Part 4

4K 162 4
                                    

Aku akan berusaha untuk melupakanmu, tapi aku juga tetap menunggumu untuk kembali.


Aku menghempaskan tubuhku ke ranjang memandang langit-langit kamarku yang berwarna pink muda, Aku mengambil ponsel yang sedari tadi berbunyi dan menyalakannya, Terlihat Ariana grande terpampang di lockscreenku dan ada 1 panggilan tak terjawab dan 2 pesan line.


Rio : Malam cantik

Aira saskia: Maaf, ini siapa yaa?haha


Rio : Ini gua, cogan.

Aira saskia:
Ngaku2 cogan wkwk
Btw ngechat, ada apa?


Rio:

Malam ini ada acara gak?

Aira saskia:
Engga ada. Kenapa?

Rio: Jalan yuk, jam 7 gua jemput ya.
         Ga terima penolakan ra.

Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, duh Rio ngajak jalan?
Pekik ku sambil menjambak rambut sendiri.

Aku terduduk di tempat tidur dan berpikir sekitar 5 menit lamanya dan akhirnya memutuskan membalas pesan Rio

Aira saskia:
Yaudah, lu taukan rumah gue?


Rio:
Iyalah waktu itu kan gue pernah kerumah lu bareng nyokap gue, lupa ya?

Aira saskia: Ohiya, kan mama lu temen arisan mom gua wkwk


Rio:

Gitu aja lupa,yaudah sana dandan cantik buat bentar malam, See you.

                                   ✨✨✨

Sudah kurang lebih sejam, Aku mengeluarkan seluruh isi yang ada di dalam lemariku. Mengacak semua barang-barang yang ada, aku merasa sedikit bingung untuk memilih baju apa yang akan aku kenakan.

Setelah bermondar - mandir, akhirnya aku memutuskan turun ke lantai bawah untuk mencari bibi Aisah. Bibi Aisah dengan senang hati membantu memilihkan baju untukku, gaun dress berwarna hitam pendek selutut tanpa lengan.

"Ini bagus loh non, keliatan cantik banget. Kayak cewe-cewe korea gitu Bibi sukaa"

"Ah bisa aja bi, biasa aja kok hehe"

"Non Aira mau kemana? Tumben dandan cantik, mau jalan sama pacarnya ya non? hehehe"

"Haha gak kok bi, Aku mau dinner sama temen cowok, temen kok bi bukan pacar"

"Oalahh gitu ya non, yaudah deh bibi turun dulu ya masih ada kerjaan yang belum beres. Pokoknya bibi doain biar jadian ya non" Goda bi Aisah.

"Haha iyaiya bi, apa-apaan sih" Ucapku tertawa dengan wajah tersipu.

Aku sudah terduduk di meja rias dan mulai memolas wajahku dengan bedak tipis dan menguncir rambutku tinggi ke belakang persis seperti rambut the little pony haha, tidak lupa aku memakai kalung dan anting berlian yang pernah diberikan mom berikan sebagai hadiah ulang tahunku.

Setelah merasa sedikit puas aku memakai mascara dan sentuhan akhir pada bibirku dengan lipstick berwarna merah maroon, Aku tidak terlalu begitu suka memakai banyak alat make-up diwajahku. Aku mengamati penampilanku berulang kali dari atas sampai bawah.

Kakiku terlihat pendek persis seperti body pemain film populer Michelle ziudith walaupin badanku sedikit ramping ditambah lagi aku mengenakan heels berwarna hitam glitter.

                                 ✨✨✨



"Mom, Aku pamit keluar dulu ya. Bentar kok"

"Tumben, mau kemana nih anak cantiknya mama?" Sambil tersenyum bahagia.

"Ini anu mau dinner sama temen mom"

"Sama siapa? Temen apa pacar nih? Goda mom.

"Enggak kok ma cuma temen, ituloh anak temen mom yang namanya Rio"

"Oh nak Rio, iya itu anak temen mama, dia anaknya baik loh Ra,"

Ketika mama masih saja menggodaku tiba-tiba ponselku berdering, ada panggilan masuk dari Rio tanpa berpikir panjang aku segera menekan tombol berwarna hijau untuk segera mengangkatnya.

"Aku udah depan rumah kamu nih,"

"Ohiya, kamu udah di depan? aku udah mau keluar tunggu ya,"

"Yaudah jangan lama-lama ya cantik, ntar lumutan gue haha"

"Iya iya bawel lu"

"Mom, Aku keluar dulu yaa, Rio udah nungguin di depan rumah"

"Gak disuruh masuk dulu Rio nya?"

"Gak usah deh mom, aku buru-buru nih lain kali aja ya, aku pergi dulu."

"Iya hati-hati ya sayang, jangan pulang kemaleman"

"Iya mom."

Akupun langsung menuju pintu luar, aku melihat Rio masih berada di atas motornya mengenggam helm dan tersenyum saat menyadari aku sudah tepat di depannya

"Cantik banget"
Dengan ekspresi wajah terkejut meskipun dia terlihat terkejut dia tetap saja terlihat tampan.

"Bisa aja lu, gombal bangke" Sambil tertawa.

"Tapi ini serius, lu cantik i can't take my eyes off you"

"Udah ah gombal lu alay, udah cepetan jalan gak usah basa basi"

"Pegangan ya, jangan sampe jatuh nanti gua yang sakit loh"

"Lah, diam ah" Aku mencubit pundaknya.

Motor melaju sangat kencang serasa nafasku akan berhenti, Aku memeluk Rio dengan erat membuatnya terus saja menggodaku. Kami tertawa bersama sepanjang perjalanan, Aku merasa bahagia malam ini entah mengapa rasanya seperti ada berjuta kupu-kupu berterbangan dalam perutku dan aku menyadarinya.

Batinku mulai bertanya

Apakah aku mulai menyukai Rio?
Apakah aku mulai mencintainya?
Melebihi seorang teman biasa?






Helloo! Kalau ada kekurangan di part ini comment yaa i need ur advice guys.
.
.jangan lupa vote
.
THANKS!!!!!!!

DECEMBER TO REMEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang