" Serunya, pak Ujan hanya pasrah dan melajukan limosin mewah itu.

"Bagaimana keadaan istri bapak? Apa operasinya berjalan lancar?" Pak Ujang tersenyum manis, kekasih majikannya ini sungguh malaikat tak bersayap.

"Semuanya berjalan baik nona, kami mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada nona Tayana." Ujar pak Ujang semangat, Tayana membalas dengan senyuman manisnya.

Flashback

"Sean..." Tayana memanggil Sean manja, lelaki yang masih berkutat dengan berkas-berkasnya menatap wanitanya.

Tayana menghampiri Sean lalu duduk dipangkuan lelaki itu. Sean menaikkan alisnya bingung. Lalu menatap berkas-berkasnya lagi. Merasa diacuhkan Tayana menjalankan aksinya.

Cup

Cup

Cup

Tayana menciumi setiap sudut Sean bertubi-tubi. Saat dia akan menciumi leher Sean, lelaki itu menggeram frustasi. Tayana tersenyum kemenangan saat merasakan sesuatu bangkit dibawah bokongnya.

"Kau menginginkan sesuatu? Katakanlah sayang, kalau saja berkas ini tidak penting aku akan menerkammu sekarang juga" ujarnya frustasi menatap wajah cantik Tayana.

"Hmm... tadi aku melihat pak Ujang menangis..." ujarnya sambil memainkan kancing kemeja Sean.

"Lalu?"

My One Night Stand is My CEO | #1 WILLIAM'S BOOKS SERIES |Onde as histórias ganham vida. Descobre agora