Part 29

1.9K 75 0
                                    


Kau ingin tahu apa kebahagiaan terbesarku?
Jawabannya adalah memiliki dirimu.

Hari ini hari terakhir pelaksanaan ujian kelas 12 dan ulangan semester kelas 10 dan 11. Aku masih terbaring lemah diatas tempat tidur, sudah kurang lebih hampir 1 minggu lebih aku berada dirumah sakit ini cukup membuatku merasa penat, mau tidak mau aku harus terpaksa melaksanakan ulangan semester di rumah sakit dan didampingi oleh mrs.rena. Setelah usai mrs.rena segera pamit, tinggalah aku sendiri didalam ruangan bernuansa serba putih ini. Aku bosan, aku sangat merindukan marvel ini adalah hari ke-3 aku tidak bertemu dengannya. Ya memang benar, aku melarangnya menjengukku selama ia sedang melaksanakan ulangan semester, padahal sebenarnya aku merindukan sosoknya disampingku tetapi demi kebaikannya aku harus melakukannya.

Aku sangat paham keadaanku kurang baik,Sesuatu terjadi pada diriku, jaden mengatakan bahwa aku harus lebih sering datang kesini setiap minggunya nanti, dan sudah pasti itu menyangkut penyakitku. Dokter Hans yang merupakan dokterku sejak kecil sudah melarangku untuk kembali masuk ke sekolah dan menyarankan home-schooling karena fisikku yang semakin melemah dan sel-sel kankerku yang mulai kembali menyebar hampir ke seluruh bagian. Terkadang membuatku sedikit lelah, aku juga mengonsumsi obatku secara terus menerus. Tetapi karena sikap keras kepalaku aku bersikeras masih ingin sekolah dan menyankinkan diriku bahwa aku baik-baik saja dan merasa kuat, sehingga jaden berkonsultasi ke dokter hans tentang hal tersebut, akhirnya akupun bisa kembali ke sekolah semester selanjutnya meskipun harus dalam pengawasan jaden (katanya sih).

Aku berterima kasih kepada jaden, aku sangat amat merasa beruntung memilikinya sebagai sahabat sekaligus kakak untukku, ia enar-benar menyayangiku layaknya seorang adik kandungnya, dan setelah kejadian pertengkaran itu. Tidak ada satupun dari orang tuaku yang datang menjaga atau sekedar menjengukku hanya papa yang menelponku dan terus menyuruh jaden menjagaku karena dirinya yang sedang berada di amerika. Hidupku sangatlah miris, sekarang mom juga sudah berada di prancis kemarin ia mengabari jaden,entah ia tau atau tidak aku sedang berada di rumah sakit. Perasaanku sangat buruk, memikirkan hal ini terus menerus membuat kepalaku lama-lama terasa sakit.

Mataku terus menatap layar tv yang ada di depanku, kemuadia aku mengotak-atik dan menganti-ganti channel. Akhirnya aku mendapatkan salah satu channel kartun favoritku yang menampilkan anak kembar botak dari malaysia.

Jaden berjalan masuk dengan membawa beberapa makanan dengan mengenkan pakaian kaos berwarna hitam dan celana sekolah abu-abu. ia terus menatapku yang sedang tertawa karena channel kartun tersebut. Perutku melilit karena kartun ini, meskipun aku tertawa hanya sejenak paling tidak itu mampu membuatku sedikit merasa senang.

"Gimana den ulangannya?lancarkan?" Tanyaku kepada jaden yang sedang mengupas kulit apel.

"Iya gitulah" balas jaden sambil tersenyum menatapku. "Gue seneng liat lo ceria lagi kayak gini" tambahnya

Aku tersenyum sekilas.

"Den, gue kangen" desisku

"kangen apa? Gue? Gak usahlah kan gue disini terus jagain lo" jawabnya sal-asalan.

"Ih kepedean" gerutuku "gue kangen sekolah,kangen 3kecebong juga" dan tentu saja kangen marvel juga batinku

Jaden memutar kedua bola matanya,jujur aku yang melihatnya sangat gemas hendak ingin mencubitnya. Saat memberiku potongan-potongan apel dihadapanku aku segera mencubit kedua pipinya dan membuatnya meringis kesakitan, jaden langsung menatapku dengan tatapan jahil ia membalas dengan mengelitik perutku hingga aku meminta ampun.

"Makanya, jangan bandel masih sakit juga" gerutu jaden mengacak rambutku.

"Iya ampunnn den. Gue kapan bisa pulang?"

DECEMBER TO REMEMBERWhere stories live. Discover now